logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Pilihan Obat Radang Usus Besar yang Akan Diberikan Dokter

open-summary

Ada beragam kelompok obat radang usus besar yang bisa diberikan dokter, mulai dari obat kortikosteroid, obat imunomodulator, hingga obat biologis. Beberapa kasus bisa diatasi dengan obat saja. Namun, adakalanya pasien membutuhkan operasi jika kasus peradangan usus besar tergolong parah.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

24 Mei 2020

Obat radang usus besar dapat bermacam-macam, seperti kortikosteroid, obat imunomodulator, hingga obat biologis

Obat radang usus besar dapat bermacam-macam, seperti kortikosteroid, obat imunomodulator, hingga obat biologis

Table of Content

  • Pilihan obat radang usus besar yang akan diresepkan dokter
  • Operasi untuk tangani radang usus besar
  • Perubahan gaya hidup untuk penderita radang usus besar
  • Catatan dari SehatQ

Seperti bagian tubuh lain, usus besar juga dapat mengalami peradangan. Peradangan pada usus besar disebut dengan colitis yang menimbulkan luka-luka kecil pada bagian dinding usus besar. Obat radang usus besar diperlukan untuk mengurangi inflamasi pada saluran pencernaan ini.

Advertisement

Pada beberapa kasus, colitis ulserative menimbulkan peradangan pada usus besar saja. Namun, ada pula kasus colitis ulserative yang menyerang bagian rektum maupun rektum dan usus besar sekaligus.

Pilihan obat radang usus besar yang akan diresepkan dokter

Cukup banyak pilihannya, berikut ini beberapa kelompok obat radang usus besar yang mungkin akan diberikan dokter:

1. Asam 5-aminosalisilat

Biasanya, golongan obat pertama untuk atasi radang usus besar adalah obat asam 5-aminosalisilat atau 5-aminosalicylic acid (5-ASA). Terdapat beberapa macam obat asam 5-aminosalisilat, misalnya:

  • Sulfasalazine
  • Mesalamine
  • Balsalazide
  • Olsazaline

Jenis asam 5-asminosalisilat yang dikonsumsi sebagai obat radang usus besar akan bergantung pada area usus besar yang meradang. Obat di atas ada yang bisa dikonsumsi dengan cara diminum, melalui tabung khusus yang dimasukkan ke anus (suppositoria), atau memasukkan cairan melalui anus (enema).

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid sebagai golongan obat anti peradangan juga mungkin diberikan pada pasien radang usus besar. Biasanya, obat ini dikonsumsi oleh pasien dengan tingkat peradangan yang sedang atau parah. Namun, penting untuk diketahui bahwa kortikosteroid tidak diberikan untuk konsumsi jangka panjang karena efek samping yang ditimbulkannya.

Beberapa kortikosteroid sebagai obat radang usus besar yaitu prednisone dan budesonide.

3. Imunomodulator

Obat-obatan imunomodulator dapat membantu mengurangi peradangan. Namun, mekanisme tersebut dilakukan dengan ‘melemahkan’ sistem imun, sistem yang memicu proses peradangan di tubuh.

Beberapa imunomodulator yang mungkin diberikan dokter sebagai obat radang usus besar, yaitu:

  • Azathioprine dan mercaptopurine. Obat ini akan membuat pasien melakukan pemeriksaan darah dengan rutin karena risiko efek sampingnya.
  • Cyclosporine, biasanya diberikan pada pasien yang sebelumnya tidak merespons obat lain dengan baik. Cyclosporine tidak dikonsumsi untuk jangka panjang.
  • Tofacitinib. Selain radang usus atau ulcerative colitis, tofacitinib juga digunakan untuk mengatasi rheumatoid arthritis dan psoriatic arthritis.

4. Obat biologis

Obat biologis adalah kelompok obat yang dibuat dari organisme hidup atau obat yang mengandung bahan berupa organisme hidup. Beberapa obat biologis yang bisa mengatasi radang usus besar, yaitu:

  • Penghambat faktor nekrosis tumor (penghambat TNF). Obat-obatan ini bekerja dengan menetralkan protein yang dihasilkan oleh sistem imun. Beberapa contoh obat penghambat TNF yaitu infliximab, adalimumab, dan golimumab.
  • Vedolizumab: obat ini bekerja dengan menghambat sel peradangan agar tak masuk ke area usus yang meradang.

5. Obat-obatan lain

Selain empat kelompok di atas, dokter mungkin juga akan memberikan Anda obat lain untuk tangani gejala spesifik radang usus besar. Misalnya, untuk mengatasi diare yang parah, dokter bisa memberikan loperamide.

Operasi untuk tangani radang usus besar

Pada beberapa kasus yang parah, seperti jika pasien kehilangan darah dalam jumlah besar atau terhambatnya saluran pencernaan, dokter mungkin akan melakukan tindakan bedah. Tindakan bedah atau operasi dilakukan dengan menyingkirkan seluruh bagian usus besar. Kemudian, dokter akan membuat jalur baru untuk pembuangan kotoran.

Setelah operasi, pasien tetap bisa melakukan buang air besar. Namun, frekuensinya akan lebih sering dengan feses yang lebih lunak.

Perubahan gaya hidup untuk penderita radang usus besar

Hidup dengan radang usus besar akan ‘memaksa’ Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup tertentu, terutama terkait pola makan. Beberapa hal yang mungkin disarankan dokter, yaitu:

  • Membatasi produk susu
  • Membatasi makanan berserat, jika serat membuat gejala radang usus besar memburuk
  • Menghindari makanan pedas, kopi, dan alkohol
  • Makan dengan porsi kecil
  • Konsumsi air putih lebih banyak

Untuk mendapatkan pola diet yang tepat untuk Anda, berkonsultasi dengan ahli gizi akan sangat disarankan.

Baca Juga

  • Deteksi Dini NEC Cegah Memburuknya Infeksi Usus pada Bayi Baru Lahir
  • Pemasangan NGT Penting untuk Kondisi Medis Berikut Ini
  • Makanan yang Jadi Pantangan Autoimun, dari Telur Hingga Produk Susu

Catatan dari SehatQ

Obat radang usus besar di atas bisa dikonsumsi untuk mengurangi inflamasi pada bagian tubuh ini. Beberapa kasus bisa diatasi dengan obat saja. Namun pada kasus radang usus besar lain, dokter mungkin akan melakukan operasi.

Advertisement

infeksi ususradang ususobstruksi usus

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved