Orgasme tanpa sebab dapat menjadi tanda PGAD. Cara mengatasi persistent genital arousal disorder harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Mei 2021
Merasakan orgasme setiap hari tanpa sebab bisa jadi tanda PGAD
Table of Content
Persistent genital arousal disorder atau PGAD adalah kondisi yang membuat seseorang dapat terangsang atau orgasme dengan sendirinya, tanpa adanya aktivitas atau rangsangan seksual. Penderita kondisi ini mungkin akan merasa seperti mengalami orgasme secara terus-menerus sepanjang hari, bahkan hingga hitungan minggu.
Advertisement
Jika tidak mendapatkan penanganan, PGAD dapat menyebabkan rasa sakit fisik, stres, serta masalah psikologis yang berkelanjutan karena mengganggu penderitanya beraktivitas. Faktor apa saja yang dapat berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini? Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak bahasannya di bawah ini.
Ada berbagai macam faktor yang dapat berkontribusi dalam berkembangnya PGAD, namun penyebab spesifiknya seringkali sulit untuk didiagnosis. Berikut sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya PGAD:
Pada beberapa wanita, stres dapat memicu PGAD. Saat stres berhasil dikelola dengan baik, gejalanya cenderung mereda. Hal tersebut membuat orang berpendapat bahwa masalah psikologis dapat menjadi salah satu pemicunya.
Sebuah penelitian menghubungkan PGAD dengan efek dari penggunaan beberapa jenis obat. Terpengaruhnya pembuluh darah, sistem saraf, dan keseimbangan kimiawi dalam tubuh akibat penggunaan jenis obat tertentu dapat memicu kondisi ini.
Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa kista Tarlov dapat menjadi penyebab seseorang mengalami PGAD. Kista Tarlov adalah kista berisi cairan tulang belakang yang muncul di akar saraf sakral (panggul).
Dalam sebuah studi yang dirilis pada tahun 2012 lalu, 66,7 persen wanita yang mempunyai kista Tarlov menunjukkan gejala PGAD. Meskipun tidak semua wanita dengan kista Talov mengalaminya, kondisi ini dianggap muncul sebagai reaksi terhadap penyakit tersebut.
Selain ketiga faktor di atas, sejumlah penelitan menemukan bahwa PGAD muncul sebagai gejala dari kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi medis yang menjadi pemicunya seperti Sindrom Tourette, trauma pada sistem saraf pusat, dan epilepsi.
Gejala persistent genital arousal disorder dapat berbeda pada masing-masing penderitanya. Tak hanya memengaruhi kondisi secara fisik, gejala psikologis mungkin juga akan dirasakan oleh penderitanya.
Berikut ini sejumlah gejala fisik yang umumnya dirasakan oleh penderita PGAD:
Sementara itu, gejala psikologis yang mungkin muncul akibat kondisi ini, di antaranya:
Meskipun Anda mengalami gejala-gejala di atas, belum tentu kondisi tersebut menjadi tanda PGAD. Untuk memastikan kondisi yang mendasarinya, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Cara mengatasi persistent genital arousal disorder yang paling mudah yaitu dengan melakukan masturbasi. Ketika Anda mengalami orgasme, gejalanya akan berkurang.
Meskipun begitu, hal tersebut hanya bersifat sementara karena gejala mungkin akan kembali muncul dalam waktu dekat. Dalam beberapa kasus, sering masturbasi untuk mengatasi PGAD justru dapat memperparah kondisi.
Apabila kondisi yang Anda alami dipicu oleh masalah psikologis, terapi perilaku kognitif dapat membantu mengatasi gejala. Melalui terapi ini, Anda akan diajak untuk mengontrol emosi dan respons negatif, yang dapat memicu munculnya gejala persistent genital arousal disorder.
Sejumlah pengobatan lain yang bisa membantu mengatasi PGAD, antara lain:
Cara mengatasi PGAD harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Untuk mendapat perawatan yang tepat, periksakan diri Anda ke dokter.
Baca Juga
PGAD membuat orang terangsang, bahkan hingga orgasme, tanpa adanya aktivitas atau rangsangan seksual. Kondisi ini bisa muncul sebagai efek konsumsi obat tertentu, stres, hingga gejala dari penyakit. Cara mengatasi persistent genital arousal disorder harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut soal persistent genital arousal disorder dan cara mengatasinya, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Jenis alat bantu seks wanita beragam, antara lain dildo, vibrator internal, vibrator eksternal, tongkat non-vibrator, dan Ben Wa ball. Tiap jenis terbagi dalam beberapa varian yang siap Anda jadikan pilihan.
3 Mar 2021
Ereksi tahan lama hingga berjam-jam tanpa adanya stimulus seksual adalah salah satu gejala priapismus. Priapismus adalah kondisi ketika seorang pria ereksi tahan lama namun menyakitkan.
16 Mei 2019
Kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi fungsi dan gairah seksual Anda. Mengetahui ciri-ciri rendahnya hormon ini membantu Anda mengatasinya.
3 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved