Olahraga untuk skoliosis berfokus pada penguatan otot punggung. Bukan cuma berenang, ada berbagai jenis olahraga serta gerakan peregangan yang dianjurkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Jun 2023
Jenis olahraga untuk mengurangi nyeri penderita skoliosis
Table of Content
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung berbentuk huruf S atau C. Ada beberapa jenis olahraga untuk skoliosis yang berguna mengurangi nyeri yang mungkin muncul atau menyebabkan gejalanya bertambah parah.
Advertisement
Biasanya, olahraga yang dilakukan berfokus untuk penguatan otot tulang punggung. Apa saja olahraga yang aman untuk skoliosis? Simak lengkapnya dalam artikel ini.
Ada sebagian orang yang khawatir, kalau olahraga bisa memperburuk kondisi skoliosis.
Padahal, olahraga dan latihan peregangan menjadi komponen penting dari pengobatan skoliosis.
Jenis olahraga terbaik untuk skoliosis adalah peregangan (stretching) dan penguatan (strengthening).
Latihan peregangan secara teratur bermanfaat untuk mengurangi ketegangan dan membuat penderita skoliosis jadi lebih leluasa dalam bergerak.
Sedangkan olahraga tertentu dapat membantu membangun dan mempertahankan kekuatan otot inti untuk menopang tulang belakang. Otot yang kuat berfungsi membantu menstabilkan tulang belakang.
Namun, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Pemilihan olahraga serta latihan peregangan akan menyesuaikan dengan kondisi skoliosis kamu.
Baca Juga
Pilih olahraga atau latihan yang bertujuan untuk memperkuat dan meregangkan otot punggung. Saat otot kuat, tulang juga jadi lebih kuat untuk menopang beban sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
Mengutip NHS, apa pun jenis olahraganya yang terpenting adalah menjaga agar area punggung tetap bergerak. Namun, tetap perhatikan kemampuan dan kondisi.
Berikut adalah beberapa olahraga serta latihan yang aman dan direkomendasikan untuk skoliosis:
Sejak dahulu, berenang telah direkomendasikan sebagai olahraga yang aman untuk penderita skoliosis ataupun masalah tulang belakang lainnya. Alasannya, karena air dapat memberikan daya apung.
Hal tersebut bermanfaat untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang dan punggung.
Manfaat berenang yang lain juga dapat melatih sekaligus memperkuat otot inti di seluruh punggung.
Namun, penderita skoliosis sebaiknya hindari berenang dengan gaya kupu-kupu. Gaya kupu-kupu biasanya lebih membebani punggung ketimbang gaya renang lainnya.
Yoga adalah olahraga yang dapat menjaga keseimbangan serta fleksibilitas.
Olahraga yoga juga direkomendasikan dokter untuk kondisi skoliosis, karena bermanfaat untuk:
Anda bisa mencoba gerakan yoga untuk skoliosis, seperti half forward bend, downward facing dog, bridge pose, side plank, mountain pose, serta side reclining leg.
Sebagai olahraga yang bermanfaat untuk memperbaiki postur tubuh, pilates juga diklaim efektif dalam perawatan skoliosis. Pasalnya, orang yang mengalami skoliosis juga kerap bermasalah dengan postur tubuh.
Postur tubuh yang buruk diketahui juga dapat menambah rasa nyeri pada tulang belakang akibat kelainan, seperti skoliosis. Apabila dilakukan secara rutin dan tepat, olahraga ini bermanfaat untuk:
Beberapa gerakan pilates untuk skoliosis meliputi cat pose, camel pose, side stretching, single leg stand, core activation, dan lain-lainnya.
Olahraga yang dianjurkan untuk penderita skoliosis adalah latihan peregangan.
Salah jenis peregangan yang aman adalah pelvic tilts yang bermanfaat meregangkan ketegangan otot di panggul dan punggung bagian bawah. Berikut langka-langkah melakukan pelvic tilts:
Olahraga peregangan lainnya yang baik untuk penderita skoliosis adalah mengangkat lengan dan kaki. Ini bermanfaat untuk memperkuat punggung bagian bawah.
Berikut adalah langkah untuk melakukan gerakan mengangkat lengan dan kaki:
Cat-cow adalah salah satu gerakan dalam olahraga yoga yang baik untuk penderita skoliosis.
Gerakan ini bermanfaat untuk membantu menjaga kelenturan tulang belakang dan meredakan rasa nyeri. Berikut langka-langkah gerakan cat-cow:
Olahraga lainnya untuk penderita skoliosis adalah latihan Schroth. Ini ditujukan jika kamu mempunyai postur asimetris. Tujuannya untuk memperbaiki postur, melatih otot perut, dan mengurangi nyeri.
Dalam satu studi menemukan bahwa latihan Schroth bermanfaat meningkatkan mobilitas tulang belakang dan mempertahankan postur dalam keseharian penderita skoliosis idiopatik.
Namun, latihan ini harus menyesuaikan dengan jenis dan derajat skoliosis. Maka dari itu, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, serta melakukannya dengan terapis profesional.
Baca juga: Skoliosis Ringan: Gejala, Risiko Komplikasi, dan Pengobatannya
Ada aktivitas atau olahraga yang sebaiknya dihindari penderita skoliosis, karena bisa memperburuk gejala hingga meningkatkan risiko cedera, seperti:
Meskipun menjadi olahraga yang dilarang, ada pula yang diperbolehkan melakukannya dalam kondisi tertentu. Misalnya, sudah diizinkan dokter karena gejala skoliosis tergolong ringan.
Lakukanlah olahraga yang dapat meringankan gejala, memperkuat tulang, dan menjaga keseimbangan penderita skoliosis. Apabila diperlukan, kamu juga bisa menggunakan penyangga punggung khusus (brace) agar lebih nyaman saat melakukan gerakan olahraga.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Cara melakukan gerakan kayang bisa terlihat menyeramkan jika Anda belum pernah sama sekali mencobanya. Namun jika dilakukan dengan hati-hati, risiko cedera dapat dihindari.
27 Jan 2021
Meskipun terbilang ekstrem karena dilakukan di atas ombak, surfing atau olahraga selancar air ini ternyata memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Temukan jawabannya di sini!
5 Mei 2021
Tahun 2023 akan segera menyapa Anda. Resolusi tahun baru jangan sampai terlewatkan. Mari tingkatkan pola hidup sehat dengan banyak berolahraga, dan kenali perlengkapan olahraga untuk temani Anda mewujudkan resolusi di tahun yang baru.
1 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved