logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Olahraga

Mengenal Olahraga Lempar Martil dan Sejarahnya

open-summary

Lontar martil atau lempar martil adalah salah satu dari empat kompetisi trek dan lapangan selain lempar cakram, tolak peluru, dan lempar lembing. Olahraga individu ini dilakukan dengan cara kedua tangan memegang martil dalam lingkaran area melempar.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

2 Agt 2021

Olahraga lontar martil dapat melatih kekuatan tubuh

Olahraga lontar martil dapat melatih kekuatan tubuh

Table of Content

  • Sejarah lontar martil
  • Rekor dunia lontar martil
  • Ketentuan olahraga lontar martil
  • Manfaat lempar martil

Lontar martil atau lempar martil adalah salah satu dari empat kompetisi trek dan lapangan selain lempar cakram, tolak peluru, dan lempar lembing. Olahraga individu ini dilakukan dengan cara kedua tangan memegang martil dalam lingkaran area melempar.

Advertisement

Ada tiga hal yang paling esensial dalam melakukan lontar martil, yaitu kekuatan, keseimbangan, dan juga pengaturan waktu yang tepat. Apabila atlet menginjak lingkaran atau sampai keluar garis, maka lemparannya dinyatakan gagal.

Sejarah lontar martil

Olahraga lempar martil telah ada sejak berabad silam dari Kepulauan Inggris. Menurut legenda, cabang olahraga ini telah ada di Tailteann Games – semacam olimpiade bagi orang Irlandia – pada tahun 2.000 BCE.

Kala itu, pahlawan milotogi Irlandia yang tersohor bernama Cú Chulainn memegang gandar atau tangkai dari roda kereta (chariot wheel), lalu mengayunkannya di sekitar kepala. Barulah kemudian Chulainn melemparkannya lebih jauh dari siapapun yang mengikuti kompetisi itu.

Sejak itu, ada beberapa perubahan bentuk lontar martil. Salah satunya  adalah melempar batu yang terikat pegangan kayu. Olahraga ini terus dilakukan hingga abad ke-15 dan ke-16 di Skotlandia dan Inggris.

Kemudian sejak tahun 1866, lontar martil telah menjadi bagian dari kompetisi trek dan lapangan di Irlandia, Skotlandia, dan Inggris. Pemerintah Inggris menerapkan standardisasi ketentuan terkait berat, panjang, dan aturan memainkannya.

Tak kalah penting, olahraga ini telah masuk dalam Olimpade sejak tahun 1900 untuk kategori pria. Sementara lempar martil untuk atlet perempuan pertama kali debut dalam Olimpiade pada tahun 2000.

Rekor dunia lontar martil

Rekor dunia untuk lontar martil dicetak oleh atlet asal Jerman bernama Karl-Hans Riehm pada 19 Mei 1975. Kala itu, seluruh enam lemparannya mencapai 78,5 meter. Angka ini memecahkan rekor dunia sebelumnya yaitu 76,66 meter.

Selain itu, atlet asal Amerika Serikat yaitu John Flanagan adalah satu-satunya atlet yang memenangkan medali emas sebanyak tiga kali. Prestasi ini dicetaknya pada Olimpiade tahun 1900, 1904, dan 1906.

Ikon lain dari lempar martil adalah Yuriy Sedykh asal Rusia. Sedykh memenangkan dua medali emas Olimpiade di tahun 1976 dan 1980. Lalu, 11 tahun kemudian atlet ini memenangkan gelar juara dunia saat berusia 36 tahun.

Sementara untuk atlet perempuan, Yipsi Moreno asal kuba adalah pemegang rekornya. Moreno adalah pemegang titel juara dunia pada Olimpiade tahun 2001, 2003, dan 2005. Selain itu, pada tahun 2004 dan 2008 ia juga membawa pulang medali perak.

Ketentuan olahraga lontar martil

Jika dulu bentuk martil sempat berubah-ubah, kini International Association of Athletics Federation atau IAAF telah membuat ketentuan. Beban yang digunakan memiliki pegangan kawat, dengan bola terbuat dari besi padat atau metal lainnya.

Berat bola metal sesuai ketentuan adalah 7,26 kg untuk pria dan 4 kg untuk perempuan. Jarak dengan pegangan kawatnya tidak boleh lebih dari 1,22 meter dan diameter lingkaran tempat atlet berada adalah 2,135 meter.

Agar lemparannya bisa dinilai, martil harus mendarat di dalam 35 derajat sektor yang telah ditandai. Selain itu, atlet juga tidak boleh keluar dari lingkaran sebelum martil mendarat.

Biasanya, atlet akan melakukan putaran sebanyak tiga hingga empat kali sebelum melepaskan martilnya. Dalam tiap kompetisi, atlet akan mendapat giliran sekitar empat hingga lima kali.

Penentuan juara berdasarkan performa dan juga hasil pendaratan martil. Apabila ada yang seri, juri akan menilai siapa atlet yang berusaha paling keras.

Dalam teknik lempar martil modern, seorang atlet akan melakukan tiga kali putaran penuh dan cepat sebelum melontarkan martil. Lingkaran untuk melempar dikelilingi dengan pagar berbentuk huruf C demi mengantisipasi cedera pada penonton dan panitia.

Manfaat lempar martil

Di antara implementasi olahraga trek dan lapangan, lempar martil termasuk salah satu yang paling kuat. Sebab, perlu lebih banyak energi kinetik untuk melemparkan martil ketimbang jenis olahraga serupa.

Perbandingannya untuk rekor dunia pada lontar martil pria, bola bergerak 30 meter per detik. Sementara bola lain seperti dalam olahraga golf bisa mencapai 80-90 meter per detiknya.

Namun, inilah yang justru menjadi salah satu elemen manfaat dari lontar martil. Berikut penjelasannya:

  • Penyaluran energi yang tepat

Untuk bisa melemparkan martil sesuai sasaran, tentu tidak mudah. Sebab, martilnya cukup berat mulai dari 4-7 kg tergantung pada kategori yang sedang diikuti. Perlu energi luar biasa untuk bergerak dengan cepat. Terlebih, jika dibandingkan dengan olahraga lontar serupa, energi untuk lontar martil jauh lebih signifikan.

  • Melatih kekuatan tubuh

Skill yang harus dimiliki atlet lempar martil adalah keseimbangan dan kekuatan. Selain itu, melakukan olahraga ini juga akan melatih kekuatan tubuh bagian atas karena harus bermanuver sekuat tenaga demi melemparkan martil tepat sasaran.

Tak hanya itu, atlet juga jadi semakin sadar akan tubuhnya sendiri. Mulai dari kapan harus bergerak, berhenti, hingga berputar sekuat tenaga. Mengingat atlet harus melempar setelah tiga hingga empat putaran, perlu ada keseimbangan agar lemparan tetap akurat.

  • Melatih postur tubuh

Ketika melakukan lontar martil, idealnya dada tetap tegak dan kedua lutut sedikit ditekuk. Jangan menunduk berlebihan karena akan memberi beban lebih pada area punggung.

Kekuatan utama dari lontar martil terletak pada tubuh bagian atas, bukan dari kedua kaki. Jadi, postur tubuh atlet harus benar-benar stabil untuk bisa menuntaskan olahraga ini.

  • Koordinasi mata dan tangan

Seluruh tubuh harus benar-benar terkoneksi demi bisa melempar martil dengan baik. Harus ada koordinasi mata dan tangan yang sempurna. Jadi, bukan hanya kedua tangan yang memegang martil saja, namun juga kedua mata.

Dengan cara ini, akan terbentuk simetri dan keseimbangan antara tubuh dan martil. Kedua tangan harus paralel satu sama lain, begitu pula dengan arah pandangan.

Ada ungkapan perlu waktu setidaknya 10 tahun hingga seseorang bisa menjadi atlet lontar martil yang baik. Sebab, tidak seperti olahraga lain seperti lari atau bersepeda yang gerakannya sederhana, lontar martil memerlukan gerakan lebih kompleks.

Baca Juga

  • 5 Alasan untuk Tidak Makan Siang di Meja Kantor
  • Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan Kulit
  • Sama-Sama Berinteraksi dengan Pasien, Apa Beda Farmasi Klinis dan Rumah Sakit?

Fokusnya adalah harus tetap kuat sembari melakukan gerakan spesifik lempar martil. Jika ingin menaklukkan tantangan dalam olahraga ini, tentu perlu latihan yang konsisten.

Untuk berdiskusi lebih jauh seputar olahraga lontar martil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

olahragatips olahragahidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved