One Chip Challenge yang viral di Tiktok menelan korban. Tantangan ini mengharuskan seseorang makan keripik superpedas. Bisakah makanan pedas sebabkan kematian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
11 Sep 2023
Waspada one chip challenge yang viral di tiktok
Table of Content
Melakukan challenge dari aplikasi TikTok memang menyenangkan, tetapi jangan sampai demi viewers kamu malah membahayakan nyawa. Salah satunya, one chip challenge yang membuat seorang remaja asal Amerika Serikat meninggal dunia akibat makan keripik super pedas. Apa itu one chip challenge? Ketahui lengkapnya dalam artikel ini.
Advertisement
One chip challenge adalah salah satu tren viral Tiktok, yang mengharuskan seseorang memakan keripik superpedas, bernama Paqui One Chip Challenge.
Keripik yang diproduksi oleh Paqui ini dibumbui dengan cabai Carolina Reaper dan Naga Viper, cabai terpedas di dunia.
Paqui menjual keripik pedas dengan harga US$10 atau sekitar Rp153 ribu.
Untuk melakukan tantangan, seseorang harus makan seluruh keripik. Setelah itu, tidak boleh minum atau makan apa pun selama mungkin. Lalu, unggah reaksi di media sosial dengan tagar #onechipchallenge.
Sepintas, challenge semacam ini memang dibuat untuk seru-seruan. Nahas, Harris Wolobah, remaja asal Massachusetts, Amerika Serikat diketahui meninggal dunia setelah mencoba one chip challenge TikTok.
Melansir NBC News, Lois Wolobah, sang ibu, mengatakan bahwa putranya memakan keripik tersebut pada hari Jumat (8/9). Ia kemudian sempat pergi ke klinik sekolah karena mengeluh sakit perut.
Sore harinya, Harris pingsan di rumah dan meninggal di rumah sakit pada hari itu juga.
Melalui situsnya sudah ada imbauan kalau produk tersebut hanya untuk orang dewasa. Namun, karena kejadian ini akibatnya Paqui harus menarik semua keripik pedas dari pasaran.
BACA JUGA: 4 Cara Mendinginkan Perut Sehabis Makan Pedas
Walaupun ada manfaat mengonsumsi makanan pedas, kamu juga perlu berhati-hati dengan efeknya.
Menurun dr. Allan Capin dari Cleveland Clinic, makan cabai yang paling pedas seperti Ghost Peppers, memang mungkin saja menyebabkan kematian, walau kemungkinannya sangat kecil.
Itu pun kamu harus makan cabai dalam jumlah yang banyak.
Setiap orang mempunyai ketahanan pedasnya masing-masing. Tapi untuk amannya, pastikan kamu tidak makan cabai atau makan makanan pedas lebih dari 1/50 dari berat badanmu.
Cabai mempunyai kandungan capsaicin, yaitu zat minyak yang memberikan rasa pedas. Semakin banyak capsaicin, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami efek dari cabai.
Berikut adalah beberapa efek mengonsumsi cabai atau makanan pedas pada tubuh:
Mengonsumsi makanan sangat pedas, seperti cabai Carolina Reaper dalam keripik Paqui One Chip Challenge, juga bisa memberikan efek dan rasa sakit sangat parah, sehingga seseorang perlu mendapatkan perawatan darurat.
Studi dalam BMJ Journals menyebutkan, seorang pria dilaporkan mengalami kembung dan sakit kepala parah setelah makan cabai Carolina Reaper. Ini disebut sebagai thunderclap headache, yaitu sakit kepala yang terjadi tiba-tiba, tajam, ada sensasi meledak, seperti terserang petir.
Saat kamu mengalami beberapa gejala setelah makan makanan pedas, hindari mengonsumsi air putih karena tidak akan mengurangi sensasi nyeri. Untuk menghilangkan pedas, kamu bisa minum susu atau makan roti.
Apabila gejala semakin parah, segera ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Sayur kailan kaya akan zat gizi yanng baik untuk kesehatan tubuh akibat radang hingga infeksi. Sayur ini juga baik untuk dikonsumsi selama masa kehamilan dan menyusui.
16 Feb 2020
Manfaat minyak sereh tak perlu diragukan lagi untuk kesehatan. Mulai dari bakteri dan jamur, sakit kepala, hingga hipertensi bisa diatasi oleh minyak sereh.
10 Jun 2020
Jangan pernah malu, apalagi kecil hati, jika Anda seorang kutu buku. Faktanya, manfaat membaca buku, bisa menyehatkan kesehatan fisik serta mental! Mulai dari menghilangkan stres, hingga meningkatkan kesehatan otak, mari kenali manfaat membaca buku.
9 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved