logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Lansia

6 Pilihan Obat Osteoporosis untuk Cegah Pengeroposan Tulang yang Lebih Parah

open-summary

Untuk mencegah pengeroposan tulang yang lebih parah, terdapat beberapa obat osteoporosis yang bisa dikonsumsi, seperti bifosfonat, denosumab, raloxifene, hingga teriparatide.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

8 Jun 2023

obat osteoporosis

Obat osteoporosis berfungsi untuk mencegah pengeroposan tulang lebih lanjut

Table of Content

  • Beragam obat osteoporosis
  • Obat herbal osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi medis yang melemahkan tulang sehingga membuatnya lebih rapuh dan mudah patah. Beberapa penyebab osteoporosis adalah pola makan yang buruk, jarang berolahraga, hingga rendahnya hormon seks. Untuk mencegah tulang semakin keropos, ada sejumlah obat osteoporosis yang dapat direkomendasikan dokter. 

Advertisement

Beragam obat osteoporosis

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan osteoporosis. Tujuan dari konsumsi obat osteoporosis adalah memperlambat atau menghentikan hilangnya kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. 

Berikut adalah sederet pengobatan osteoporosis yang bisa dianjurkan dokter. 

1. Bifosfonat

Bifosfonat adalah obat yang biasanya diresepkan dokter sebagai cara mengobati osteoporosis. 

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi aktivitas osteoklas, yang memperlambat pergantian sel tulang atau penghilangan tulang lama serta meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. 

Beberapa jenis bifosfonat, seperti alendronate dan risedronate, diminum sebagai obat harian atau mingguan. Sementara itu, ibandronate diminum setiap bulan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis. 

Di sisi lain, zoledronic acid diberikan secara injeksi sebanyak 1 kali dalam setahun untuk mengobati osteoporosis dan setiap 2 tahun sekali untuk mencegah kondisi tersebut. 

Menurut sebuah analisis yang dipublikasikan dalam The Journal of Bone Metabolism, konsumsi bifosfonat terbukti menurunkan risiko patah tulang akibat osteoporosis secara keseluruhan sebanyak lebih dari 60 persen. 

Meski bermanfaat, ada sejumlah efek samping bifosfonat yang dapat terjadi. 

  • Nyeri tulang, sendi, atau otot.
  • Mual.
  • Sulit menelan.
  • Nyeri ulu hati. 

Dalam beberapa kasus yang langka, obat ini bisa menimbulkan efek samping parah berupa osteonekrosis (matinya jaringan tulang) rahang dan patah tulang paha (fraktur femur) atipikal. 

2. Denosumab

Dibandingkan dengan bifosfonat, denosumab dipercaya bisa memberikan hasil kepadatan tulang yang serupa atau lebih baik. 

Obat tulang keropos ini bisa membantu mengurangi kemungkinan segala jenis patah tulang. 

Denosumab diberikan kepada penderita osteoporosis dengan suntikan setiap 6 bulan sekali. 

Berikut adalah efek samping denosumab yang berpotensi muncul.

  • Kulit merah, kering dan gatal
  • Timbulnya kerak atau lepuh pada kulit
  • Kulit mengelupas
  • Sakit punggung
  • Nyeri di bagian lengan
  • Pembengkakan lengan atau kaki
  • Nyeri otot atau sendi
  • Mual. 

Dalam kasus yang parah, efek samping denosumab dapat berupa patah atau retakan di bagian tengah tulang paha dan osteonekrosis rahang. 

3. Raloxifene

Raloxifene adalah obat selective estrogen receptor modulator (SERM) yang memiliki efek agonis estrogen pada tulang. 

Obat osteoporosis pada wanita ini dapat membantu meningkatkan kepadatan dan massa mineral tulang dengan cara mengurangi resorpsi tulang, yakni proses perombakan sel tulang yang sudah tua dan rusak oleh osteoklas.

Obat tulang keropos raloxifene umumnya diberikan untuk mengobati dan mencegah osteoporosis setelah menopause pada wanita. 

Berikut adalah sederet efek samping raloxifene yang mungkin terjadi.

  • Hot flashes atau sensasi panas di tubuh (umumnya terjadi pada 6 bulan pertama).
  • Kram pada kaki.
  • Pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
  • Sindrom mirip flu.
  • Nyeri sendi.
  • Berkeringat.
  • Kesulitan untuk tidur atau tetap tidur. 

4. Teriparatide 

Cara mengatasi osteoporosis lainnya yang bisa disarankan dokter adalah injeksi obat teriparatide. 

Obat ini dinilai membantu memperkuat tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Teriparatide umumnya digunakan hingga 2 tahun. 

Berbeda dari obat-obat osteoporosis sebelumnya, teriparatide tersedia dalam bentuk injeksi dan bisa disuntikkan sendiri oleh penderitanya. 

Berikut adalah macam-macam efek samping obat teriparatide yang mungkin muncul.

  • Rasa nyeri.
  • Kelemahan.
  • Nyeri ulu hati. 
  • Kram pada kaki.
  • Pusing.
  • Depresi.
  • Kemerahan, nyeri, pembengkakan, memar, perdarahan ringan atau gatal di area suntik.
  • Kejang di bagian punggung. 

5. Terapi pengganti hormon

Salah satu penyebab osteoporosis adalah ketidakseimbangan hormon. Inilah alasan mengapa terapi pengganti hormon (hormone replacement therapy) kerap direkomendasikan dokter untuk mengatasi osteoporosis. 

Pada wanita, terapi pengganti hormon bekerja dengan cara meniru hormon estrogen dan progesteron untuk mengelola gejala menopause dan memperkuat tulang. 

Sementara itu, sebuah penelitian dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menjelaskan, pria osteoporosis yang menjalani terapi hormon testosteron mengalami peningkatan kepadatan tulang, meskipun kepadatan mineral tulangnya tidak mencapai tingkat normal pria dewasa.  

6. Suplemen kalsium dan vitamin D

Kalsium adalah mineral penting yang membantu dalam pembentukan dan pengelolaan tulang. Sementara itu, vitamin D membantu penyerapan kalsium dari usus. 

Salah satu potensi manfaat dari konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D adalah mencegah osteoporosis sehingga mengurangi risiko patah tulang. 

Namun, saat ini belum ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa efek tersebut dapat dirasakan oleh orang lanjut usia (lansia). 

Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Clinica Chimica Acta pada 2018 menyebutkan, vitamin D dari makanan dan suplemen dapat membantu pengobatan osteoporosis. 

Selain itu, berdasarkan beberapa studi dalam jurnal Dovepress, suplemen kalsium punya andil mengurangi pengeroposan tulang pada penderita osteoporosis. Akan tetapi, klaim ini perlu diperkuat dengan penelitian lebih lanjut. 

Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mencoba kombinasi suplemen vitamin D dan kalsium untuk mengobati osteoporosis. 

Obat herbal osteoporosis

Selain obat-obatan medis, ada pula obat herbal osteoporosis yang banyak diperbicangkan. Salah satunya adalah semanggi merah. 

Menurut penelitian dalam Evidence Based Complementary and Alternative Medicine, ekstrak semanggi merah bisa dimanfaatkan untuk mengobati osteoporosis.

Hasil penelitian menemukan bahwa konsumsi minuman dari ekstrak tersebut dalam 12 minggu bisa memberikan efek positif untuk kesehatan tulang wanita yang menopause.

Alasannya, daun untuk obat osteoporosis ini mengandung isoflavon, kandungan yang mirip dengan estrogen alami dalam tubuh untuk membantu melindungi kepadatan dan kekuatan tulang.

Di samping itu, tanaman ekor kuda (Equisetum arvense) juga disebut bermanfaat dalam mengatasi osteoporosis. 

Sebuah studi dalam jurnal Nutrients menemukan, tanaman herbal ini diperkaya dengan kandungan quercetin, asam oleanolat, dan asam ursolat yang berpotensi meningkatkan kadar kalsium dan pertumbuhan tulang. 

Meskipun didukung oleh penelitian, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba obat herbal osteoporosis apa pun. Tujuannya untuk menghindari efek samping yang mungkin muncul. 

Bagi Anda yang masih berusia muda dan ingin menjaga kesehatan tulang, terdapat segudang cara mencegah osteoporosis yang bisa dilakukan sehari-hari, misalnya rutin berolahraga, meningkatkan asupan kalsium, mengurangi konsumsi alkohol, hingga berhenti merokok. 

Ingin bertanya seputar gejala osteoporosis dan hal lain terkait kondisi ini? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ

Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! 

Advertisement

lansiakesehatan lansiapenyakit tulangosteoporosis

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved