Agar tetap sehat, penderita skiatika sebaiknya menghindari berbagai olahraga dengan intensitas tinggi seperti basket, sepak bola, dan banyak lagi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Jun 2021
Ada olahraga yang tidak boleh dilakukan oleh penderita skiatika
Table of Content
Skiatika adalah sensasi nyeri yang muncul di sepanjang saraf skiatik. Ini adalah saraf terpanjang tubuh manusia yang membentang dari tulang belakang hingga kaki. Bagi yang ingin tetap aktif bergerak namun punya skiatika, sebaiknya perhatikan apa saja pantangan olahraga saraf kejepit.
Advertisement
Orang dengan keluhan saraf kejepit ini sebaiknya menghindari olahraga berintensitas tinggi serta gerakan yang bisa menyebabkan area skiatik cedera. Begitu pula dengan postur tubuh saat berolahraga.
Sebenarnya jawaban termudah ketika mencari tahu apa saja pantangan olahraga saraf kejepit adalah mendengarkan tubuh. Beberapa jenis olahraga dapat memperburuk gejala skiatika, terutama apabila ada tekanan di punggung, perut, dan juga kaki.
Memang benar bahwa secara perlahan perlu dibangun kekuatan dan fleksibilitas di sepanjang saraf skiatik. Namun, proses ini harus dilakukan bertahap dan juga aman.
Tak kalah penting, hindari aktivitas fisik berintensitas tinggi yang rentan cedera. Ketika muncul rasa nyeri, segera hentikan aktivitas.
Berikut ini beberapa gerakan dan latihan yang perlu dihindari bagi yang memiliki masalah skiatika:
Gerakan squat dengan tambahan beban ini justru meningkatkan tekanan di punggung bagian bawah, saraf, dan juga diskus invertebralis. Selain itu, kedua kaki juga rentan mengalami nyeri dan cedera akibat tekanan.
Apabila ingin melakukannya, coba pilih squat tanpa tambahan beban. Pastikan punggung selalu berada di posisi netral. Segera berhenti ketika muncul rasa sakit atau tegang di area punggung.
Latihan seated and standing forward bend dapat menyebabkan tekanan dan ketegangan pada punggung bagian bawah, pinggul, dan juga otot hamstrings. Ini bisa menyebabkan nyeri akibat skiatika semakin parah.
Bagi orang yang gemar bersepeda namun punya masalah skiatika, sebaiknya lebih berhati-hati. Sebab, bersepeda menambah tekanan di saraf skiatik serta tulang punggung. Selain itu, posisi membungkuk saat bersepeda bisa menyebabkan iritasi pada skiatika, terutama jika posisi sadel dan setir tidak tepat.
Gerakan ini akan menyebabkan peregangan pada punggung, pinggang, dan juga otot hamstrings. Biasanya gerakan ini dilakukan saat pemanasan. Namun, perlu diingat bahwa menekuk panggul akan memberi tekanan lebih besar pada punggung.
Segala jenis olahraga dengan kontak langsung atau intensitas tinggi juga sebaiknya tidak menjadi pilihan orang dengan masalah skiatika. Utamanya, olahraga yang mengharuskan bergerak secara mendadak karena dapat menimbulkan tekanan pada otot dan saraf. Contohnya seperti basket, sepakbola, tenis, voli, berlari, dan olahraga berintensitas tinggi lainnya.
Salah satu gerakan khas Pilates ini fokus pada memutar kaki dengan mengandalkan otot core. Sayangnya, gerakan ini juga bisa menyebabkan nyeri pada saraf skiatik serta memicu cedera hamstring.
Merupakan gerakan menaikkan dan menurunkan kedua kaki secara simultan. Fungsinya adalah mengaktifkan otot-otot yang ada di kaki dan juga sekitar perut. Namun, gerakan ini bisa memperparah nyeri skiatik terutama apabila posturnya kurang tepat.
Hati-hati melakukan gerakan yoga revolved triangle pose ini karena dapat menyebabkan peregangan cukup signifikan di tulang belakang, pinggang, dan juga hamstring. Mimpi buruk bagi yang memiliki masalah skiatika.
Tentu banyak yang familiar dengan gerakan burpees ini. Isinya adalah gerakan dengan intensitas tinggi yang sayangnya justru bisa membuat nyeri pinggang dan punggung akibat masalah skiatika menjadi kian parah.
Latihan ini biasanya dilakukan untuk olahraga angkat beban. Namun, bent-over row bisa menyebabkan cedera pada punggung bagian bawah dan saraf skiatik. Bahkan, bisa saja terjadi peradangan dan cedera cukup parah.
Baca Juga
Meski ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari, bukan berarti orang dengan keluhan pada skiatikanya tidak bisa beraktivitas fisik sama sekali. Bahkan, aktif bergerak dan melakukan peregangan dapat memulihkan jaringan lunak hingga mengurangi sensitivitas terhadap rasa nyeri.
Beberapa pilihan olahraga yang aman di antaranya:
Setiap kali beraktivitas, selalu ingat untuk menerapkan postur yang baik. Sebagai contoh ketika melakukan peregangan, sesuaikan dengan kondisi tubuh. Fleksibilitas bisa berbeda-beda, bahkan seberapa peregangan hari ini bisa berbeda dengan kemarin.
Baca Juga
Kuncinya adalah tidak berlebihan. Pilih aktivitas yang tidak terlalu berat. Namun, jangan pula hanya duduk dalam waktu lama karena justru memperburuk gejalanya. Alternatifnya adalah melakukan peregangan ringan apabila pekerjaan Anda mengharuskan duduk dalam waktu lama.
Untuk mengoptimalkan proses pemulihan, kelola stres, jaga kualitas tidur, dan jaga pola makan. Anda juga bisa mencoba pengobatan seperti akupuntur atau pijat.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar cara menangani masalah skiatika, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Biasanya, skoliosis sudah terlihat sejak masa perkembangan anak. Namun, penyebab utama skoliosis pun tidak diketahui. Pengobatan dan perawatan sejak dini bisa membantu mencegah tingkat keparahan.
11 Nov 2022
Beberapa penyebab osteoporosis yang perlu diwaspadai adalah faktor usia, ketidakseimbangan hormon, kurangnya nutrisi, hingga jarang beraktivitas fisik. Bagaimana cara mencegahnya?
26 Mei 2023
Rakitis adalah penyakit pada tulang karena kekurangan vitamin D. Penyakit ini menyebabkan penderitanya berpostur tubuh pendek dan gaya berjalan tidak normal.
28 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved