Gerakan mundur seperti semut singa ini mungkin belum lazim dilakukan. Padahal, ada banyak manfaat dari melakukannya. Ini adalah cara sederhana untuk menantang otot-otot tubuh yang mungkin selama ini kurang aktif. Tak hanya itu, pikiran juga dilatih untuk fokus dan beroperasi dengan cara berkebalikan dengan kebiasaan selama ini.
2023-03-20 12:13:36
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Olahraga jalan mundur
Table of Content
Masih merasa jalan mundur sebagai hal yang konyol? Nanti dulu. Sebab, gerakan jalan ke belakang rupanya bisa jadi alternatif olahraga selain jogging atau brisk walking.
Advertisement
Tak perlu terlalu lama, 10-20 menit saja sudah cukup untuk memberikan variasi olahraga. Manfaatnya bukan hanya untuk fisik, namun juga pikiran.
Gerakan mundur seperti semut singa ini mungkin belum lazim dilakukan. Padahal, ada banyak manfaat dari melakukannya. Ini adalah cara sederhana untuk menantang otot-otot tubuh yang mungkin selama ini kurang aktif.
Tak hanya itu, pikiran juga dilatih untuk fokus dan beroperasi dengan cara berkebalikan dengan kebiasaan selama ini.
Untuk tubuh, manfaat jalan mundur di antaranya:
Sementara untuk mental, beberapa manfaatnya antara lain:
Menariknya lagi, jalan ke belakang juga dapat memperkuat daya tahan kaki dan juga kapasitas aerobik tubuh. Sebab, tubuh mendapat tantangan yang tidak biasa. Ada permintaan yang tidak familiar untuk berjalan mundur, ini akan membuat fisik kian berkembang.
Tentu jauh berbeda dengan berjalan kaki ke depan seperti aktivitas selama ini. Saking terbiasanya, bahkan sudah dilakukan tanpa harus dipikirkan sedemikian rupa.
Jika itu belum cukup, ada sebuah studi dari Cardiff University Inggris yang menemukan bahwa jalan atau lari mundur dapat mengurangi risiko nyeri lutut depan. Terlebih, apabila dibandingkan dengan berlari.
Memperkuat hal ini, penelitian dari University of Stellenbosch di Afrika Selatan juga menemukan manfaat lain. Kombinasi lari dan jalan mundur dapat memperkuat jantung dan pernapasan. Selain itu, juga bisa mengubah komposisi tubuh menjadi lebih ideal.
Mengingat tubuh tidak terlalu akrab dengan gerakan jalan ke belakang, maka manfaat membakar kalori dan mengoptimalkan jantung bisa terwujud dalam waktu singkat. Olahraga pun jadi lebih efisien dan intens.
Terlepas dari banyaknya manfaat jalan ke belakang, Anda tetap harus menguasai tekniknya dulu sebelum mencoba. Sebab, risiko mengalami cedera tentu lebih besar karena tidak bisa melihat bagaimana medan yang akan dilalui.
Sebaiknya, gunakan treadmill untuk mencoba olahraga jalan mundur. Sebab, ada pegangan dan tempatnya pun stabil untuk bisa berjalan ke belakang.
Namun, pastikan memulainya dengan kecepatan rendah terlebih dahulu yaitu 1 mph. Kemudian, perlahan tingkatkan menjadi jalan cepat sekitar 3 mph.
Saat merasa keseimbangan goyah atau kehilangan kendali, kurangi kecepatan. Fokus pada setiap langkah, bukan mengejar target durasi atau jumlah langkah.
Keamanan tetaplah hal yang utama. Mulailah dari pencapaian kecil dan ketika sudah terasa nyaman, bisa ditingkatkan secara bertahap. Jika sudah terlatih pun, banyak yang menguasai berlari mundur di atas treadmill.
Lari dengan versi semacam ini sebenarnya justru memberikan lebih sedikit tekanan pada lutut ketimbang lari tradisional. Jadi, sangat ideal bagi yang mengalami masalah cedera pada lutut. Sebagai alternatif dari treadmill, Anda juga bisa memanfaatkan track lari khusus.
Baca Juga
Jika sudah menemukan polanya, tambahkan jalan mundur sebagai variasi olahraga setiap harinya. Cukup beberapa menit saja, sudah akan memberikan manfaat untuk jiwa dan raga.
Bonusnya, otot-otot yang selama ini kurang aktif bisa kian terlatih dengan rutin melakukan jalan ke belakang. Ini akan berpengaruh terhadap postur dan kekuatan tubuh secara umum.
Untuk berdiskusi lebih jauh seputar keamanan jalan mundur bagi yang punya cedera, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Olahraga untuk penderita diabetes antara lain jalan cepat, yoga, bersepeda, berenang, senam diabetes, senam kaki diabetes, bahkan menari.
Olahraga untuk penderita hipertiroid dapat dilakukan untuk meringankan gejala penyakit. Apa saja jenis olahraga untuk penderita hipertiroid yang bisa dicoba?
Penyembuhan cedera hamstring dapat dilakukan dengan berbagai cara. Apabila tingkat keparahannya ringan-sedang, kondisi ini dapat membaik dengan terapi fisik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved