Orang dengan bronkitis, khususnya yang kronis, kerap kali merasa sesak napas. Akhirnya, mereka pun menghindari olahraga. Padahal, olahraga untuk bronkitis dapat membantu meningkatkan fungsi paru. Namun, Anda perlu jeli memilih jenisnya dan memahami tips amannya.
2023-03-13 09:09:28
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Olahraga untuk penderita bronkitis sebaiknya yang memiliki intensitas ringan hingga sedang
Table of Content
Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial (bronkus) di paru-paru akibat infeksi. Sulit bernapas hingga kelelahan sering kali menjadi gejala bronkitis. Hal ini membuat penderitanya ragu untuk berolahraga. Padahal jika dilakukan dengan tepat, olahraga untuk penderita bronkitis justru dapat membantu meringankan gejala yang muncul.
Advertisement
Orang yang memiliki bronkitis, khususnya bronkitis kronis, kerap menghindari olahraga. Alasannya, tentu saja kekhawatiran mengalami sesak napas.
Padahal, jika dilakukan dengan benar dan memilih jenisnya yang benar, olahraga untuk penderita bronkitis justru sangat bermanfaat, baik secara fisik ataupun mental.
Beberapa manfaat olahraga bagi penderita bronkitis antara lain:
Baca Juga
Tidak semua olahraga diperbolehkan untuk penderita bronkitis. Jenis olahraga yang baik untuk penderita bronkitis, seperti orang dengan PPOK misalnya, adalah yang berintensitas ringan hingga sedang.
Berikut ini beberapa pilihan olahraga untuk penderita bronkitis.
Berjalan santai dapat menjadi olahraga yang tepat untuk penderita bronkitis karena tergolong memiliki intensitas yang rendah.
Mulailah berjalan dengan jarak dekat dan berhenti sebelum Anda merasa terengah-engah atau sesak napas. Anda dapat mulai menghitung jarak yang mampu Anda tempuh dan coba meningkatkannya dari hari ke hari sesuai kemampuan.
Joging termasuk ke dalam latihan kardiovaskuler yang juga baik untuk pernapasan. Latihan kardiovaskuler termasuk berjalan, berlari, dan berenang dapat membantu Anda menggunakan oksigen lebih efisien dan membuat pernapasan lebih mudah dari hari ke hari.
Meski demikian, orang dengan bronkitis tentu harus berhati-hati jika memilih joging sebagai salah satu olahraganya. Anda mungkin bisa memulainya dengan mengurangi kecepatan dan jarak tempuh.
Melakukan teknik pernapasan yang baik sebelum, selama, dan setelah berlari juga sangat dianjurkan bagi penderita bronkitis.
Sebelum memulai dan setelahnya, Anda dapat memasang humidifier atau pelembap udara untuk mengendurkan saluran bronkial Anda.
Anda juga dapat memodifikasi berlari dan berjalan bergantian dalam interval 3-5 menit untuk mengurangi intensitas olahraga dan menstabilkan sistem pernapasan.
Namun, untuk lebih aman, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan membantu Anda menemukan pola lari yang tepat untuk mencegah gejala bronkitis memburuk.
Berenang merupakan salah satu latihan kardiovaskuler yang baik untuk melatih pernapasan. Tak hanya untuk penderita bronkitis, berenang juga menjadi salah satu olahraga terbaik bagi beberapa penyakit pernapasan lain, seperti asma.
Namun, pastikan Anda memilih kolam berenang outdoor. Pasalnya, berenang di dalam ruangan memungkinkan konsentrasi klorin lebih tinggi. Klorin yang terhirup, terutama untuk orang dengan bronkitis, justru berisiko menyebabkan batuk dan mengi, sehingga memperburuk gejala bronkitis.
Berenang di luar ruangan membantu udara tersirkulasi dengan baik sehingga klorin tidak terus menumpuk dan mencemari udara. Dengan begitu, Anda dapat berenang dengan aman sekaligus mendapat sirkulasi udara, sekaligus sinar matahari pagi yang baik.
Yoga merupakan olahraga yang memasukkan unsur peregangan dan pernafasan di dalamnya sehingga cocok untuk penderita bronkitis. Namun, penderita bronkitis perlu berhati-hati dalam melakukan gerakan yoga.
Pasalnya, beberapa pose terbalik dalam yoga dapat memunculkan dahak dan menyebabkan batuk, sehingga perlu dihindari.
Jika masih pemula, ada baiknya Anda mencari instruktur yoga yang sudah berpengalaman. Cara ini juga dapat mencegah Anda dari cedera olahraga.
Baca Juga
Memiliki bronkitis, bukan berarti tidak bisa berolahraga. Malahan, tetap aktif bisa membantu meningkatkan kapasitas paru-paru.
Selain pemilihan jenis olahraga, beberapa tips berikut bisa Anda ikuti agar terhindar dari perburukan gejala ketika berolahraga:
Menentukan kapan harus berolahraga dan kapan harus istirahat sangat penting untuk menjaga kondisi penderita bronkitis.
Jika sedang terjadi serangan atau gejala bronkitis, Anda harus beristirahat dan menunda olahraga selama 3-10 hari atau saat kondisi stabil.
Jangan memaksakan diri untuk berolahraga karena bisa saja berakibat fatal.
Pemanasan dan pendinginan wajib dilakukan sebelum dan sesudah berolahraga. Pemanasan membantu tubuh menyesuaikan diri dari posisi istirahat ke olahraga.
Melakukan pemanasan dapat membantu mengurangi tekanan pada jantung dan otot, serta meningkatkan pernapasan, sirkulasi, dan suhu tubuh.
Sementara itu, pendinginan setelah olahraga juga penting untuk menyesuaikan kondisi tubuh dari olahraga ke istirahat. Pendinginan dilakukan dengan perlahan mengurangi intensitas aktivitas dengan peregangan sampai pada posisi istirahat.
Setelah gejala membaik atau hilang, mulailah dengan latihan ringan atau olahraga dengan intensitas rendah, seperti berjalan santai.
Teknik pernapasan yang benar sebelum, selama, dan setelah berolahraga dapat membuat Anda berolahraga lebih nyaman.
Tarik napas dalam melalui hidung dengan mulut tertutup, kemudian embuskan perlahan melalui mulut dengan bibir sedikit mengerucut.
Teknik pernapasan ini memungkinkan Anda untuk mengambil oksigen lebih banyak dan menjaga stabilitas pernapasan Anda.
Lingkungan olahraga juga penting untuk penderita bronkitis. Ruangan terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan cuaca yang cerah lebih baik untuk berolahraga.
Cuaca ekstrem, seperti suhu terlalu panas atau terlalu dingin, serta kelembapan yang tinggi dapat mempersulit pernapasan dan memperparah batuk.
Pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat sangat penting untuk menghindari sesak dan meminimalkan risiko cedera.
Meski penderita bronkitis sering kali mengalami sesak napas, olahraga yang benar dapat membantu fungsi paru menjadi lebih baik.
Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter, terlebih jika bronkitis yang Anda alami disebabkan oleh PPOK.
Anda juga sebaiknya tidak memaksakan diri jika merasa lelah atau sesak napas. Kuncinya, perhatikan dan sesuaikan dengan kondisi Anda.
Selalu diskusikan dengan dokter terkait kondisi Anda dan rencana olahraga yang akan Anda lakukan. Jika Anda mengalami perburukan gejala bronkitis, seperti pusing, nyeri dada, mengi, dan sesak napas saat berolahraga, segera hentikan olahraga dan hubungi dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi terkait olahraga untuk penderita bronkitis yang cocok dengan Anda menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cheyne Stokes adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan episode apnea, yakni kondisi terhentinya pernapasan selama beberapa saat dan hiperventilasi (pernapasan cepat). Selain Cheyne Stokes, terdapat jenis-jenis pernapasan abnormal lainnya yang perlu diwaspadai.
Penyebab pneumonia penting Anda ketahui sebagai langkah pencegahan. Apa saja penyebab radang paru dan bagaimana cara mencegah penyakit ini? Berikut informasinya.
Gejala bronkitis akut maupun kronis sekilas tampak seperti penyakit flu biasa. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri bronkitis berikut ini!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved