Bilirubin normal pada bayi baru lahir sebesar 5 mg/dL setelah 24 jam kelahirannya. Kadar pigmen kuning yang mencapai lebih dari 25 mg/dL berisiko mengalami kerusakan otak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Agt 2020
Mendapatkan bilirubin normal pada bayi bisa diberi tindakan fototerapi
Table of Content
Bilirubin normal pada bayi memiliki kadar di bawah 5 mg/dL setelah 24 jam kelahirannya. Namun, saat bayi baru lahir memiliki kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL, penanganan belum segera diberikan selang beberapa hari setelah kelahirannya.
Advertisement
Sebelum mengetahui tingkat bilirubin normal pada bayi, bilirubin adalah pigmen berwarna kuning yang terdapat dalam darah dan tinja manusia.
Pigmen kuning pada bilirubin terbentuk akibat adanya proses pemecahan sel-sel darah merah tua di dalam sel-sel hati. Lalu, baik bilirubin maupun sel darah merah tua ini akan dibuang bersamaan oleh liver.
Berdasarkan riset yang diterbitkan World Journal of Gastroenterology, 80% kandungan bilirubin terbuat dari pemecahan hemoglobin yang ada pada sel darah merah.
Sementara, 20% dari bilirubin tersusun atas sel darah yang rusak di dalam sumsum tulang belakang serta protein yang ditemukan pada sel darah merah.
Dalam kondisi normal, pigmen ini berfungsi untuk membantu pengolahan lemak di tubuh. Jika tidak memiliki jumlah bilirubin normal pada bayi, dalam artian terlalu tinggi, hal ini menandakan gangguan di tubuh.
Kadar bilirubin normal pada bayi setelah 24 jam pertama kelahiran adalah di bawah 5 mg/dL.
Saat bayi baru lahir pigmen kuning melebihi kadar bilirubin normal pada bayi, yaitu 5 mg/dL, dokter biasanya belum akan langsung melakukan perawatan khusus.
Dokter akan memantau terlebih dahulu selama beberapa hari untuk melihat potensi penurunan nilai bilirubin secara perlahan dan kembali normal.
Perawatan pada bayi baru akan dilakukan apabila nilai bilirubinnya sudah naik cukup drastis. Selain mengetahui angka bilirubin normal pada bayi, berikut ini batas kadar bilirubin dalam darah yang memerlukan perawatan sesuai usia bayi:
Kadar bilirubin normal pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Sebab, bilirubin pada bayi yang baru lahir akan mengalami kenaikan. Namun, kadar tersebut akan menurun dan kembali normal dalam waktu 1-2 minggu setelah bayi dilahirkan.
Bayi dengan kadar bilirubinnya melebihi kadar angka bilirubin normal pada bayi, biasanya akan langsung dibawa ke ruang NICU atau ruang perawatan intensif khusus bayi.
Di ruangan tersebut, bayi akan menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan mengenai penyakit yang melatari kondisi ini sekaligus menerima perawatan, seperti terapi sinar.
Baca Juga
Memang, pada bayi baru lahir, kadar bilirubinnya masih tinggi. Apabila bayi terlihat kuning di awal kelahiran, hal ini dianggap normal. Sebab, organ liver bayi masih belum bisa bekerja secara optimal.
Apabila bayi masih bisa menangis, ingin menyusu, serta warna air seni terlihat kuning tua hingga cokelat, maka bayi kuning dapat dikatakan normal.
Akan tetapi, bayi bisa dikatakan berada pada kondisi yang berbahaya apabila warna kuning di tubuhnya tidak berkurang dalam waktu 1-2 minggu. Bahkan, warna kuning ini merambah ke bagian tubuh lain, seperti lengan dan kaki.
Lalu, hal ini juga diikuti dengan demam bersuhu di atas 38 derajat Celcius, rewel dan menangis tiada henti, lengan dan betis melemah, bahkan kejang-kejang.
Jika tidak memiliki kadar bilirubin normal pada bayi, ia mengalami penyakit kuning. Biasanya, bayi akan terlihat kuning di kulit dan bagian putih pada mata bayi kuning atau jaundice. Kondisi jaundice sebenarnya tidak berbahaya.
Hanya saja, kondisi ini seringkali menandakan gangguan kesehatan lain yang bisa berbahaya bagi bayi. Beberapa kondisi yang membuat bayi terlihat kuning saat lahir antara lain adalah:
Meski kondisi bayi kuning sering terjadi, bukan berarti Anda boleh abai terhadap kondisi ini. Sebab, menurut laporan yang diterbitkan Autopsy CaseReports, jika nilai bilirubin bayi naik hingga lebih dari 25 mg/dL, maka bayi berisiko mengalami kernikterus.
Kernikterus adalah kerusakan saraf otak yang terjadi akibat kadar bilirubin tinggi pada bayi, lalu merambah ke otak.
Apabila kadar bilirubin tinggi pada bayi sudah mencapai lebih dari 30 mg/dL, maka otak akan mengalami kerusakan permanen, yang tidak bisa dikembalikan seperti semula.
Menurut riset yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information, kernikterus mampu menyebabkan bayi mengalami:
Untuk membantu menurunkan kadar bilirubin tinggi pada bayi di dalam darah, ada beberapa pilihan perawatan yang biasanya akan dilakukan dokter, seperti:
Terapi sinar atau fototerapi, merupakan perawatan paling umum untuk bayi dengan nilai bilirubin tinggi. Saat menjalani terapi ini, bayi akan mendapatkan paparan sinar spektrum biru secara langsung ke kulitnya.
Sinar tersebut akan membuat bilirubin berubah bentuk sehingga lebih mudah keluar dari tubuh. Perubahan bentuk ini dilakukan dengan cara memecah bilirubin.
Saat menjalani terapi ini, bayi bisa ditempatkan di dalam inkubator ataupun dibalut dengan menggunakan selimut serat optik untuk alas yang dibuat khusus untuk alternatif terapi ini.
Riset yang diterbitkan jurnal ADC Fetal & Neonatal Edition menemukan, terapi ini akan lebih efektif apabila ruangan di sekitar cahaya diberi kain putih yang mengelilingi ruangan. Sebab, warna putih ternyata berguna untuk meningkatkan intensitas cahaya yang digunakan fototerapi.
Baca Juga
Bayi juga akan terus diberi asupan cairan lewat infus maupun ASI. Kurangnya cairan atau dehidrasi bisa membuat kadar bilirubin tinggi pada bayi.
Metode ini digunakan pada bayi kuning dengan golongan darah yang berbeda dari ibunya. Imunoglobulin adalah bagian dari sistem imun yang saat masuk ke tubuh bayi akan membantu menghancurkan sel darah merah penghasil bilirubin berlebih.
Prosedur ini bersifat darurat yang hanya akan dilakukan apabila kadar bilirubin tinggi pada bayi tidak kunjung turun meski sudah dilakukan perawatan lainnya.
Pada prosedur ini, darah bayi akan dikeluarkan dan diganti dengan darah dari donor, sehingga kadar bilirubin bisa turun dengan cepat.
Bilirubin normal pada bayi memiliki kadar di bawah 5 mg/dL sejak 24 jam setelah bayi baru lahir. Bilirubin adalah zat warna kuning yang terbuat dari sel darah merah dan protein pada darah.
Pigmen warna kuning ini terbentuk dan dibuang oleh hati.
Bayi kuning yang normal ditandai dengan bisa menangis, masih ingin menyusu, dan urine berwarna kuning tua dan cokelat.
Namun, jika tidak memiliki bilirubin normal pada bayi dan menyebabkan demam tinggi, betis dan lengan lemah, menangis terus-menerus, dan kejang-kejang, Anda harus segera menghubungi dokter dan membawanya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Gendongan bayi depan menimbulkan risiko seperti kepala tanpa penopang, pangkal paha tertekan, jadi sebaiknya tunggu bayi benar-benar siap.
28 Jan 2020
Kolik pada bayi adalah hal yang umum terjadi. Namun, penyebab dan cara mengatasinya harus orangtua pahami, karena sering menangis dan rewel bukan hanya gejala kolik. Akan tetapi, juga bisa jadi tanda gangguan kesehatan lainnya.
24 Mar 2022
Perbedaan IUGR dan BBLR adalah jika IUGR, janin tidak berkembang sesuai usia, sedangkan BBLR adalah kondisi ketika bayi lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kg.
9 Okt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved