Oedipus complex adalah konsep bahwa anak laki-laki memiliki fase yang membuat ia memiliki hasrat pada ibunya. Konsep kontroversial ini dicetuskan tahun 1899 dan cukup dikritik dalam keilmuan psikologi. Namun, sebagai pengetahuan, tak ada salahnya Anda memahami bagaimana anak mengembangkan psikoseksualnya.
21 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Dalam konsep oedipus complex, sang anak memiliki fase untuk melihat ayahnya sebagai kompetitor
Table of Content
Sebagai orangtua, pernahkah Anda membayangkan bahwa anak memiliki fase di mana ia tertarik pada orangtuanya? Dalam kasus fase anak laki-laki yang tertarik pada ibunya, konsep ini disebut Oedipus complex. Terdengar kontroversial, teori ini memang banyak didiskusikan dan dikritik dalam keilmuan psikologi.
Advertisement
Oedipus complex adalah istilah dalam teori perkembangan psikoseksual yang menggambarkan munculnya fase ketertarikan anak laki-laki terhadap ibunya. Istilah ini dicetuskan oleh ahli bernama Sigmund Freud pada tahun 1899 dan secara tak formal digunakan hingga tahun 1991.
Menurut konsep Oedipus complex yang kontroversial ini, anak-anak laki-laki melihat ayahnya sebagai rival atau saingan. Artinya, sang anak laki-laki memiliki hasrat untuk berkompetisi bersama ayah mereka, dalam mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari sang ibu.
Kontroversi mengenai konsep ini berpusat pada teori bahwa anak-anak memiliki perasaan seksual terhadap orangtua sendiri. Namun, menurut Sigmun Freud, perasaan tersebut sebenarnya ‘tertekan’ atau tidak disadari anak. Hanya saja, hasrat ini tetap berpengaruh terhadap perkembangan Si Kecil.
Oedipus complex adalah istilah yang disematkan pada anak laki-laki. Sementara itu, perasaan seksual anak perempuan terhadap ayah mereka disebut Electra complex.
Istilah “Oedipus complex” berasal dari cerita yang dibuat oleh Sophocles dari Yunani kuno. Dalam cerita tersebut, karakter bernama Oedipus Rex tanpa sadar membunuh ayahnya dan menikahi ibunya.
Dalam teori yang dikemukakan Sigmun Freud, perkembangan psikoseksual di masa kecil terjadi melalui beberapa tahap. Setiap tahap mewakili penyelesaian perkembangan (fiksasi) libido pada bagian tubuh yang berbeda.
Menurut Freud, saat seseorang tumbuh dan berkembang, bagian-bagian tubuh tertentu akan memberikan kesenangan, frustrasi, atau keduanya. Bagian-bagian tubuh inilah yang saat ini disebut sebagai zona sensitif seksual.
Freud membagi tahapan perkembangan psikoseksual di atas menjadi berikut ini:
Tahap ini terjadi saat seseorang masih bayi hingga berusia 18 bulan. Fase ini melibatkan fiksasi pada mulut, serta dianggap memberikan kesenangan pada anak saat mengisap, menjilat, mengunyah, dan menggigit.
Tahapan anal berkembang saat seseorang berusia antara 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase ini, perkembangan akan berfokus pada kenikmatan saat buang air besar dan mulai menjalani kebiasaan toilet training yang sehat.
Tahapan falik berlangsung dari usia 3 hingga 5 tahun. Fase ini diyakini sebagai tahap paling penting dalam perkembangan psikoseksual, di mana anak laki-laki dan perempuan diyakini Freud mengembangkan ketertarikan mereka kepada orangtua yang lawan jenis.
Tahap laten mulai terjadi antara 5 hingga 12 tahun. Di fase laten, seorang anak mengembangkan perasaan yang cenderung tidak aktif (dormant) pada lawan jenis. Sebab, ia mungkin akan disibukkan dengan interaksi sosial dan nilai-nilai persahabatan dengan teman-temannya.
Tahap genital mulai berkembang sejak usia 12 hingga dewasa. Pematangan ketertarikan seksual yang sehat terjadi selama periode ini karena semua tahapan lainnya sudah terintegrasi ke dalam pikiran anak.
Berdasarkan teori yang dikembangkan Freud, Oedipus complex memainkan peran penting dalam tahap falik - yang terjadi antara usia 3 hingga 6 tahun. Pada tahap ini, libido anak akan difokuskan pada alat kelaminnya.
Sebenarnya, gejala dan ciri dari Oedipus complex tidak terlalu bersifat ‘seksual’ – seperti yang dibayangkan banyak orang. Melainkan, gejala ini sangatlah halus yang membuat orangtua mungkin tak terlalu menyadarinya.
Beberapa contoh gejala dan tanda dari Oedipus complex pada anak laki-laki, yaitu:
Baca Juga
Oedipus complex adalah salah satu konsep yang banyak dibahas dan dikritik dalam psikologi. Walau mungkin ini teori ini ‘hanya’ pendapat salah seorang ahli, Oedipus complex tentu tak ada salahnya dipahami dengan baik.
Apabila Anda khawatir dengan perilaku Si Kecil, Anda bisa membicarakannya dengan dokter anak atau ahli kesehatan mental.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Umumnya, bayi cegukan bukan hal yang berbahaya karena menjadi salah satu tanda perkembangannya. Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, orangtua bisa melakukan cara menghilangkan cegukan pada bayi, seperti membuatnya bersendawa, mengelus punggungnya, dan lain-lain.
Bukan hal yang asing bahwa banyak anak memilih menghabiskan waktu menonton TV dibandingkan bermain di luar rumah. Hal ini juga terjadi pada anak berusia dini. Menonton TV secara langsung akan memengaruhi waktu tidur anak.
Terdapat tiga golongan narkotika di Indonesia. Adapun jenis narkoba yang sering disalahgunakan, yaitu morfin, heroin, ganja, kokain, dan LSD. Hal ini bisa menyebabkan ketergantungan hingga kondisi medis serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved