ACE inhibitor adalah kelas obat antihipertensi untuk mengatasi tekanan darah tinggi. ACE inhibitor umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh banyak pasien, walau risiko efek samping dan peringatan lain tetap perlu dicermati.
2023-03-29 20:29:56
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mengonsumsi ACE inhibitor untuk menurunkan hipertensi harus sesuai anjuran dokter
Table of Content
Dalam mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi, dokter akan meresepkan golongan obat yang disebut dengan antihipertensi. Ada beberapa kelas obat dalam golongan antihipertensi, termasuk ACE inhibitor salah satunya. ACE inhibitor cukup umum diresepkan dokter karena dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.
Advertisement
ACE inhibitor atau angiotensin-converting enzyme inhibitor adalah kelas obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat ACE inhibitor membantu merilekskan pembuluh darah, baik pembuluh balik (vena) maupun pembuluh nadi (arteri), agar tekanan darah dapat menurun.
ACE inhibitor sebagai obat antihipertensi telah digunakan sejak tahun 1981. Obat-obatan ini cenderung dapat ditoleransi oleh pasien sehingga cukup umum diresepkan dokter.
Biasanya, ACE inhibitor dikonsumsi sekali sehari di pagi hari. Obat-obatan ini juga mungkin dikombinasikan dengan obat hipertensi lain, seperti diuretik atau calcium channel blocker.
ACE inhibitor biasanya bekerja lebih efektif pada pasien muda sehingga dokter mungkin akan meresepkan obat yang berbeda pada pasien yang berusia lanjut.
ACE inhibitor berfungsi dengan dua cara. Pertama, sesuai namanya, ACE inhibitor bekerja dengan menghambat enzim di tubuh agar tidak menghasilkan angiotensin II. Angiotensin II merupakan senyawa yang dapat menyempitkan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah dapat memicu tekanan darah tinggi dan memaksa jantung bekerja lebih keras.
Tak hanya itu, angiotensin II juga perlu dikendalikan karena dapat melepaskan hormon yang meningkatkan tekanan darah.
Kedua, obat-obatan ACE inhibitor turut membantu menurunkan kadar natrium yang tertahan di dalam ginjal. Kadar natrium yang berlebihan memang dapat memicu tekanan darah tinggi.
Berikut ini beberapa contoh obat yang masuk dalam kelompok ACE inhibitor:
Hipertensi merupakan kondisi utama yang bisa ditangani oleh ACE inhibitor. Namun, beberapa penyakit lain juga bisa ditangani oleh obat-obat ini, termasuk:
Sebagian besar pasien sebenarnya dapat menerima ACE inhibitor dengan baik. Obat-obatan ini juga tidak terlalu sering menimbulkan efek samping sehingga menjadi pilihan yang umum diresepkan oleh dokter.
Namun, efek samping ACE inhibitor tetap berisiko terjadi. Efek samping tersebut, misalnya:
Menimbang efek samping dari ACE inhibitor, obat ini tidak direkomendasikan pada ibu hamil karena dapat meningkatkan risiko cacat lahir.
Baca Juga
Kelompok perokok dan penderita gangguan ginjal harus mendiskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi ACE inhibitor.
Pada kasus yang jarang terjadi, ACE inhibitor berisiko menimbulkan pembengkakan pada bibir, lidah, dan tenggorokan. Hal ini dapat menyulitkan pasien untuk bernapas.
Pembengkakan di area-area tersebut cenderung terjadi pada orang yang merokok. Untuk itu, orang yang merokok harus mendiskusikan peringatan ini sebelum mengonsumsi ACE inhibitor.
Orang yang fungsi ginjalnya terganggu harus berhati-hati dalam mengonsumsi ACE inhibitor. Sebab, obat jenis ini dapat meningkatkan kadar kalium di tubuh. Peningkatan kadar kalium berisiko memicu gagal ginjal pada orang yang memiliki gangguan pada organ ini.
ACE inhibitor juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Misalnya, ibuprofen, naproxen, dan obat anti-peradangan non-steroid lain dapat menurunkan efektivitas ACE inhibitor. Risiko interaksi dapat meningkat jika Anda rutin mengonsumsi obat di atas saat Anda juga sedang menggunakan ACE inhibitor.
Selalu sampaikan dengan dokter obat yang tengah Anda konsumsi sebelum diresepkan ACE inhibitor. Diskusikan pula jika Anda ingin mengonsumsi obat lain saat masih dalam terapi dengan ACE inhibitor.
ACE inhibitor adalah kelas obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Walau cenderung bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien, orang yang merokok dan penderita gangguan ginjal harus berhati-hati dalam menggunakan obat ACE inhibitor.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa jenis olahraga hipertensi di antaranya adalah jalan kaki, joging, berdansa, hingga bersepeda.
Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa ibu dan janin. Kenali penyebab hipertensi pada ibu hamil dan ciri-cirinya serta cara tepat mengatasinya seperti berikut.
Siapa yang tidak ingin memiliki jiwa dan raga yang sehat? Semua orang tentulah ingin memilikinya. Namun sebagai manusia, kita tidak bisa terus-menerus sehat setiap waktu. Bagaimana jika suatu saat kita terserang penyakit kritis? Apa yang harus dilakukan?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved