logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Ini yang Terjadi Saat Koma, Masih Bisa Menangis hingga Mendengar

open-summary

Orang koma dalam kondisi tidak sadar, namun sebagian masih bisa mendengar dan menangis. Hal ini disebabkan karena otak sebenarnya masih berfungsi, hanya saja mereka tidak bisa merespons lingkungannya.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

25 Sep 2023

Orang koma ternyata sadar dan otaknya bekerja

Tidak pernah ada yang bisa memprediksi kondisi saat seseorang koma, bahkan ada kasus orang koma bisa menangis

Table of Content

  • Apakah orang koma masih memiliki kesadaran?
  • Apa yang terjadi bila orang koma?

Hingga kini, belum ada definisi pasti apa yang terjadi – secara detil – selama seseorang dalam kondisi koma. Selalu ada area abu-abu. Terlebih, kondisi koma seseorang berbeda satu sama lain, termasuk dalam menjawab pertanyaan tentang benarkah orang koma bisa menangis.

Advertisement

Secara sederhana, koma adalah kondisi tubuh setelah mengalami cedera parah di bagian kepala sehingga aktivitas otak memutuskan untuk ‘beristirahat’.

Apakah orang koma masih memiliki kesadaran?

Orang yang mengalami koma tidak bisa membuka mata atau memberi respons pada apa yang terjadi di sekitarnya. Insiden traumatic brain injury yang terjadi pada orang tersebut akan membuatnya pasif terhadap stimulus eksternal.

Meski demikian, bukan berarti otak orang koma tidak berfungsi. Jauh dari itu. Mereka sadar dan otaknya bekerja. Namun, orang koma tidak bisa bergerak atau merespons lingkungannya.

Analoginya seperti orang yang sedang tidur lelap: keadaan tidak sadar apa yang terjadi di sekitar, tidak mencerna situasi, ataupun berpikir.

Apa yang terjadi bila orang koma?

Pasien koma tidak akan melakukan gerakan, mengeluarkan suara, dan tidak dapat membuka mata meskipun dirangsan dengan suatu gerakan seperti dicubit. Orang koma berbeda dengan pingsan, pasalnya pingsan hanya terjadi sementara. Sedangkan orang yang koma akan mengalami penurunan kesadaran pasien untuk waktu yang cukup lama. Koma bisa terjadi karena adanya kerusakan salah satu bagian otak, bisa sementara ataupun permanen.

Namun, meski tidak bisa bergerak secara sengaja, ada hal-hal yang bisa dilakukan orang yang sedang koma, seperti berikut ini:

1. Bergerak secara tidak sadar

Orang dalam keadaan koma memang tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk merespons apa yang terjadi di sekitar. Meski demikian, mereka masih bisa menjalankan fungsi-fungsi tubuh non-kognitif.

Sebut saja bernapas tanpa alat bantu – kecuali bagi yang mengalami gangguan pernapasan – kemudian sirkulasi darah tetap berjalan, organ lainnya pun berfungsi tanpa intervensi eksternal.

Terkadang, orang koma juga bisa menggerakkan sedikit anggota tubuhnya sebagai respons refleks. Namun lagi-lagi, hal ini tidaklah mutlak. Ada kondisi-kondisi berbeda pada beberapa orang yang mengalami koma.

2. Menangis

Orang yang koma juga masih bisa menangis. Salah satu contoh kejadiannya adalah seorang pria Inggris bernama Matthew Taylor yang mengalami kecelakaan motor parah di Bali pada tahun 2011 lalu.

Sejak 2009, Taylor memang tinggal di Bali dan bekerja sebagai guru bahasa Inggris. Ia pun telah bertunangan dengan gadis asal Indonesia, Handayani Nurul.

Sejak kecelakaan tragis itu, Taylor mengalami koma dan dirawat oleh keluarganya di Royal Derby Hospital, Inggris. Suatu ketika, tunangannya menelepon dari Indonesia dan mencoba berbicara padanya.

Ketika itu, Matthew Taylor mengeluarkan air mata dalam kondisi mata terpejam dan terbaring. Itu adalah pertama kalinya Taylor memberikan respons dan berlanjut pada gerakan-gerakan kecil lainnya.

Apa yang terjadi pada Matthey Taylor menjadi bukti bahwa orang koma bisa menangis. Tentu hal ini tidak bisa disamaratakan pada setiap orang yang mengalami koma.

Setiap kasus koma seseorang berbeda. Gerakan refleks, respon verbal, hingga reaksi yang membuat orang koma bisa menangis menjadi faktor penting dalam menentukan mereka bisa sembuh total.

3. Mendengar 

Hal yang juga bisa dilakukan orang koma adalah mendengar. Kisah Geoffrey Lean jadi buktinya. Ia sempat koma selama satu bulan akibat kegagalan operasi yang menyebabkan rhabdomyolisis, kerusakan jaringan otot. Dokter mendiagnosis kemungkinan hidupnya kurang dari 1%.

Namun pada akhirnya, Lean selamat.

Menurut kesaksiannya, selama berada di rumah sakit ia bisa mendengar apa yang dibicarakan orang-orang di sekitarnya. Lean bahkan bisa merasakan sentuhan seperti ketika suster memberikan injeksi obat di lengannya.

Apa yang terjadi pada Geoffrey Lean membawa pada penelitian departemen neuro-Disability Royal Hospital London bahwa ada kemungkinan orang koma mengerti apa yang terjadi di sekitarnya, namun tidak bisa berkomunikasi.

Baca Juga: Mengenal Kondisi Mati Batang Otak, Benarkah Sebenarnya Sudah Meninggal?

Kondisi orang yang koma bisa berbeda-beda, tergantung kondisi keparahan. Untuk berdiskusi lebih jauh soal kondisi yang dialami orang koma, konsultasikan langsung dengan dokter.

Advertisement

koma

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved