logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

7 Obat Radang Sendi, Ampuh Redakan Nyeri dan Radang

open-summary

Ada beberapa obat yang ampuh untuk meredakan nyeri akibat radang sendi, misalnya paracetamol. Namun, beberapa membutuhkan resep dokter. Apa saja?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

20 Jul 2023

obat radang sendi

Obat radang sendi berfungsi untuk meredakan gejala

Table of Content

  • Macam-macam obat radang sendi
  • Catatan SehatQ

Radang sendi, alias arthritis, bisa menyebabkan rasa nyeri dan kaku di persendian. Rasa nyeri yang terjadi ini bisa sampai menghambat gerakan seseorang. Biasanya, akan ada beberapa obat yang dokter sarankan untuk membantu meredakan rasa sakit yang muncul akibat radang sendi, mulai dari yang bisa dibeli bebas hingga butuh resep dokter.

Advertisement

Macam-macam obat radang sendi

Radang sendi atau arthritis bisa terjadi karena berbagai hal. Itu sebabnya, pengobatannya pun jadi beda-beda. 

Meski demikian, saat kamu ke dokter untuk berkonsultasi soal nyeri akibat radang sendi, dokter kemungkinan besar akan memberikan pereda nyeri.

Mengutip laman Arthritis Foundation, pengobatan radang sendi umumnya bertujuan untuk meredakan gejala serta meningkatkan fungsi sendi. Sebab, hingga saat ini memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan radang sendi sepenuhnya.

Berikut adalah beberapa macam pilihan obat medis untuk meredakan nyeri pada radang sendi:

1. Paracetamol

Paracetamol adalah jenis analgesik (pereda nyeri) yang paling umum. Fungsinya mulai dari meredakan demam, sakit kepala, nyeri ringan, hingga nyeri akibat radang sendi.

Paracetamol bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat yang meningkatkan rasa sakit dan suhu tubuh.

Kamu bisa mengonsumsinya saat merasakan nyeri atau meminumnya secara teratur kalau nyeri yang dirasakan menetap dan tak kunjung hilang. Efeknya mungkin mulai dapat kamu rasakan sekitar 30 menit kemudian.

Biasanya, paracetamol untuk radang sendi diminum setiap 4 hingga 8 jam sekali. 

Meski begitu, paracetamol tidak membantu meredakan peradangan seperti obat golongan NSAID lainnya. Paracetamol juga lebih sering digunakan untuk rasa nyeri yang ringan hingga sedang.

Dokter mungkin saja mengombinasikan paracetamol dengan obat golongan antinyeri lainnya.

2. Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID)

Obat golongan NSAID berfungsi untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat arthritis. 

Contoh obat NSAID untuk radang sendi, antara lain aspirin, ibuprofen atau naproxen sodium.

NSAID termasuk golongan obat radang sendi yang efeknya lebih kuat ketimbang paracetamol.

Artinya, bekerjanya mungkin lebih cepat, tapi risiko efek samping NSAID juga lebih besar. Terutama jika diminum dalam dosis tinggi atau jangka waktu lama.

3. Opioid

Opioid adalah obat pereda nyeri yang juga bisa digunakan untuk radang sendi. 

Obat golongan opioid hanya bisa didapatkan dari resep dokter. Biasanya, dokter akan memberikan resep opioid untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga parah.

Opioid juga bisa membantu meredakan osteoarthritis lutut dan pinggul, jika obat pereda nyeri lainnya tidak mempan. 

Cara kerja opioid adalah dengan mengurangi rasa sakit dengan mengikat reseptor opioid di sistem saraf pusat otak. Penggunaan opioid kemungkinan hanya dalam jangka waktu singkat, karena efeknya sangat kuat dan bisa mengakibatkan kecanduan.

Baca juga: Obat Opioid, Pereda Nyeri yang Sebabkan Kecanduan

4. Kortikosteroid

Obat kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri penderita radang sendi.

Selain itu, kortikosteroid juga berfungsi memperlambat kerusakan sendi.

Dokter akan memberikan obat kortikosteroid dalam bentuk pil atau suntikan. Jika kamu perlu mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama, dokter akan memberikan dosis kecil untuk diminum setiap hari. 

Efek samping jangka panjang yang mungkin terjadi seperti penurunan kepadatan tulang (osteoporosis), , berat badan bertambah, tekanan darah tinggi, hingga meningkatkan risiko diabetes.

5. Obat disease modifying antirheumatic (DMARD)

DMARD adalah obat radang sendi yang berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan peradangan agar tidak semakin memburuk. DMARD tersedia dalam bentuk pil, tablet, atau suntikan.

Umumnya, DMARD digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, psoriatic arthritis, juvenile idiopathic arthritis, dan lupus.

Namun, penggunaan DMARD dalam jangka panjang bisa menurunkan kemampuan tubuh melawan virus, bakteri, atau kuman sehingga bisa meningkatkan risiko infeksi.

Berbeda dengan cara kerja obat radang sendi sebelumnya yang bekerja cukup cepat, DMARD membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Dokter juga mungkin akan mengombinasikan dua atau tiga jenis DMARD.

6. Salep radang sendi

Selain obat minum, ada pula salep pereda nyeri yang untuk membantu mengatasi radang sendi. Krim atau salep tersebut biasanya mengandung mentol atau capsaicin, sehingga memberikan sensasi dingin, hangat, dan pedas.

Sensasi rasa ini yang membuat area yang mengalami nyeri jadi lebih terasa nyaman.

Saat mengoleskannya pada kulit, salep ini bekerja dengan mengganggu transmisi sinyal sendi untuk mengurangi rasa nyeri sementara.

7. Amitriptyline

Amitriptyline adalah obat yang masuk ke dalam golongan antidepresan trisiklik.

Dalam kondisi tertentu, dokter juga mungkin akan meresepkan obat amitriptyline untuk membantu meredakan nyeri pada penderita radang sendi atau nyeri punggung kronis.

Amitriptyline tersedia dalam bentuk tablet. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan jumlah serotonin yang dihasilkan otak. Serotonin adalah zat kimia yang disebut neurotransmitter.

Jika digunakan dalam dosis rendah, amitriptyline tidak berfungsi sebagai obat depresi, tetapi bisa membantu mengurangi nyeri sendi, mengendurkan ketegangan otot, dan meningkatkan kualitas tidur.

Baca juga: Waspadai 3F Jika Tidak Mau Terserang Osteoporosis dan Radang Sendi

Catatan SehatQ

Tak hanya pemberian obat medis, penderita radang sendi juga mungkin akan mendapatkan kombinasi perawatan lainnya seperti terapi fisik atau operasi bedah.

Operasi bedah direkomendasikan untuk membantu mengatasi kasus radang sendi parah.

Selain itu, menjalani gaya hidup sehat, seperti memilih makanan yang baik untuk radang sendi juga bisa membantu mencegah nyeri kambuh.

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai pengobatan dan perawatan yang tepat untukmu.

Advertisement

nyeri sendiartritispereda nyeriradang sendiminum obat

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved