logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Wanita

6 Jenis Obat Kanker Serviks yang Dipakai Dalam Perawatan

open-summary

Obat kanker serviks yang umum dipakai adalah cisplatin, carboplatin, bevacizumab, bleomycin sulfate, topocetan, dan pembrolizumab. Obat bisa dipakai untuk kemoterapi, imunoterapi, dan terapi tertarget.


close-summary

2023-03-25 00:21:12

| Nina Hertiwi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Obat kanker serviks antara lain cisplatin, carboplatin, bevacizumab, bleomycin, topocetan, dan pembrolizumab

Obat kanker serviks bisa membunuh sel kanker dan mencegah penyebaran

Table of Content

  • Obat kanker serviks yang umum digunakan
  • Efek samping konsumsi obat kanker serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa disembuhkan atau diterapi dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan pemberian obat kanker serviks. Obat-obatan ini dapat menghancurkan sel kanker dan bisa diberikan melalui oral atau diminum maupun lewat intravena atau disuntikkan langsung ke pembuluh darah.

Advertisement

Obat kanker serviks dipakai untuk menjalani beberapa jenis terapi, yaitu kemoterapi, terapi tertarget, dan imunoterapi. Seorang pengidap kanker serviks bisa menerima salah satu atau kombinasi dari beberapa terapi.

Jenis terapi atau perawatan yang diberikan, tergantung dari kondisi keparahan penyakit maupun kondisi tubuh pasien itu sendiri.

Obat kanker serviks yang umum digunakan

Obat kanker serviks diberikan lewat pil dan suntik
Obat kanker serviks bisa diberikan dalam bentuk pil dan suntik

Berikut ini beberapa jenis obat kanker serviks yang biasa digunakan dalam kemoterapi, terapi tertarget, maupun imunoterapi:

1. Cisplatin

Cisplatin adalah salah satu obat kanker serviks yang umum digunakan untuk kemoterapi. Pada kemoterapi, obat akan digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker agar tidak membesar, membelah, dan menyebar ke jaringan lain.

Obat kemoterapi yang dipakai pada pengobatan kanker serviks diberikan lewat intravena.

Cisplatin biasanya diberikan selama 5 hari berturut-turut atau satu kali setiap 3-4 minggu sekali. Dosis dan frekuensi pemberian obat ini tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan kondisi masing-masing pasien.

Mengingat obat kanker serviks ini bisa menurunkan daya tahan tubuh, maka selama menjalani kemoterapi Anda perlu menjauh dari orang yang sedang sakit atau mengalami infeksi agar tidak tertular dan memperparah kondisi.

Selain untuk mengobati kanker serviks, cisplatin juga dapat diberikan untuk perawatan kanker testis, kanker kandung kemih, kanker ovarium, maupun jenis kanker lainnya.

2. Carboplatin

Sama seperti cisplatin, carboplatin juga termasuk salah satu obat kanker serviks yang dipakai untuk kemoterapi. Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan melalui infus, biasanya satu kali setiap 4 minggu sekali.

Apabila ada risiko alergi, dokter mungkin akan mendahului pemberian carboplatin dengan obat alergi.

Obat lain, seperti antibiotik, bisa memicu interaksi obat memengaruhi efektivitas carboplatin. Pastikan Anda menginformasikan pada dokter apabila sedang rutin mengonsumsi obat lain.

Selain untuk mengobati kanker serviks, carboplatin juga dapat dipakai untuk mengobati kanker ovarium.

3. Bevacizumab

Bevacizumab adalah nama generik dari obat kanker serviks yang biasanya digunakan untuk kanker yang sudah menyebar ke jaringan lain atau metastasis.

Obat ini juga dipakai untuk mengatasi kanker yang kambuh setelah sebelumnya pernah sembuh. Merek dagang yang digunakan untuk obat ini salah satunya adalah Avastin.

Bevacizumab bekerja dengan cara mengganggu kerja pembuluh darah yang menyuplai sel kanker, sehingga sel tidak dapat tumbuh.

4. Bleomycin Sulfate

Bleomycin Sulfate merupakan obat kanker serviks berjenis antibiotik yang dipakai dalam perawatan kemoterapi. Obat ini dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker di tubuh.

Selain untuk kanker serviks, Bleomycin juga dipakai untuk mengatasi kanker leher dan kepala, kanker testis, kanker penis, hingga kanker kelenjar getah bening (limfoma Hodgkin).

Obat ini diberikan lewat suntikan ke vena, otot, maupun bawah kulit atau area subkutan. Penyuntikan umumnya dilakukan satu atau dua kali seminggu.

5. Topocetan

Obat kemoterapi kanker serviks lainnya adalah topocetan. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul maupun suntik. Selain kanker serviks, topocetan juga digunakan untuk merawat kanker paru-paru dan kanker ovarium.

Penyuntikan obat topocetan dilakukan oleh dokter dengan frekuensi yang berbeda-beda tergantung kondisi pasien. Untuk yang bentuk kapsul, obat ini tersedia dalam dua warna yang perlu diminum secara bersamaan.

Kedua kapsul tersebut memiliki dosis yang berbeda, sehingga pasien harus paham betul mengenai perbedaan keduanya. Apabila setelah minum satu kapsul Anda langsung muntah, biasanya tidak disarankan untuk mengonsumsi kapsul lanjutan di hari yang sama.

Pada beberapa orang, pemberian topocetan bisa menurunkan kadar sel darah sehingga perlu pengawasan lebih lanjut mengenai efek samping yang akan dirasakan pasien.

6. Pembrolizumab

Pembrolizumab digunakan untuk mengobati kanker serviks yang kambuh atau mengalami penyebaran ke jaringan lain. Obat ini juga dipakai pada pasien yang kondisi kanker serviksnya makin parah setelah menjalani kemoterapi.

Pembrolizumab merupakan obat yang dipakai untuk terapi imun alias imunoterapi pada pasien kanker serviks.
Obat imunoterapi bekerja dengan cara menempel pada sel kanker sehingga sistem imun lebih mudah menemukan sel tersebut dan membunuhnya.

Efek samping konsumsi obat kanker serviks

Mual adalah efek samping obat kanker serviks paling umum
Efek samping obat kanker serviks yang umum adalah mual

Seperti juga obat lainnya, obat kanker serviks di atas bisa memicu beberapa efek samping. Efek samping yang muncul tergantung dari jenis obat. Selain itu, tidak semua orang akan mengalami kondisi yang sama.

Berikut ini beberapa efek samping obat kanker serviks:

  • Mual dan muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Rambut rontok
  • Banyak muncul sariawan
  • Badan lemas
  • Menurunkan jumlah sel darah sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi, mudah memar dan mengalami perdarahan, serta sesak napas
  • Dalam jangka panjang, beberapa ada yang mengalami perubahan siklus mensturasi, kerusakan saraf dan ginjal.
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Ruam di kulit
  • Konstipasi
  • Nyeri sendi dan otot
  • Diare
  • Tekanan darah tinggi

Pada beberapa orang, terapi tertarget juga bisa memicu gangguan pembekuan darah dan penyembuhan luka, tapi hal ini jarang terjadi.

Baca Juga

  • Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Orang Terdekat Merupakan Penderita Kanker
  • Mengenal Kaheksia, Penurunan Berat Badan Ekstrem pada Penderita Penyakit Kronis
  • Kerap Terdeteksi Saat Anak Berusia 3 Tahun, Apa Itu Tumor Wilms?

Obat kanker serviks bisa membantu menyembuhkan atau setidaknya memperlambat penyebaran sel kanker. Dengan demikian, pasien bisa punya kualitas hidup yang lebih baik.

Jangan menggunakan bahan herbal atau rempah lainnya yang diklaim bisa jadi obat kanker serviks alami. Apalagi sampai menggantikan pengobatan yang dianjurkan dokter. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Jika Anda masih punya pertanyaan seputar obat kanker serviks, diskusikan langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di App Store dan Google Play.

Advertisement

kankerkanker servikskemoterapi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved