Orang yang boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan adalah pasien penyakit jantung, diabetes tidak terkontrol, pengidap asma parah, atau sedang menjalani pengobatan. Jika ingin tetap berpuasa, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
3 Apr 2023
Ketahui siapa saja orang yang boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan karena alasan kesehatan
Table of Content
Bagi umat Islam yang sehat, puasa Ramadan wajib hukumnya. Bahkan, puasa juga bermanfaat untuk kesehatan. Namun, ada beberapa orang yang diperbolehkan tidak berpuasa atas alasan kesehatan atau sesuai dengan hukum Islam. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
Orang yang sedang sakit adalah golongan orang yang diizinkan tidak berpuasa. Dalam Islam, hukum puasa di bulan Ramadan bagi orang sakit adalah tidak wajib.
Alasannya, karena mungkin dapat membuatnya bertambah sakit, menunda kesembuhan, atau memperburuk penyakitnya.
Selain karena sakit, ketahui siapa saja orang yang diperbolehkan untuk tidak puasa berikut ini:
Bolehkah penderita penyakit jantung berpuasa? Orang yang memiliki penyakit jantung dengan angina (nyeri dada) tidak stabil, baru mengalami serangan jantung, hipertensi, gagal jantung, atau baru menjalani operasi jantung boleh tidak puasa.
Begitu pula pasien penyakit jantung yang kondisinya tidak stabil dan membutuhkan obat diuretik dalam dosis tinggi.
Namun, melansir European Society Cardiology, penderita gagal jantung kronis boleh saja kalau mau berpuasa.
Dr. Rami Abazid, spesialis jantung dari Prince Sultan Cardiac Centre Saudi Arabia, menekankan pentingnya menghindari konsumsi garam serta jangan langsung minum banyak cairan dalam waktu singkat ketika sahur dan berbuka.
Penting juga untuk tetap mematuhi aturan minum obat diuretik sesuai anjuran dokter. Ikuti aturan dokter serta jangan mengurangi atau melewati minum obat.
Umumnya orang yang sakit GERD dan sakit maag boleh berpuasa, karena puasa sebetulnya justru bermanfaat untuk mengendalikan produksi asam lambung.
Penelitian tahun 2016 dari The Indonesian Journal of Internal Medicine menemukan, gejala GERD selama bulan puasa terasa lebih ringan dibandingkan bulan-bulan yang lain.
Gejala GERD pada orang yang berpuasa selama Ramadan juga lebih ringan dibanding penderita GERD yang tidak berpuasa. Sebab selama puasa, produksi hormon ghrelin (hormon rasa lapar) meningkat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika produksi ghrelin meningkat, produksi cairan asam lambung justru menurun.
Akan tetapi, penderita maag atau GERD akut dengan gejala sangat parah diperbolehkan tidak berpuasa.
Gejala GERD yang sangat parah biasanya ditandai dengan:
Berpuasa justru dapat memperparah kondisi maag atau GERD jika dibiarkan tanpa pengobatan. Ini bisa meningkatkan risiko terhadap komplikasi serius, seperti esofagitis (peradangan pada dinding tenggorokan).
GERD akut dan bergejala parah juga bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit langka disebut Barrett’s esophagus, yang dapat berkembang menjadi kanker tenggorokan.
Puasa sebetulnya dapat membantu memperlambat bahkan menghentikan perkembangan kanker. Puasa juga bermanfaat untuk meningkatkan kerja sistem imun membunuh sel kanker.
Selain itu, puasa dikatakan dapat melindungi pasien dari efek samping kemoterapi atau terapi radiasi yang berbahaya.
Namun secara umum, pasien kanker termasuk yang sedang menjalani pengobatan seperti kemoterapi diperbolehkan tidak berpuasa APABILA kondisi tubuh tidak mampu menahan lapar dan dahaga selama 12 jam.
Pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal juga termasuk golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Selain jantung, ginjal dan hati adalah organ vital lainnya yang membutuhkan asupan cairan serta nutrisi mumpuni.
Pada ginjal dan hati yang sudah mengalami kerusakan, tidak adanya asupan sama sekali dikhawatirkan dapat membuat kerusakan makin memburuk.
Penderita ginjal akut yang harus menjalani cuci darah juga tidak diwajibkan berpuasa. Justru, mereka harus mendapatkan suntik hormon insulin setiap harinya dan menjalani diet pola makan sesuai instruksi dokter.
BACA JUGA: 11 Minuman Penyegar Buka Puasa dan Sahur yang Menyehatkan
Penderita diabetes yang gula darahnya tidak stabil juga boleh tidak berpuasa.
Termasuk pasien diabetes yang masih bergantung pada suntikan hormon insulin harian dosis tinggi, serta penderita komplikasi diabetes seperti kerusakan pada mata, kerusakan ginjal, atau kerusakan saraf di tangan dan kaki.
Risiko bahaya terbesar dari puasa jika diabetes tidak terkontrol dengan baik adalah hipoglikemia. Apalagi, mengingat dalam kondisi tertentu puasa juga bisa menurunkan kadar gula darah.
Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah yang turun drastis dan dapat membahayakan nyawa. Hipoglikemia yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kejang-kejang, penurunan kesadaran, dan bahkan kematian.
Baca Juga
Orang tua yang sehat boleh ikut berpuasa. Namun, orang tua yang menderita penyakit kronis atau tidak kuat boleh untuk tidak puasa karena dapat membahayakan kesehatan mereka.
Lansia dengan penyakit kronis mungkin harus mengonsumsi obat-obatan setiap hari dan karena itu tidak boleh melewatkan makan. Begitu juga lansia yang kekurangan gizi (underweight) juga diperbolehkan tidak berpuasa.
Ini karena mereka bisa mengalami peningkatan risiko komplikasi seperti kurang gizi parah, hipoglikemia, hiperglikemia (gula darah melonjak drastis), hingga masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, lansia dibolehkan tidak ikut puasa karena dikhawatirkan menyebabkan kelemahan otot, rasa lemas, dehidrasi, pusing, atau pingsan yang berisiko menyebabkan jatuh.
Sebaiknya periksakan ke dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Pasien yang menderita gangguan pernapasan seperti COVID-19, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi paru seperti TBC, hingga asma akut juga diperbolehkan tidak berpuasa.
Mengapa? Dehidrasi yang terjadi saat puasa bisa membuat saluran napas makin kering. Saluran pernapasan yang kering bisa memicu kambuhnya asma.
Di samping itu, menghentikan atau tidak mengonsumsi obat asma sesuai resep juga dapat menyebabkan gejala asma menjadi lebih buruk.
Misalnya, jika berhenti menggunakan inhaler karena merasa ini akan membatalkan puasa, atau meminumnya pada waktu yang berbeda dari jadwal yang ditentukan.
Konsultasikan dulu ke dokter yang merawat sebelum memutuskan berhenti minum obat asma.
Setiap orang yang sedang menjalani pengobatan dengan bantuan infus juga dibolehkan tidak berpuasa.
Sebab, pasien tersebut sedang membutuhkan asupan nutrisi sepanjang hari untuk membantu memulihkan kondisinya. Baik itu dalam bentuk infus cairan maupun transfusi darah.
Apabila asupan ini dihentikan selama 12 jam karena berpuasa, dikhawatirkan bisa memperlambat proses penyembuhan.
Walaupun bukan penyakit, wanita yang sedang menstruasi dan nifas setelah melahirkan juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Bahkan, dalam Islam, wanita menstruasi dan nifas wajib tidak berpuasa.
Alasannya, karena pada masa tersebut wanita sedang mengeluarkan darah kotor. Kalau sudah selesai, kamu bisa melanjutkan puasa dan tidak lupa mengganti hari saat tidak puasa.
Sedangkan dalam sisi medis, ada kemungkinan puasa saat menstruasi ditakutkan akan membuat tubuh semakin lemas. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Ibu hamil dan menyusui juga termasuk golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak puasa.
Alasannya, karena pada masa kehamilan atau menyusui, ibu serta bayi masih membutuhkan nutrisi lebih dari orang biasa. Selain itu, tidak berpuasa dapat mencegah dehidrasi, pingsan, atau kemungkinan komplikasi kehamilan lainnya.
Ibu hamil boleh berpuasa, tapi pastikan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun.
Baca Juga
Apabila memungkinkan untuk menjalani puasa, kamu perlu melakukannya dengan cara yang tepat agar kondisi kesehatan tetap terjaga dan tidak merasa lemas.
Berikut adalah beberapa cara agar tetap sehat dan bugar selama berpuasa:
Intinya, berupasalah sesuai dengan kemampuan tubuh dan jangan memaksakan diri. Saat tubuh sudah siap, kamu bisa kembali berpuasa selama sebulan penuh.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai orang yang boleh tidak berpuasa lainnya sesuai dengan kondisi kesehatan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Minum oralit waktu berbuka dan sahur disebut jadi salah satu kunci untuk kuat puasa seharian. Namun, benarkah? Mana yang lebih baik dibanding minum air?
28 Mar 2023
Tambal gigi saat hamil memang menimbulkan kekhawatiran. Namun, kesehatan gigi saat hamil tetap harus dijaga. Ibu hamil bisa melakukannya di trimester kedua.
28 Apr 2023
Kram perut saat hamil mudaa terjadi akibat lonjakan hormon progesteron, tapi bisa juga jadi tanda keguguran. Gerakan tubuh secara perlahan dan mandilah dengan air hangat untuk mengatasinya.
10 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved