logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Mengenal Operasi Tinggi Badan dari Prosedur hingga Risikonya

open-summary

Operasi tinggi badan bisa menambah tinggi hingga maksimal sekitar 5 cm pada satu tulang kaki. Operasi ini dilakukan dengan memanjangkan tungkai atau tulang kaki yang melibatkan implan pin internal dan remote control eksternal.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

5 Mar 2022

Operasi tinggi badan bisa dilakukan untuk menambah panjang tulang kaki sekitar 5 cm satu tulang

Operasi tinggi badan bisa dilakukan untuk menambah panjang tulang kaki

Table of Content

  • Apa itu operasi tinggi badan?
  • Siapa yang memerlukan operasi tinggi badan?
  • Prosedur operasi tinggi badan
  • Pemulihan pascaoperasi tinggi badan
  • Risiko dan efek samping operasi tinggi badan

Setelah masa pertumbuhan berhenti, Anda tidak bisa lagi bertambah tinggi. Namun, banyak orang yang masih kurang puas dengan tinggi badannya sehingga mencari berbagai cara untuk membuat kaki terlihat lebih jenjang. Lantas, benarkah di antara cara tersebut ada yang disebut sebagai operasi tinggi badan?

Advertisement

Apa itu operasi tinggi badan?

Operasi tinggi badan atau operasi pemanjangan tungkai adalah prosedur bedah untuk merangsang pertumbuhan tulang di kaki.

Metode ini seringkali melibatkan beberapa tahap operasi untuk memperpanjang tungkai dan juga tendon kaki. Pemanjangan tungkai melibatkan penerapan traksi (tekanan peregangan) pada tungkai untuk mendorongnya tumbuh lebih panjang.

Operasi tinggi badan bisa dilakukan di tulang kering atau tibia dan atau tulang paha yang disebut femur. Pada setiap satu kali operasi, satu tulang bisa dipanjangkan maksimal sebanyak 5 cm. Jika operasi dilakukan pada kedua tulang baik tibia maupun femur, maka pemanjangan bisa dilakukan hingga kurang lebih 10 cm.

Siapa yang memerlukan operasi tinggi badan?

Operasi tinggi badan umumnya dilakukan karena adanya indikasi medis. Operasi ini dapat memperbaiki kaki yang panjangnya berbeda serta membantu meningkatkan tinggi badan seseorang.

Prosedur ini membutuhkan waktu dan penyesuaian yang sering, maka tidak semua orang dapat melakukannya.

Operasi tinggi badan adalah prosedur yang dapat dilakukan pada setiap orang dari segala usia. Namun biasanya lebih banyak dilakukan pada anak-anak atau orang yang usianya masih muda.

Metode ini mungkin dianjurkan pada seseorang yang salah satu kakinya minimal sekitar 2 cm lebih pendek, serta:

  • Anak yang tulangnya masih tumbuh
  • Kelainan lahir yang mempengaruhi pertumbuhan tulang
  • Cerebral palsy
  • Orang berperawakan pendek
  • Orang dengan lempeng pertumbuhan yang abnormal
  • Orang yang mengalami trauma atau patah tulang sehingga timbul gangguan di kaki

BACA JUGA: Peregangan untuk Menambah Tinggi Badan, Apakah Efektif?

Prosedur operasi tinggi badan

Prosedur operasi tinggi badan dilakukan dengan pemanjangan kedua tulang femur (paha). Jika dikehendaki, tulang tibia juga dapat diperpanjang setahun setelah pemanjangan tulang paha.

Prosedur operasi tinggi badan adalah sebagai berikut:

  • Tulang paha (femur) yang akan diperpanjang dibelah melalui sayatan 1 cm (<0,5 inci).
  • Pin atau kuku pemanjangan internal yang disebut juga fiksator, kemudian dimasukkan ke dalam sumsum tulang pada tulang yang dibelah lalu dipasang sepanjang tulang paha dan disangga dengan menggunakan sekrup pada bagian atas dan bawah femur.
  • Pin dipasangi perangkat metal yang akan membantu proses pemanjangan tulang di kemudian hari.
  • Luka kemudian ditutup dengan cara dijahit.
  • Adanya celah pada tulang yang sudah dibelah tadi akan merangsang pertumbuhan tulang baru yang lama kelamaan akan menutup celah tersebut.
  • Selama proses pentupan celah, remote kontrol eksternal digunakan untuk membuat perangkat metal di dalam pin bekerja menarik tulang yang dipotong sehingga dapat memperpanjang tulang dan jaringan lunak.
  • Penarikan ini memperlebar ruang di antara ujung-ujung tulang yang dipotong, yang kemudian diisi dengan tulang baru sehingga memungkinkan pemanjangan femur dan penambahan tinggi badan.

Untuk mencegah masalah saraf, prosedur tambahan juga dapat dilakukan sehinga pasien bisa mendapatkan rentang gerak penuh selama terapi fisik. Salah satunya dengan injeksi botox ke otot paha atau dekompresi saraf peroneal.

Pemulihan pascaoperasi tinggi badan

Kebanyakan orang akan membutuhkan waktu sekitar 1 tahun dari operasi pertama hingga dilakukan pengangkatan implan atau fiksator.

Meskipun demikian, waktu pemulihan dapat bervariasi berdasarkan pendekatan bedah dan juga respons yang diberikan tubuh pasien terhadap pengobatan yang diberikan.

Berikut ini beberapa hal yang akan terjadi setelah operasi tinggi badan selesai dilakukan:

  • Setelah pulang dari rumah sakit

Setelah pulang dari rumah sakit usai menjalani operasi tinggi badan, Anda harus menjalani jadwal terapi setiap hari dengan seorang fisioterapis untuk melakukan latihan penguatan kaki. Hal ini dilakukan kurang lebih selama dua minggu pertama pasca operasi.

  • Setelah dua minggu

Dua minggu setelah operasi, dokter akan melakukan rontgen dan pemeriksaan untuk memastikan semuanya sembuh dengan baik. Dokter lalu akan membuka staples dan Anda akan mulai bisa menggunakan perangkat magnetik untuk proses pemanjangan.

Anda mungkin akan menjalani rontgen setiap dua minggu sekali selama 6 minggu pertama, kemudian pada bulan ketiga dan juga bulan keenam. Ini dilakukan untuk memantau perkembangan hasil operasi tinggi badan

  • Perawatan harian

Selama masa pemulihan, perangkat pemanjangan digunakan dua kali sehari. Ini akan membantu memanjangkan tungkai 0,25 mm dalam satu kali proses hingga totalnya mencapai 0,5 mm dalam satu hari.

Anda juga akan direkomendasikan mengonsumsi suplemen kesehatan tulang seperti vitamin D dan kalsium. Anda juga mungkin diberikan obat untuk membantu selama masa pemulihan, salah satunya adalah aspirin.

Hindari olahraga dengan intensitas tinggi selama masa pemanjangan, tetapi sangat disarankan untuk melakukan olahraga intensitas rendah secara rutin.

Baca Juga

  • Gerakan Yoga untuk Meninggikan Badan Apakah Efektif? Ini Faktanya
  • Mengenal Cara Mengukur Tinggi Badan yang Akurat dari Rumah
  • Kenali Cara Menambah Tinggi Badan Saat Sudah Dewasa

Risiko dan efek samping operasi tinggi badan

Sama halnya dengan prosedur medis bersifat invasif lainnya maka operasi tinggi badan juga memiliki beberapa risiko dan juga efek samping.

Risiko dari operasi pemanjangan tungkai meliputi:

  • Reaksi alergi terhadap obat-obatan
  • Masalah pernapasan
  • Perdarahan, bekuan darah, atau infeksi terutama di lokasi penempatan pin
  • Dapat mengalami komplikasi, tetapi kebanyakan bukan komplikasi berat
  • Operasi tidak efektif karena tulang tidak sembuh dengan benar seperti misalnya tulang tidak lurus.

Selain berbagai risiko yang mungkin dialami, dokter juga akan berdiskusi mengenai efek samping dari operasi tinggi badan. Beberapa diantaranya seperti:

  • Kekakuan sendi
  • Sakit kulit
  • Kekencangan jaringan lunak
  • Infeksi tulang
  • Kerusakan saraf
  • Peningkatan risiko tulang retak atau patah tulang

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan terhindar dari komplikasi berat, selalu lakukan saran dan anjuran yang diberikan oleh dokter serta fisioterapis Anda sebelum, selama, dan setelah prosedur operasi tinggi badan.

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar operasi tinggi badan, konsultasikan langsung pertanyaan Anda pada dokter spesialis tulang atau ortopedi lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

tinggi rata-rata priatinggi badan

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved