logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

10 Penyebab Benjolan di Leher Anak dan Cara Mengobatinya

open-summary

Benjolan di leher anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi bakteri atau virus, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga kanker. Cara mengobati kondisi ini bergantung pada penyebabnya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

14 Agt 2023

Benjolan di leher anak dapat disebabkan oleh berbagai hal

Pembengkakan kelenjar getah bening bisa menyebabkan benjolan di leher anak

Table of Content

  • Penyebab benjolan di leher anak
  • Cara mengobati benjolan di leher anak

Ketika menemukan adanya benjolan di leher anak, kebanyakan orangtua tentu merasa khawatir. Benjolan merupakan pertumbuhan jaringan yang dapat diakibatkan berbagai penyebab, mulai dari kondisi medis ringan hingga berat.

Advertisement

Benjolan pada leher anak juga bisa disertai gejala lain, seperti nyeri, bengkak, kemerahan, sakit tenggorokan, demam, dan lainnya. Cara mengobati benjolan di leher anak akan dilakukan berdasarkan penyebabnya. 

Penyebab benjolan di leher anak

Benjolan di leher merupakan kondisi umum yang dapat terjadi pada anak-anak. Benjolan ini bisa berupa pembesaran kelenjar getah bening untuk sementara hingga pertumbuhan massa abnormal yang perlu segera mendapatkan perawatan medis..

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab benjolan di leher anak.

1. Infeksi virus

Infeksi virus dapat menyebabkan kelenjar membengkak hingga muncul benjolan di leher pada anak. Kondisi ini mungkin menandakan anak terkena flu, herpes simpleks, mononukleosis, rubella, atau faringitis virus.

Selain adanya benjolan di bawah rahang, anak juga dapat mengalami gejala lain, seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, sakit kepala, demam, ruam, hingga kurang nafsu makan.

2. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri bisa menyebabkan peradangan dan benjolan di leher anak. Kondisi ini dapat dipicu oleh radang tenggorokan, tonsillitis (radang amandel), tuberkulosis, atau faringitis bakteri.

Bukan hanya benjolan pada leher anak, infeksi bakteri juga dapat disertai oleh gejala lain, seperti demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, suara serak, hidung berair, badan pegal, dan hilang selera makan.

3. Limfadenopati

kelenjar getah bening bengkak
Pembengkakan kelenjar getah bening

Ada benjolan di leher sebelah kiri pada anak usia 2 tahun ke atas? Bisa jadi itu limfadenopati.

Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang menandakan adanya infeksi pada tubuh. Terdapat 200-300 kelenjar getah bening di belakang hidung, tenggorokan, dan leher yang dapat membantu melawan infeksi.

Ketika tubuh anak sedang melawan infeksi virus atau bakteri, misalnya flu, radang tenggorokan, atau gondongan, kelenjar getah bening bisa mengalami pembengkakan hingga menimbulkan benjolan di leher anak sebelah kanan atau kiri. 

Benjolan kelenjar di leher pada anak ini dapat terasa nyeri ataupun tidak.

4. Penyakit gondongan

Gondongan adalah peradangan kelenjar air ludah (parotis) yang disebabkan oleh paramyxovirus. Kondisi ini dapat ditandai dengan leher bengkak pada anak, disertai rasa sakit saat mengunyah atau menelan makanan. 

Benjolan di leher kiri pada anak ataupun di leher kanan yang terjadi akibat gondongan, tentu terasa tidak nyaman. Penyakit gondongan bisa menular melalui percikan ludah atau lendir orang yang terinfeksi sehingga Anda harus waspada.

5. Reaksi alergi

Reaksi alergi juga bisa menyebabkan munculnya benjolan di leher anak. Misalnya, alergi terhadap makanan atau obat-obatan yang dikonsumsi. 

Kondisi ini terjadi ketika tubuh secara keliru mengenali zat dalam makanan atau obat sebagai benda yang berbahaya sehingga menimbulkan reaksi alergi.

6. Hipotiroid

Benjolan di leher bayi dan anak juga bisa disebabkan oleh penyakit hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi kelenjar tiroid yang tidak mampu menghasilkan hormon penting tertentu dalam jumlah memadai. 

Kondisi tersebut dapat diderita sejak lahir atau seiring bertambahnya usia. Bukan hanya benjolan di sebelah kiri atau kanan, hipotiroid bisa menyebabkan pertumbuhan tubuh tidak berjalan optimal. Contohnya, perawakan anak menjadi pendek.

7. Kista bawaan

Anak-anak dapat memiliki kista bawaan (kantung berisi cairan) di lehernya. Kista ini terbentuk sebelum kelahiran dan bisa tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu. Kista umumnya tidak bersifat kanker namun dapat menyebabkan infeksi berulang. 

Kista saluran trilogossal merupakan jenis kista leher bawaan yang paling umum. Biasanya terletak di bagian depan leher. Benjolan di leher pada bayi dan anak-anak ini tidak boleh diabaikan.

8. Deep hemangioma

Terkadang benjolan di leher anak juga adalah jenis tanda lahir yang disebut hemangioma (pertumbuhan pembuluh darah di bawah kulit).

Benjolan ini mungkin terlihat ketika bayi dilahirkan dan membesar dengan cepat pada tahun pertama kehidupannya.

Hemangioma dalam terasa lebih kenyal daripada kista, dan kulit yang terkena nampak kemerahan.  Benjolan tersebut biasanya hilang saat anak mencapai usia sekolah. 

9. Tortikolis pseudotumor

bayi tortikolis
Tortikolis bisa menyebabkan pseudotumor pada otot besar

Sebagian bayi dengan tortikolis (gangguan otot leher yang menyebabkan kepala miring) dapat mengembangkan pseudotumor pada otot besar yang menghubungkan kepala, leher, dan tulang dada.

Benjolan ini sering kali terbuat dari jaringan parut, di mana otot terluka dalam rahim atau selama persalinan. Kondisi tersebut biasanya tampak pada 8 minggu pertama setelah kelahiran.

10. Kanker

Pada kasus yang jarang terjadi, benjolan di leher kanan anak ataupun di sebelah kiri bisa menjadi tanda kanker.

Jenis kanker leher di masa kanak-kanak yang umum dialami, yaitu limfoma, neuroblastoma, sarkoma, atau tumor tiroid.

Benjolan ganas tersebut tentu berbahaya dan memerlukan perawatan medis dengan segera.

Baca Juga

  • Ada Kista Saat Hamil, Mungkinkah Membahayakan Janin?
  • Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak dan Cara Mengobatinya
  • Ini 7 Obat Kista Tradisional yang Dipercaya Ampuh dan Efektif

Cara mengobati benjolan di leher anak

Sebelum menentukan cara mengobati benjolan di leher anak, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan penyakit yang anak alami. 

Selain itu, segera periksakan si kecil ke dokter jika menunjukkan kondisi berikut:

  • Benjolan di leher anak tidak juga membaik setelah 3 minggu
  • Benjolan keras dan tak berpindah
  • Ukuran benjolan menjadi jauh lebih besar
  • Benjolan terasa sakit
  • Kulit di atas benjolan kemerahan
  • Benjolan sangat nyerilembut saat disentuh
  • Sulit atau sakit saat menelan
  • Demam di atas 40 derajat Celcius atau berlangsung lebih dari 3 hari
  • Kesulitan bernapas
  • Berat badan turun tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Sebelum menentukan penanganan yang tepat, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu dengan melibatkan tes-tes berikut:

  • Tes darah: Tes darah dilakukan untuk melihat tanda terjadinya infeksi, misalnya jumlah sel darah putih lebih banyak. Dalam tes ini, dokter akan mengambil sampel darah dari lengan anak Anda untuk diuji di laboratorium.
  • Ultrasonografi: Ultrasonografi adalah tes pencitraan menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar struktur tubuh. Dokter melakukan tes ini untuk menentukan apakah benjolan di leher anak adalah pembesaran kelenjar getah bening, kista, atau tumor.
  • CT scan: CT scan menggunakan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar tubuh secara detail. Tes ini dapat menunjukkan adanya benjolan di leher dan membantu dokter menilai tingkat peradangan yang disebabkan infeksi.
  • MRI scan: Pemindaian MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambaran tubuh dua dan tiga dimensi yang terkomputerisasi. Tes ini direkomendasikan jika gambar ultrasonografi tidak memberikan detail yang cukup untuk diagnosis.
  • Biopsi: Jika hasil tes pencitraan menunjukkan bahwa benjolan di leher pada anak adalah tumor, dokter dapat merekomendasikan biopsi (pengambilan sampel jaringan) untuk diuji ke laboratorium. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah benjolan bersifat jinak atau ganas.

Cara mengobati benjolan di leher anak akan dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, obat-obatan seperti antibiotik mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi bakteri yang menyebabkan leher anak bengkak. 

Apabila obat tidak memberikan hasil, maka sayatan bedah dan drainase dapat dilakukan oleh dokter untuk menghilangkan benjolan. Sementara itu, jika benjolan disebabkan kanker, anak mungkin memerlukan kemoterapi atau radioterapi.

Selain pengobatan dari dokter, Anda juga dapat melakukan cara mengobati benjolan di leher anak dengan memastikan mereka beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menjaga tubuh anak tetap terhidrasi.

Advertisement

kelenjar getah beningkistalimfomahemangiomalimfadenopati

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved