Oldest child syndrome adalah karakteristik-karakteristik tertentu yang dianggap umum dimiliki anak tertua atau anak sulung. Karakteristiknya antara lain adalah punya bakat pemimpin, perfeksionis, blak-blakan, dan senang beropini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
28 Agt 2023
Oldest child syndrome adalah karakteristik umum yang dimiliki anak sulung, salah satunya lebih tegas (sumber: midjourney)
Table of Content
Istilah middle child syndrome yang menggambarkan karakteristik umum anak tengah sudah cukup populer di tengah warganet. Nah, ternyata bagi anak sulung atau anak pertama, ada juga istilah yang disebut oldest child syndrome atau sindrom anak tertua.
Advertisement
Anak pertama biasanya terbiasa menjadi satu-satunya pusat perhatian dan dilimpahi kasih sayang sepenuhnya sebelum memiliki adik. Saat adik baru hadir dan menjungkirbalikkan keadaan, ternyata kondisi ini dianggap berpengaruh pada pembentukan karakteristik anak pertama.
Untuk lebih jelasnya, baca informasi lebih lengkap mengenai oldest child syndrome ini, yuk.
Oldest child syndrome bukanlah sebuah diagnosis klinis yang menggambarkan kondisi kesehatan atau kondisi mental seseorang. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan karakteristik kepribadian umum yang dapat dikaitkan dengan urutan lahir seseorang di tengah keluarga.
Jadi, oldest child syndrome sebenarnya lebih tepat disebut sebagai daftar karakteristik yang dianggap umum dimiliki anak pertama atau anak sulung.
Melansir dari parents.com, Frank Sulloway, PhD, seorang psikolog Amerika sekaligus penulis buku Born to Rebel, menyatakan bahwa meskipun urutan kelahiran hanya menjelaskan sebagian kecil kepribadian seseorang, tetapi antara saudara kandung pasti memiliki kepribadian yang bervariasi. Peran yang diadopsi masing-masing saudara itulah yang kemudian menyebabkan perbedaan perilaku.
Banyak karakteristik positif pada oldest child syndrome berasal dari peran yang harus diambil anak tertua sebagai sosok panutan, serta membantu mengasuh atau merawat adik-adiknya. Ini membuat anak pertama cenderung memiliki kepemimpinan yang baik.
Di sisi lain, perasaan “stres” yang muncul akibat posisinya sebagai pusat perhatian “digulingkan” oleh kelahiran adik-adiknya juga bisa memengaruhi kepribadian anak sulung.
Karena faktor-faktor ini, anak sulung biasanya cenderung cenderung perfeksionis, pencemburu, dan memiliki daya saing yang tinggi.
Berikut ini ciri-ciri oldest child syndrome yang perlu diperhatikan orangtua:
Ciri oldest child syndrome yang banyak terlihat adalah perfeksionis, atau memiliki tuntutan tinggi untuk melakukan segala hal dengan sempurna.
Meskipun tidak mengharapkan kesempurnaan, tetapi orangtua umumnya memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anak pertama. Si sulung mungkin tidak mengatakannya, tetapi mereka paham, lho, akan harapan yang orangtua miliki terhadap mereka.
Apalagi, anak pertama hanya memiliki orangtua sebagai contoh dalam melakukan banyak hal. Sehingga, ia juga terdorong untuk melakukan sesuatu dengan baik sejak pertama kali mencoba. Misalnya, menuangkan air tanpa tercecer, atau mewarnai dengan baik tanpa keluar dari garis.
Hal ini dapat mendorong anak pertama lebih berambisi meraih kesuksesan dan berprestasi. Sayangnya, anak sulung mungkin tidak mau melakukan sesuatu sampai benar-benar menguasainya. Perfeksionis bisa membuat anak pertama takut berbuat salah atau sulit mengakui kesalahannya.
Tiap anak sulung tentu bisa punya kepribadian yang berbeda. Namun uniknya, perbedaan ini biasanya sangat kentara karena berlawanan satu sama lain.
Anak sulung yang tidak memiliki sifat keras, memiliki kemauan yang kuat, dan mandiri, biasanya termasuk golongan people pleaser alias akan berusaha untuk menyenangkan orang lain dengan cara apapun hingga mengenyampingkan kepentingan diri sendiri.
Misalnya, saat kelahiran adik barunya, sebagian anak pertama bisa jadi pencemburu dan senang memberontak, tetapi sebagian lain mungkin lebih penurut dan patuh.
Oldest child syndrome identik dengan sifat anak sulung yang suka memimpin.
Biasanya, anak sulung akan diberi posisi untuk memimpin saat adiknya lahir. Posisi tersebut dapat membentuk sifat kepemimpinan alami pada anak sejak dini. Peran tersebut juga membantu anak mengembangkan sikap mandiri dan bertanggung jawab.
Tapi hati-hati, ya, sifat kepemimpinan yang berlebihan juga dapat membuat anak sulung menjadi “bossy” atau senang memerintah dan tidak suka dibantah.
Anak pertama biasanya juga senang memegang tanggung jawab. Sayangnya, ia mungkin akan kesulitan berbagi tugas dengan saudaranya, karena tidak percaya kalau saudaranya bisa melakukan pekerjaan sebaik mereka.
Anak sulung seringkali mengikuti jejak orangtua dan sering mengambil alih tanggung jawab. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Selain itu, anak pertama juga tidak memiliki kakak yang suka usil dan mengejek hasil pekerjaannya dan orang dewasa selalu menganggap mereka serius.
Orangtua juga kerap kalimembanggakan berbagai pengalaman pertama bersama anak sulung, sehingga kepercayaan diri mereka otomatis terasah.
Baca Juga: Berbagai Karakter Anak Tunggal dan Tips Mendidiknya
Oldest child syndrome lain yang melekat pada anak sulung adalah sifat rajin dan teliti. Selain karena keinginan kuat untuk melakukan yang terbaik, anak pertama seringkali didikte oleh orangtua sejak kecil. Kebiasaan ini membuat anak sulung sering kali akan berusahamenyenangkan orang lain. Mereka tumbuh jadi pribadi yang dapat diandalkan, terorganisir, tepat waktu, dan juga kompeten.
Anak tengah atau bungsu biasanya akan mencontoh kakaknya sebagai salah satu cara belajar. Sebaliknya, anak tertua tidak memiliki kakak yang memberi tahu apa yang harus dilakukan.
Ini membuat para anak sulung harus belajar sendiri menyelesaikan sesuatu melalui trial and error, atau percobaan dan kegagalan. Ini dapat membentuk karakteristik yang pantang menyerah dan bertekad kuat untuk mencapai tujuannya.
Anak sulung biasanya tidak ragu untuk berpendapat. Karena anak pertama menerima perhatian penuh dari orangtua, maka anak merasa bahwa pendapat dan perhatian mereka dianggap penting. Ini membuat anak sulung merasa harus menyurakan ide dan pendapatnya.
Terlebih lagi, seringkali setelah memiliki adik, anak sulung ditunjuk mewakili saudara-saudaranya. Sehingga, anak pertama umumnya mengadopsi peran sebagai juru bicara dan mampu menyuarakan pendapat mereka serta mengembangkan sifat blak-blakan yang bertahan hingga dewasa.
Baca Juga: Faktor yang Buat Anak Sulung dan Bungsu Jadi Pasangan Serasi
Urutan kelahiran hanya sebagian kecil dari faktor yang membawa pengaruh terhadap proses pembentukan karakteristik seseorang. Biasanya urutan lahir berkaitan dengan peran anak di dalam keluarga.
Selebihnya, lingkungan, dan faktor unik lainnya di dalam keluarga, juga berperan dalam membentuk karakteristik anak.
Dengan mengenali oldest child syndrome, orangtua bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk memberikan bimbingan dan pengasuhan terbaik bagi si sulung.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Cara meningkatkan konsentrasi anak dapat dilakukan dengan melatih fokus mereka dengan di antaranya mencoba permainan melatih konsentrasi anak, meningkatkan kualitas tidur si kecil, hingga membiasakan si buah hati berolahraga secara teratur.
2 Jun 2022
Parenting style atau gaya pengasuhan merupakan hal yang penting dalam membesarkan anak. Jika dilakukan dengan tepat, hal ini tentu akan berpengaruh positif pada tumbuh kembangnya.
28 Agt 2019
Perkembangan kepribadian anak dibentuk oleh karakter unik yang telah dimiliki sejak lahir dan lingkungan sekitarnya, termasuk dari bimbingan orangtua, guru, hingga pengasuh.
14 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved