logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Obat Merah Tak Selalu Diperlukan untuk Mengobati Luka, Apa Alasannya?

open-summary

Mengobati luka dengan obat merah termasuk kebiasaan yang tak bisa dielakkan. Namun tidak semua luka ternyata boleh diolesi dengan cairan antiseptik ini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

2 Jul 2020

Obat merah kerap dipakai untuk menangani luka gores

Obat merah seringkali dioleskan untuk mengatasi luka gores

Table of Content

  • Apa itu obat merah?
  • Apa semua luka boleh diolesi obat merah?
  • Bukan obat merah, ini pertolongan pertama luka ringan yang benar
  • Penyebab rasa pedih saat luka diberi obat merah
  • Catatan dari SehatQ

Saat terluka, Anda mungkin otomatis mencari obat merah untuk dioleskan pada luka. Misalnya, lutut tergores ketika jatuh tersandung atau jari yang tak sengaja teriris saat memotong sayur.

Advertisement

Tapi apa sebenarnya obat merah tersebut? Dan haruskah selalu digunakan pada semua jenis luka?

Apa itu obat merah?

Obat merah adalah istilah yang sering digunakan oleh orang Indonesia untuk menyebut cairan antiseptik. Cairan ini bisa bening, atau berwarna oranye hingga cokelat.

Cairan antiseptik berfungsi menghambat dan menghentikan pertumbuhan mikoorganisme di permukaan kulit. Dengan ini, infeksi akibat bakteri, virus, jamur, serta protozoa pun bisa dicegah.

Terdapat beragam jenis cairan antiseptik yang tersedia. Antiseptik tak hanya bisa digunakan di rumah, tapi juga sebagai persiapan sebelum tindakan medis tertentu seperti operasi.

Apa semua luka boleh diolesi obat merah?

luka bakar tak bole diberi obat merah
Luka bakar tak boleh diolesi obat merah

Meski fungsinya dapat menghambat pertumbuhan kuman, obat merah ternyata tidak bisa digunakan untuk semua jenis luka. Anda dilarang memakai cairan antiseptik ini jika mengalami:

  • Luka akibat gigitan binatang
  • Luka bakar yang parah
  • Luka yang terjadi pada mata
  • Luka terbuka yang lebar atau dalam
  • Adanya benda asing dalam luka, misalnya kotoran dalam luka gores yang tidak kunjung hilang meski sudah dibasuh dengan air bersih yang mengalir.

Jenis-jenis luka tersebut memerlukan penanganan medis secepatnya dari dokter, jadi segeralah ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tak hanya itu, obat merah juga tak boleh digunakan secara terus-menerus dalam satu waktu. Apa alasannya?

Obat merah dapat memicu iritasi pada kulit jika dibiarkan terlalu lama. Para pakar menyarankan bahwa cairan ini sebaiknya tidak digunakan selama lebih dari satu minggu pada luka yang sama.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila tidak kunjung membaik atau sembuh meski sudah memakai obat merah.

Bukan obat merah, ini pertolongan pertama luka ringan yang benar

basuh luka dengan air bersih
Pertolongan pertama luka adalah membasuhnya dengan air bersih yang mengalir 

Karena obat merah dapat memicu iritasi pada kulit, ada baiknya Anda menghindari penggunaannya pada luka ringan sekalipun. Sebagai langkah pertolongan pertama luka ringan, Anda bisa:

  • Membasuh luka dengan air bersih yang mengalir, seperti air keran. Langkah ini bertujuan membersihkan luka dan mencegah infeksi.
  • Setelah selesai dibasuh, tekan luka perlahan-lahan dengan kasa steril atau kain bersih.
  • Mengangkat bagian yang luka lebih tinggi untuk menghentikan perdarahan. Bila memungkinkan, angkat luka agar lebih tinggi dari kepala Anda.
  • Jika perdarahan sudah berhenti, jangan membuka kasa atau kain untuk melihat kondisi luka.
  • Membiarkan kasa atau kain bersih tersebut menempel di luka, lalu balut luka dengan perban atau plester.
  • Mengganti kasa atau plester luka setiap hari. Langkah ini juga boleh Anda lakukan lebih dari sekali per hari ketika pernah sudah kotor.
  • Mengoleskan krim antibiotik tipis-tipis pada luka. Selain menghindari infeksi, krim ini juga bisa menjaga supaya permukaan luka tetap lembap sehingga mencegah terbentuknya koreng serta bekas luka.

Bila Anda menggunakan obat merah pada luka ringan, cairan yang memicu rasa perih ini dikatakan dapat menyebabkan iritasi. Inilah alasan kenapa para ahli tidak menganjurkannya.

Penyebab rasa pedih saat luka diberi obat merah

Ketika hendak mengoleskan obat merah pada luka, Anda mungkin sudah bersiap-siap untuk merasakan perih. Apa sebenarnya penyebab kemunculan rasa pedih ini?

Jenis obat merah untuk mengobati luka ringan (seperti luka gores) di rumah umumnya mengandung hidrogen peroksida, alkohol, maupun povidone iodine.

Kandungan hidrogen peroksida dan alkohol itulah yang akan merangsang respons dari saraf-saraf tubuh, dan memicu rasa perih ketika dioleskan ke luka. Sensasi pedih seperti terbakar ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik.

Alkohol akan mengaktifkan VR-1. Reseptor ini bertanggung jawab untuk dalam menghasilkan sensasi terbakar saat terpapar suhu panas atau senyawa kimia tertentu, seperti kapsaisin dalam cabai.

Sensasi terbakar dari VR-1 seharusnya hanya akan muncul saat tubuh mengalami suhu tinggi, yakni sekitar 42º Celcius. Misalnya waktu kulit tak sengaja terbakar api atau tersiram air panas.

Namun alkohol akan menurunkan ambang batas suhu ketika bersentuhan dengan VR-1. Akibatnya, Anda akan mengalami rasa perih seperti terbakar meski kenyataannya Anda kulit Anda tidak terbakar.

Sensasi panas yang serupa juga bisa terasa di tenggorokan saat Anda mengonsumsi minuman berakohol.

Sementara itu, hidrogen peroksida akan mengaktifkan reseptor lain yang disebut TRPA-1. Reseptor ini dikatakan terlibat dalam memicu sensasi perih karena mekanismenya serupa dengan VR-1.

Hidrogen peroksida berfungsi merusak sel yang sudah mati dan memicu pertumbuhan sel-sel baru, sehingga luka lebih cepat sembuh.

Baca Juga

  • 7 Jenis Perban Luka dan Cara Memakainya dengan Benar
  • 3 Grade Luka Bakar dan Cara Menanganinya
  • Cara Menghentikan Pendarahan Luka yang Tepat

Catatan dari SehatQ

Menggunakan obat merah pada luka mungkin termasuk kebiasaan yang sudah mendarah daging dalam diri Anda. Hal ini membuat Anda menganggap bahwa cairan antiseptik ini merupakan solusi terbaik untuk mengatasi luka ringan.

Namun obat merah ternyata dapat memicu iritasi bila digunakan secara tidak tepat, sekalipun pada luka ringan. Ada baiknya Anda mengingat langkah pertolongan pertama yang benar supaya terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Advertisement

antiseptikpenyembuhan luka

Ditulis oleh Lenny Tan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved