logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

Jenis Operasi Miom, Efek Samping, dan Pantangannya

open-summary

Operasi miom jenis miomektomi adalah operasi pengangkatan tumor jinak di rahim sebelum tumor tersebut berkembang menjadi ganas. Operasi ini biasanya dilakukan ketika miom sudah berukuran lebih dari 9-10 cm.


close-summary

2023-03-30 11:37:51

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Jenis-jenis operasi miom

Miomektomi termasuk salah satu jenis operasi miom untuk mencegah keganasan

Table of Content

  • Kapan operasi miom dibutuhkan?
  • Jenis operasi miom
  • Efek samping setelah operasi miom
  • Pantangan setelah operasi miom

Operasi miom biasanya diperlukan untuk mengatasi mioma uteri dengan gejala yang berat. Ada beragam jenis tindakan operasi yang mungkin direkomendasikan dokter, tergantung pada tingkat keparahan (ukuran dan gejala), letak mioma, dan rencana kehamilan selanjutnya. 

Advertisement

Kenali lebih jauh tentang tindakan operasi pada kasus mioma uteri melalui artikel berikut ini. 

Kapan operasi miom dibutuhkan?

Miom alias mioma uteri adalah tumor jinak rahim. Sekitar 1-3% kasus mioma bisa berubah menjadi tumor ganas. Meski begitu, pengobatan dan perawatan tetap diperlukan. 

Pengobatan dan perawatan mioma uteri tergantung pada tingkat keparahan, seperti ukuran, gejala yang timbul, letak mioma uteri, dan rencana persalinan di masa depan.

Pada miom yang ringan seperti berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan meresepkan obat, saran perawatan di rumah, dan jadwal kunjungan rutin untuk memantau perkembangannya. 

Sementara itu, tindakan operasi mungkin direkomendasikan dokter untuk mengobati gejala miom yang sedang hingga berat. 

Ukuran miom yang harus dioperasi adalah sekitar 9-10 cm atau lebih, karena pada ukuran ini, miom berisiko berubah menjadi ganas. Risiko akan semakin meningkat jika miom dialami oleh perempuan berusia diatas 45 tahun.

Anda juga harus mempertimbangkan untuk melakukan operasi miom jika timbul gejala-gejala berikut ini:

  • Semakin sering buang air kecil
  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan
  • Sulit mengosongkan kandung kemih atau buang air kecil tidak lancar
  • Terdapat tekanan dan nyeri perut bagian bawah
  • Perdarahan di antara siklus menstruasi

Kondisi miom yang parah bisa menimbulkan kemandulan, keguguran, perdarahan, dan nyeri yang tidak tertahankan jika dibiarkan begitu saja, meski Anda telah memasuki masa menopause. Untuk itu, operasi miom diperlukan.

Sebelum melakukan tindakan operasi miom, dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif dan meminta persetujuan Anda mengenai jenis operasi yang akan dilakukan.

Pahamilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai manfaat, tahapan prosedur, serta risiko komplikasi dari operasi mioma yang akan dilakukan.

Baca juga: Jauhi Bahaya Penyakit Miom dengan Penanganan yang Tepat

Jenis operasi miom

Berikut ini beberapa jenis operasi miom yang bisa Anda diskusikan lebih lanjut dengan dokter:

1. Ablasi endometrium

Ablasi endometrium dilakukan untuk mioma uteri berukuran kecil, tapi menimbulkan gejala berat yang mengganggu. Pengangkatan miom pada prosedur ini tidak dilakukan melalui perut, melainkan vagina.

Biasanya, ablasi endometrium dilakukan untuk miom yang muncul di dekat permukaan bagian dalam rahim. Operasi miom jenis ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan atau menghancurkan lapisan rahim di lokasi miom.

Ablasi endometrium dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu laser, arus listrik, suhu panas, maupun pembekuan.

Metode ini tergolong aman dan tidak memicu banyak perdarahan. Setelah operasi selesai, masa pemulihannya pun berlangsung cepat. 

2. Miolisis

Miolisis merupakan jenis operasi miom yang dilakukan untuk mengatasi mioma uteri yang berukuran kecil. 

Prosedur miolisis dilakukan dengan cara memotong suplai darah ke mioma uteri, sehingga miom menyusut dan mati. Tindakan ini dilakukan menggunakan energi frekuensi radio, pemanasan, atau pembekuan.

Terdapat kemungkinan bahwa miolisis dapat menyebabkan jaringan parut atau infeksi di rahim yang dapat memengaruhi kesuburan. Oleh sebab itu, jika merencanakan kehamilan di kemudian hari, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan dokter.

3. Embolisasi arteri uterus

Jika mioma uteri menimbulkan gejala perdarahan atau nyeri hebat, dokter mungkin akan merekomendasikan embolisasi arteri uterus. Jenis operasi miom ini bertujuan untuk mengecilkan miom dan menghilangkan gejalanya hingga 90%.

Dokter tidak akan melakukan pemotongan seperti pada miolisis, melainkan memasukkan tabung tipis ke dalam arteri rahim. Lalu, dokter akan menyuntikkan zat yang dapat memotong suplai darah ke mioma uteri.

Setelah menjalani operasi ini, banyak wanita yang mengalami kram. Selain itu, terkadang mioma uteri pun masih dapat tumbuh kembali.

4. Miomektomi

Miomektomi dilakukan untuk mengangkat miom tanpa mengikutkan jaringan rahim yang sehat. Dokter akan merekomendasikan operasi miom jenis ini, jika Anda merencanakan kehamilan di kemudian hari.

Miomektomi dilakukan berdasarkan ukuran, jumlah, dan letak mioma uteri. Ada tiga pilihan cara dalam melakukan miomektomi, yaitu:

  • Abdominal. Prosedur ini dilakukan jika mioma uteri sangat besar, jumlahnya banyak, atau letaknya jauh di dalam. Dokter akan menyayat perut bagian bawah untuk menghilangkan mioma uteri.
  • Histeroskopi. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan mioma uteri yang terletak di dalam rahim. Dokter akan menggunakan alat histeroskopi untuk melihat mioma uteri tersebut.
  • Laparoskopi. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil, lalu memasukkan alat untuk menghilangkan mioma uteri.

5. Histerektomi

Histerektomi dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh rahim. Operasi miom jenis ini biasanya ditujukan untuk mengatasi mioma uteri yang sangat besar, atau disertai pendarahan hebat. 

Histerektomi total dapat mencegah mioma uteri kembali. Operasi ini juga akan membuat Anda tidak bisa hamil kembali.

6. Bedah ultrasound dengan pemindaian MRI

Pemindaian MRI dilakukan untuk menemukan mioma uteri. Selanjutnya, gelombang ultrasonografi berenergi tinggi pun dikirimkan untuk mengecilkan mioma uteri tersebut. Prosedur ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran mioma uteri.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Miom Tanpa Operasi dan Dengan Operasi

Efek samping setelah operasi miom

Setelah operasi miom, kebanyakan wanita mengalami beberapa tanda dan gejala umum, seperti perdarahan pascaoperasi atau rasa sakit. Kondisi ini membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih. 

Namun pada beberapa kasus, operasi miom bisa menimbulkan komplikasi atau efek samping, tergantung pada jenis operasi miom yang dilakukan. Beberapa kemungkinan efek samping setelah operasi miom antara lain:

  • Efek obat bius atau anestesi
  • Infeksi
  • Perdarahan hebat
  • Kegagalan operasi
  • Perlengketan akibat jaringan parut berkembang setelah operasi
  • Miom tumbuh kembali
  • Kerusakan pada rahim atau organ sekitarnya
  • Kanker yang menyebar pada kasus morselasi mioma

Pada tindakan operasi miom yang melibatkan morselasi, embolisasi, dan ablasi radiofrekuensi, biasanya menyebabkan gangguan kesuburan setelah operasi dilakukan. Hal ini tentu perlu Anda pertimbangkan dan diskusikan dengan dokter sebelum operasi. 

Pantangan setelah operasi miom

Setelah operasi miom berlangsung, dokter akan memberikan sejumlah saran yang perlu Anda lakukan dan hindari selama masa pemulihan. Masa pemulihan mungkin akan berlangsung 4-8 minggu, tergantung pada jenis operasi miom yang dijalani dan kondisi pasien.

Beberapa pantangan setelah operasi miom yang harus dihindari meliputi:

  • Terlalu banyak bergerak
  • Mengangkat barang yang berat selama 4 minggu pertama pascaoperasi
  • Berhubungan seksual
  • Berendam di bak mandi
  • Menggunakan tampon

Selama masa pemulihan setelah operasi, Anda juga disarankan untuk menunda rencana kehamilan selama 3-6 bulan. Tujuannya, agar rahim memiliki waktu untuk sembuh terlebih dahulu.

Umumnya, wanita yang telah melakukan operasi miom jenis miomektomi akan kembali mengalami masa subur untuk menjalani kehamilan dalam waktu kurang lebih satu tahun.

Baca Juga

  • 9 Cara Mengecilkan Payudara secara Alami yang Bisa Kamu Coba
  • Penyebab Infeksi Saluran Kemih Selain Bakteri, Memang Ada?
  • Efek Menopause yang Terjadi pada Tubuh Wanita

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang operasi miom. Tindakan operasi yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan baik ukuran maupun gejala yang timbul, letak mioma, dan rencana kehamilan selanjutnya.

Penting bagi Anda untuk berdiskusi dengan dokter terkait kondisi Anda, prosedur operasi, kemungkinan efek samping yang timbul, dan saran pemulihan yang tepat. 

Jika masih ada pertanyaan seputar operasi miom atau masalah kesehatan reproduksi lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

operasipenyakit wanitakesehatan wanitamioma uterimiomaorgan intim wanita

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved