Sindrom overtraining adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang berolahraga secara berlebihan. Gejala sindrom overtraining meliputi perubahan pola makan, nyeri otot, stres, penurunan performa, hingga mengalami gangguan tidur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Des 2020
Overtraining dapat memicu nyeri otot dan cedera
Table of Content
Olahraga memang merupakan salah satu aktivitas penting yang wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Meski baik bagi kesehatan dan tubuh, Anda tidak boleh berolahraga secara berlebihan. Berolahraga tanpa mengenal waktu dapat berpotensi memicu masalah serius yang disebut sindrom overtraining.
Advertisement
Baca Juga
Olahraga berlebihan seperti apa? Kondisi ini disebut overtraining. Sindrom overtraining adalah kondisi yang terjadi ketika Anda berolahraga secara berlebihan dan tidak memberi cukup waktu untuk tubuh beristirahat. Pada titik tertentu, kondisi ini dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Selain mengakibatkan kelelahan dan penurunan tingkat kebugaran, sindrom overtraining juga berpotensi menyebabkan cedera. Beberapa jenis olahraga yang seringkali memicu kondisi ini antara lain angkat beban, kardio, dan latihan intensitas tinggi (HIIT).
Saat mengalami sindrom overtraining, ada sejumlah gejala overtraining yang mungkin akan Anda rasakan. Tanda-tanda sindrom overtraining pun beragam, mulai dari terganggunya pola makan hingga masalah pada otot dan persendian.
Beberapa gejala yang berpotensi muncul ketika mengalami sindrom overtraining, di antaranya:
Mendorong diri melewati batas kemampuan ketika Anda melakukan latihan intensitas tinggi dapat memicu ketegangan otot. Jika tubuh tidak segera diistirahatkan, kondisi tersebut bisa memicu nyeri otot dan cedera. Dalam kasus yang sudah parah, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami microtears (robekan kecil) pada otot.
Berolahraga secara berlebihan meningkatkan risiko Anda mengalami cedera. Sebagai contoh, Anda mungkin akan mengalami stress fracture (munculnya celah kecil pada tulang) jika terlalu sering berlari. Tak hanya itu, berlari secara berlebihan dapat memicu kondisi yang lebih parah seperti ketegangan sendi, cedera jaringan lunak, dan patah tulang.
Lelah setelah berolahraga memanglah hal wajar. Namun, tetap melanjutkan olahraga ketika tubuh sudah lelah dapat mengakibatkan kelelahan ekstrem. Agar terhindar dari masalah ini, segeralah beristirahat ketika tubuh mulai kelelahan.
Kelelahan mudah terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup asupan energi sebelum memulai olahraga. Akibatnya, tubuh Anda harus menggunakan cadangan karbohidrat, protein, serta lemak sebagai sumber energi.
Pada umumnya, Anda akan merasa lapar setelah berolahraga. Namun, berolahraga secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berperan untuk mengatur seberapa lapar atau kenyang tubuh Anda.
Ketika nafsu makan Anda menurun, tubuh otomatis tidak mendapat asupan makanan yang cukup. Jika berlangsung secara berkelanjutan, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Berolahraga secara berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon stres yang ada dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kegelisahan dan membuat Anda mudah kehilangan konsentrasi. Tak hanya itu, sindrom overtraining juga memunculkan gejala-gejala lain seperti perubahan suasana hati dan depresi.
Bukannya mengalami peningkatan, berolahraga secara berlebihan malah dapat membuat Anda mengalami penurunan performa. Beberapa performa yang akan mengalami penurunan meliputi konsentrasi/fokus, kekuatan, kelincahan, daya tahan, stamina, hingga reaksi akan ancaman.
Olahraga tanpa mengenal waktu dapat memicu ketidakseimbangan hormon stres. Saat hormon stres tidak seimbang, Anda akan mengalami kesulitan dalam melepaskan stres dan ketegangan pada waktu tidur. Kondisi ini membuat tidur Anda menjadi tidak berkualitas, memicu kelelahan ekstrem, dan perubahan suasana hati secara tiba-tiba.
Ketika Anda mengalami sindrom overtraining, tubuh akan terasa lesu. Kondisi tersebut dapat membuat Anda rentan terhadap penyakit. Tak hanya itu, melemahnya imunitas meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA).
Berolahraga secara berlebihan mungkin akan membuat Anda kehilangan motivasi untuk tetap latihan. Kondisi ini disebabkan oleh kelelahan fisik maupun mental, perasaan tidak mencapai target, hingga tidak menikmati latihan.
Perlu diperhatikan, gejala atau ciri-ciri sindrom overtraining yang dialami masing-masing orang bisa berbeda satu sama lain. Jika gejala tak kunjung membaik dalam beberapa hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Setiap orang mempunyai stamina yang berbeda, jadi tidak ada waktu pasti yang bisa Anda jadikan patokan untuk beristirahat. Namun, untuk menghindari risiko yang bisa ditimbulkan akibat berolahraga secara berlebihan, segera beristirahat saat Anda lelah atau merasakan adanya kejanggalan pada tubuh.
Jika terlanjur mengalami cedera, beristirahatlah dalam waktu yang cukup lama hingga tubuh benar-benar pulih. Selama proses pemulihan, hindari jenis olahraga berdampak tinggi karena dapat memperburuk keadaan. Berilah waktu bagi diri Anda untuk pulih sepenuhnya sebelum memulai kembali latihan.
Sejumlah tindakan bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan akibat sindrom overtraining. Apabila merasakan gejala sindrom overtraining, Anda bisa mempercepat pemulihan dengan melakukan hal-hal seperti:
Pijat relaksasi dapat membantu merelaksasi fisik dan mental Anda. Terapi pijat dapat meredakan ketegangan otot dan mencegah cedera. Selain dipijat oleh ahlinya, Anda juga bisa melakukan perawatan dengan melakukan pijat sendiri menggunakan minyak esensial maupun balsam otot.
Saat mengalami sindrom overtraining, penting bagi Anda untuk menjaga asupan cairan tubuh tetap terpenuhi. Untuk mempercepat proses pemulihan, jagalah tubuh Anda agar tetap terhidrasi.
Istirahat dengan cukup adalah kunci utama untuk mengatasi sindrom overtraining. Saat mengalami sindrom overtraining, kurangi atau hentikan latihan dan beristirahatlah dalam beberapa hari hingga tubuh benar-benar pulih.
Baca Juga
Sindrom overtraining adalah kondisi yang terjadi ketika Anda berolahraga secara berlebihan. Kondisi ini memicu kemunculan berbagai macam gejala, mulai dari perubahan pola makan, hingga masalah pada otot maupun persendian.
Jika Anda mengalami gejala sindrom overtraining, segera hentikan latihan dan beristirahatlah dengan cukup. Apabila kondisi yang Anda alami tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait sindrom overtraining dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Push up wanita dapat dilakukan bertahap mulai dari wall push up hingga tahap akhir, yakni push up reguler. Ikuti panduannya berikut ini.
10 Mar 2021
Penyakit susah tidur yang termasuk insomnia ternyata cukup beragam. Kondisi ini tergantung pada seberapa parah kondisi susah tidur yang Anda alami dan apa pemicunya.
20 Jun 2020
Gerakan senam leher yang bisa bantu redakan nyeri dan kaku antara lain mendongak, menunduk, menekuk ke samping, dan memutar.
10 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved