Operasi Caesar cito adalah operasi darurat yang dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi. Ini berbeda dengan operasi caesar biasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Agt 2022
Operasi cito adalah jenis operasi caesar darurat
Table of Content
Umumnya, proses persalinan lewat operasi caesar (sesar) direncanakan mengikuti tanggal yang telah disepakati bersama antara suami istri dan dokter. Akan tetapi, lain halnya dengan operasi caesar cito.
Advertisement
Meski secara umum metodenya sama, operasi caesar cito dan sesar terencana punya sedikit perbedaan, khususnya pada kondisi ibu dan bayi. Simak penjelasan lengkapnya dalam dalam artikel ini.
Beberapa ibu hamil mungkin akan menjalani proses persalinan caesar, dan bukan normal.
Ada banyak pertimbangan, termasuk kondisi kesehatan ibu dan bayi. Operasi Caesar adalah prosedur pembedahan ketika ibu tidak mungkin melakukan proses persalinan normal.
Operasi caesar sendiri sebenarnya ada dua jenis, yakni yang terencana dan cito. Operasi caesar terencana adalah prosedur pembedahan yang dilakukan sesuai dengan tanggal yang telah disepakati oleh dokter bersama dengan Anda dan pasangan.
Sementara itu, operasi caesar cito sedikit berbeda. Dalam bahasa latin, cito berarti cepat. Di dunia medis, kata cito digunakan dalam kondisi darurat, baik untuk pemeriksaan laboratorium atau tindakan bedah.
Jadi, operasi cito adalah operasi darurat yang harus dipersiapkan sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien. Operasi caesar cito dilakukan apabila ada kondisi tertentu yang membuat ibu harus melahirkan anaknya lebih awal daripada waktu yang direncanakan. Misalnya, gawat janin membuat Anda membutuhkan operasi caesar cito.
Prosedurnya sendiri sama dengan operasi caesar terencana. Operasi cito tidak terbatas pada caesar saja, tetapi juga prosedur pembedahan yang digunakan dalam keadaan darurat.
Baca Juga
Secara umum, operasi Caesar atau C-section adalah prosedur pembedahan ketika ibu tidak memungkinkan untuk melakukan proses persalinan normal (pervaginam).
Mengutip Pregnancy, Birth, & Baby, sekitar 2 dari 5 prosedur operasi caesar dilakukan secara tidak terencana, alias operasi caesar darurat (cito).
Perbedaan utama dari operasi caesar cito dan terencana adalah kondisi ibu dan bayi. Biasanya, kondisi darurat pada ibu dan bayi menjadi pertimbangan utama dokter memutuskan melakukan caesar cito.
Kondisi darurat ini juga bisa terjadi saat persalinan normal. Sementara itu, operasi caesar terencana (elektif) dilakukan jauh sebelum proses persalinan. Dokter akan merekomendasikan tindakan ini ketika ada komplikasi kehamilan, sehingga Anda tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.
Selain itu, ada pula orangtua yang memilih untuk melahirkan si kecil lewat operasi caesar.
Baca Juga
Walaupun tak sesuai rencana Anda dan pasangan, keputusan operasi Caesar akan dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
Ada berbagai alasan serta penyebab yang membuat dokter memutuskan untuk melakukan operasi Caesar darurat, di antaranya:
Ada hal yang tidak bisa diperkirakan dalam proses persalinan, sehingga dokter akan melakukan operasi Caesar cito.
Salah satu penyebabnya ketika posisi bayi sungsang, yaitu kepala bayi berada di rahim bagian atas bukan mendekati jalan lahir. Apabila tidak dapat diputar secara manual, Anda perlu menjalani operasi Caesar.
Beberapa operasi caesar cito perlu ditempuh jika proses persalinan normal gagal dilanjutkan. Misalnya, ketika serviks tidak melebar atau terbuka sepenuhnya.
Selain itu, operasi Caesar cito juga akan segera dilakukan ketika bayi berhenti bergerak menuruni jalan lahir.
Bayi terlilit tali pusat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, khususnya jika dipaksakan untuk lahir normal.
Lilitan ini dapat memengaruhi aliran darah pada tubuh bayi. Biasanya, tali pusat melingkar pada leher, tubuh, atau terjepit di antara kepala bayi dan panggul ibu.
Apabila tidak dilakukan operasi Caesar cito, kondisi ini bisa mengakibatkan masalah serius, seperti kerusakan otak hingga kematian pada bayi.
Prolaps tali pusat adalah kondisi ketika tali pusat tergelincir ke depan bayi setelah air ketuban pecah. Ini memungkinkan tali pusat keluar melalui pintu masuk rahim.
Walaupun jarang terjadi, kondisi ini cukup fatal karena bisa mengakibatkan bayi kehilangan oksigen dan bahkan bayi lahir mati (stillbirth).
Solusio plasenta terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Kondisi ini juga menjadi pertimbangan dokter untuk melakukan operasi Caesar cito.
Sebab, ini adalah salah satu komplikasi melahirkan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.
Selama persalinan, bayi mungkin saja mulai mengalami masalah yang bisa menyebabkan gawat janin. Untuk menyelamatkannya, dokter akan segera melakukan operasi Caesar.
Robekan pada rahim adalah kondisi yang jarang terjadi. Akan tetapi, kondisi yang biasa disebut sebagai ruptur uteri ini juga membuat Anda perlu mendapatkan tindakan operasi caesar darurat.
Hal ini terjadi ketika terjadi peningkatan tekanan pada tubuh saat proses persalinan, pernah menjalani operasi Caesar sebelumnya juga meningkatkan risiko ruptur uteri.
Baca Juga
Dokter akan menjelaskan terlebih dahulu kepada Anda, pasangan, atau keluarga mengapa perlu melakukan operasi Caesar darurat (cito). Hal ini berkaitan dengan tujuan, komplikasi, serta risiko. Setelah itu, Anda atau keluarga perlu mengisi formulir persetujuan operasi.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai operasi cito pada persalinan Caesar? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Ngidam pada ibu hamil terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi tertentu, perubahan hormon, serta perubahan pada indera perasa dan penciuman. Kondisi ini adalah hal yang umum dijumpai.
17 Mei 2019
Cairan yang keluar sebelum sperma adalah cairan preejakulasi yang juga memiliki kandungan sperma di dalamnya. Cairan ini tetap bisa membuat wanita hamil saat spermanya berenang ke sel telur.
10 Sep 2023
Pantangan setelah operasi Caesar penting diketahui untuk mempercepat proses pemulihan. Selain mandi dan berenang, berhubungan seks juga dilarang selama masa pemulihan.
25 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved