Obat herbal TBC yang bisa ditemukan di dapur kita dipercaya mampu membantu mengurangi keparahan Namun, cara mengobati TBC secara alami tidak bisa menggantikan obat standar TBC, seperti rifampicin atau isoniazid.
2023-03-30 06:03:40
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mimba terbukti berkhasiat sebagai obat herbal TBC
Table of Content
Obat herbal biasa digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit TBC (tuberkulosis) secara tradisional. Banyak yang meyakini bahwa obat alami dapat bekerja melawan infeksi bakteri penyebab TBC, yaitu Mycobacterium tuberculosis. Benarkah begitu? Lantas, apa saja obat herbal TBC yang bisa digunakan?
Advertisement
TBC alias tuberkulosis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam tubuh akan memunculkan gejala khas penyakit TBC, seperti keringat di malam hari tanpa sebab, meriang lebih dari satu bulan, batuk berdarah selama dua minggu, serta penurunan berat badan dan nafsu makan.
Secara medis, obat antibiotik adalah cara pengobatan yang paling utama untuk membunuh bakteri penyebab TBC dan menghentikan infeksinya.
Adapun beberapa obat TBC yang umum diresepkan oleh dokter, yakni:
Obat TBC tersebut harus rutin diminum selama minimal 6 bulan sampai bisa sembuh total.
Akan tetapi, penggunaan obat herbal dipercaya mampu membantu mengurangi keparahan gejala TBC. Bahkan, beberapa di antaranya berpotensi mencegah terjadinya TBC.
Namun, perlu diingat, obat alami TBC tidak menggantikan fungsi utama dari obat dokter. Jadi, antibiotik yang diberikan dokter untuk mengobati TBC harus tetap Anda minum sesuai petunjuk dokter.
Lantas, apa saja tanaman obat herbal yang bisa dijadikan sebagai obat alami TBC?
Pohon mimba biasa ditemukan di tepi-tepi jalan sebagai pohon perindang. Namun, manfaatnya sebagai pengobatan penyakit TBC secara tradisional datang dari kulit batang pohon dan juga minyak bijinya.
Berdasarkan penelitian yang terbit pada jurnal Nuts & Seeds in Health and Disease Prevention, obat herbal TBC minyak biji mimba mengandung senyawa nimbidin dan azadirachtin.
Dua kandungan tersebut bersifat antimikroba dan dilaporkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab TBC, yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Sementara itu, riset yang terbit pada jurnal Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu batang pohon mimba juga mampu menghambat bakteri penyebab TBC.
Pada uji coba ini, penggunaan ekstrak kulit kayu pada batang pohon mimba sebesar 100 mg/kg berat badan diamati berpotensi membuat tubuh menjadi TB negatif.
Hal ini karena mimba mengandung bahan aktif, seperti azadirachtin, salanin, meliantriole, nimbin, nimbolide, and gedunin.
Akan tetapi, uji coba pada penelitian ini masih dilakukan pada tikus, bukan manusia. Perlu studi lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan manfaat pohon mimba sebagai obat herbal TBC yang efektif dan aman pada manusia.
Jadi, untuk saat ini, tanaman ini tidak disarankan untuk digunakan. Sebaiknya, tunggu penelitian yang akurat terhadap manusia.
Tanaman tekokak merupakan jenis tanaman terong-terongan. Siapa sangka, buah yang kerap disajikan sebagai lalapan ini mampu bekerja sebagai obat herbal TBC?
Menurut riset yang terbit pada Journal of Ethnopharmacology, buah tekokak mentah rupanya mengandung methyl caffeate. Zat ini bekerja menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis.
Bahkan, tidak hanya buahnya, daunnya pun juga berguna sebagai obat alami TBC.
Berdasarkan temuan yang terbit pada jurnal International Journal of Mycobacteriology, daun tekokak mengandung zat aktif sterol, tannin, saponin, flavonoid, dan, glyoside.
Kelima kandungan tersebut bekerja sebagai antibakteri yang mampu melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit TBC amat bergantung pada kekebalan tubuh. Dalam hal ini, menurut Centers for Disease Control and Prevention, imunitas tubuh orang yang mengalami TB laten masih dapat mengendalikan dan menekan jumlah bakteri agar tidak semakin banyak.
Namun jika imun sudah lemah atau rusak, bakteri TBC akan berkembang makin ganas sehingga memicu gejala TBC aktif.
Potensi meniran hijau sebagai obat herbal TBC terbukti berkhasiat untuk meningkatkan imunitas. Hal ini dibuktikan pada riset yang terbit pada jurnal Frontiers in Pharmacology.
Penelitian tersebut menemukan, tanaman dengan nama ilmiah Phyllanthus niruri itu memiliki kandungan aktif yang mampu membuat kekebalan tubuh bekerja lebih aktif (immunomodulatory). Kandungan aktif ini terdiri dari corilagin, phyllanthin, ellagic acid, dan catechin.
Keseluruhan bahan aktif tersebut bekerja dengan cara menghambat kematian sel maupun pelepasan zat yang menyebabkan peradangan (cytokine). Diketahui, kedua aktivitas tersebut membuat imunitas menurun.
Efektivitas meniran hijau sebagai obat alami TBC pun sudah diuji pada penderita tuberkulosis, seperti yang dilaporkan oleh riset terbitan Natural Product Research.
Penelitian ini membuktikan, efek immunomodulatory pada meniran hijau meningkatkan aktivitas pembaruan sel imun pada penderita TBC.
Selain itu, meniran hijau sebagai obat herbal TBC juga membantu sel darah putih dalam “memakan” patogen.
Tubuh pengidap TBC juga diamati memproduksi nitric oxide lebih banyak. Ini berguna untuk meningkatkan respon imun terhadap patogen.
Sebagai obat herbal TBC, minyak bawang putih ternyata bersifat mikobakterial. Hal ini pun ditemukan pada penelitian yang terbit pada jurnal Indian Journal of Pharmaceutical Sciences.
Riset tersebut menunjukkan, minyak bawang sebanyak 80 mg/ml mampu menghambat 97% koloni bakteri penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis. Kekuatan ini pun hampir setara dengan obat TBC, rifampicin dengan dosis 0,03 mg/ml.
Hal ini karena minyak bawang kaya akan kandungan allicin dan ajoene yang bekerja sebagai antimikroba.
Bahkan, aktivitas antimikroba ini bisa disetarakan dengan obat standar TBC, yaitu rifampicin, isoniazid, dan ethambutol.
Temuan ini menyatakan, bawang putih bisa dijadikan sebagai cara mengobati TBC secara alami jika pengidap telah mengalami TB-MDR (jenis TBC yang kebal atau resisten terhadap obat).
Riset yang terbit pada jurnal The International Journal of Biochemistry and Cell Biology menunjukkan saat sel terinfeksi bakteri penyebab TBC tidak kunjung “matang”, bakteri tetap bertahan pada tubuh.
Salah satu penyebab di balik sel yang kunjung “matang” adalah adanya molekul yang mengandung protein.
Riset ini menemukan, kandungan epigallocatechin-3-gallate pada teh hijau mampu bekerja sebagai obat herbal TBC.
Sebab, kandungan ini mampu menurunkan fungsi molekul yang mengandung protein tersebut. Alhasil, kelangsungan hidup bakteri penyebab TBC pun terhambat.
Daun yang mengeluarkan aroma seperti lemon ini rupanya bisa digunakan sebagai obat herbal TBC.
Menurut riset yang terbit pada jurnal Plant Archives, minyak esensialnya berkhasiat sebagai cara mengobati TBC secara alami.
Minyak esensial eukaliptus lemon (Corymbia citriodora) ditengarai mampu melawan infeksi TBC karena mengandung bahan aktif seperti:
Kandungan di atas terbukti berkhasiat sebagai antituberkulosis. Selain itu, minyak esensial ini mampu mengurangi jumlah penularan bakteri penyebab TBC dari individu ke individu lainnya sehingga penyebaran TBC bisa terhambat.
Bahkan, kandungan aktif tersebut juga mampu meningkatkan kondisi pasien yang resisten obat TBC.
Pengobatan penyakit TBC secara tradisional ini bisa Anda lakukan dengan cara menghirup uapnya.
Obat herbal TBC ternyata bisa ditemukan di lingkungan sehari-hari. Berbagai penelitian telah menemukan obat-obatan alami dapat berpotensi menekan bakteri penyebab TBC, yaitu Mycobacterium tuberculosis.
Tidak hanya itu, obat herbal TBC ini juga mampu menjaga kekebalan tubuh supaya lebih cepat sembuh dari penyakit TBC.
Akan tetapi, obat-obatan herbal dan alami bukanlah cara mengobati TBC yang utama, apalagi satu-satunya.
Penggunaan obat herbal tidak menggantikan obat yang telah diresepkan dokter. Pengobatan alternatif hanya bertindak sebagai pendamping.
Jika ingin mengonsumsi obat herbal TBC apa pun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri paru-paru basah pada anak biasanya terlihat seperti kondisi umum, yakni batuk berdahak dan sesak napas. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus.
Kapasitas paru yang besar sangat baik untuk kesehatan tubuh. Berikut cara meningkatkan kapasitas paru yang bisa Anda coba sendiri.
Mengatasi ruam merah pada dubur bayi lebih mudah dengan metode ABCD. Anda juga bisa mengobati lecet pada bokong bayi akibat ruam popok dengan mengoleskan krim khusus.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved