Saraf terjepit dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Sebagai solusinya, terdapat sejumlah obat saraf terjepit yang bisa digunakan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, suntikan steroid, hingga antidepresan. Dokter juga bisa menyarankan operasi atau terapi fisik.
2023-03-19 12:09:21
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ada macam-macam obat saraf terjepit yang bisa dicoba, salah satunya antiinflamasi nonsteroid.
Table of Content
Saraf terjepit adalah kondisi ketika saraf mengalami tekanan berlebih dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, kartilago (tulang rawan), otot, hingga tendon. Untuk mengatasinya, berikut adalah obat saraf terjepit beserta penanganan medis lain yang bisa direkomendasikan dokter.
Advertisement
Walaupun saraf terjepit dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, kondisi ini paling sering dialami di area leher, bahu, pergelangan tangan, siku, atau punggung bawah.
Masalah saraf kejepit juga kerap disertai gejala lain, seperti nyeri, kesemutan, mati rasa, atau rasa lemah.
Supaya kondisi ini bisa ditangani dengan baik, berikut adalah beragam obat saraf kejepit dan berbagai perawatan medis lainnya.
Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen, bisa dikonsumsi untuk saraf terjepit.
Tujuannya konsumsi obat ini adalah mengurangi pembengkakan yang kerap menyertai kondisi saraf kejepit.
Namun, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mencoba berbagai obat saraf terjepit di apotek ini untuk mengetahui dosis dan cara penggunaannya.
Dokter juga bisa menyarankan konsumsi obat kortikosteroid oral sebagai salah satu pengobatan saraf kejepit.
Alasannya, obat-obatan ini dipercaya mampu meredakan pembengkakan dan rasa nyeri yang sering kali dialami penderita saraf terjepit.
Jangan heran apabila dokter mempertimbangkan untuk memberikan obat golongan opioid sebagai pengobatan saraf terjepit.
Pasalnya, beberapa obat opioid tertentu dinilai bisa meringankan rasa nyeri yang parah.
Akan tetapi, jenis obat-obatan ini biasanya hanya dikonsumsi dalam waktu singkat. Selain itu, jenis obat ini hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan dan anjuran dari dokter.
Selain obat-obatan di atas, dokter bisa menyarankan Anda untuk melakukan injeksi steroid.
Obat untuk saraf kejepit ini dianggap mampu mengurangi pembengkakan dan membantu memulihkan saraf yang meradang.
Umumnya, obat antidepresan berfungsi untuk mengatasi depresi. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, dokter bisa meresepkan obat-obatan ini untuk mengatasi saraf terjepit.
Antidepresan yang umumnya digunakan sebagai obat untuk saraf kejepit adalah antidepresan trisiklik, contohnya amitriptyline, nortriptyline, doxepin, sampai desipramine.
Jenis obat-obatan ini dipercaya bisa meredakan nyeri akibat saraf terjepit.
Antikonvulsan atau antikejang umumnya diberikan untuk penderita epilepsi. Namun, obat ini juga bisa dikonsumsi untuk mengontrol rasa nyeri akibat kerusakan saraf.
Efek menenangkan dari obat antikonvulsan juga membuatnya dipercaya sebagai obat saraf kejepit untuk meringankan rasa nyeri.
Dokter dapat meresepkan sejumlah obat-obatan antikonvulsan, seperti gabapentin atau pregabalin.
Baca Juga
Dokter juga bisa merekomendasikan operasi sebagai cara mengatasi saraf kejepit, khususnya jika perawatan konservatif tidak membuahkan hasil positif atau kondisinya tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu atau bulan.
Operasi dilakukan untuk mengangkat tekanan pada saraf. Jenis operasinya juga akan didasari dengan letak saraf yang terjepit.
Prosedur pembedahan memerlukan pengangkatan taji tulang atau bagian dari herniated disc di tulang belakang.
Teh chamomile bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal saraf kejepit karena efek menenangkan dan komponen antispasmodik yang dimilikinya.
Konsumsi beberapa cangkir teh chamomile sepanjang hari juga dinilai bisa mengatasi rasa nyeri.
Sayangnya, belum ada studi yang mampu membuktikan manfaat teh chamomile untuk saraf terjepit.
Terapi fisik atau fisioterapi adalah terapi saraf kejepit yang mungkin juga dianjurkan dokter.
Pada terapi ini, seorang terapis akan memandu Anda untuk melakukan gerakan yang memperkuat dan meregangkan otot di bagian saraf kejepit untuk meringankan tekanannya.
Di samping itu, terapi saraf kejepit juga bisa membantu pasien mengubah atau memodifikasi aktivitas-aktivitas yang kerap memperparah rasa sakit pada saraf yang terdampak.
Dalam sebagian besar kasus, saraf terjepit bisa diatasi dengan beristirahat dan melakukan peregangan.
Akan tetapi, jika saraf terjepit tidak kunjung sembuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar obat saraf terjepit, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Obat nyeri tulang sangat beragam bergantung pada penyebabnya, seperti antibiotik akan diresepkan pada nyeri sendi akibat infeksi bakteri.
Penyebaran Covid-19 di perkantoran semakin meresahkan, apalagi jumlah kasus virus corona di Indonesia sudah menembus angka 100.000. Memahami tips pencegahan Covid-19 di kantor, dapat menyelamatkan nyawa Anda sebagai karyawan.
Saat tubuh kurang olahraga, berbagai macam dampak buruk akan mulai menghantui kesehatan. Tidak hanya berat badan saja yang bisa meningkat, risiko penyakit jantung dan kanker juga semakin besar!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved