Apabila telah direkomendasikan dokter, obat antivirus tergolong aman untuk ibu hamil. ini dapat mencegah komplikasi seperti pneumonia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Sep 2022
Perhatikan apa saja jenis obat flu yang aman untuk ibu hamil
Table of Content
Saat hamil, biasanya sistem kekebalan tubuh menurun. Salah satu penyakit yang mungkin dialami adalah flu. Namun, tidak sembarang obat flu bisa dikonsumsi ibu hamil, karena dikhawatirkan memiliki efek negatif terhadap janin.
Advertisement
Umumnya, kondisi ini berlangsung selama satu minggu atau bahkan lebih. Walaupun flu ringan tidak berbahaya, Anda perlu mengetahui jenis obat flu serta cara mengatasi yang aman untuk ibu hamil. Simak lengkapnya dalam artikel ini!
Flu bisa saja terjadi pada saat hamil. Sebenarnya, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Akan tetapi, gejala yang muncul bisa sangat mengganggu.
Idealnya, ibu hamil harus menghindari minum obat, terutama selama trimester pertama kehamilan. Sebab, pada usia ini adalah periode penting dalam perkembangan organ vital janin.
Kondisi seperti pilek atau sakit ringan, sering kali tidak perlu mengonsumsi obat flu. Namun, apabila Anda flu saat hamil sebaiknya segera pergi ke dokter.
Pregnancy, Birth, & Baby menjelaskan, ibu hamil yang mengalami flu dapat mengonsumsi obat antivirus untuk mencegah komplikasi kehamilan. Obat antivirus bekerja paling baik dalam waktu 48 jam setelah gejala dimulai.
Sebenarnya ada beberapa obat yang bisa Anda minum untuk meredakan gejala flu. Akan tetapi, Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Beberapa obat untuk mengatasi gejala flu yang aman dikonsumsi ibu hamil, antara lain:
Paracetamol adalah obat yang digunakan untuk menurunkan demam atau meringankan nyeri ringan maupun sedang.
Namun, obat ini juga bisa digunakan sebagai obat flu untuk ibu hamil.
Paracetamol adalah obat flu untuk ibu hamil yang aman digunakan pada usia kehamilan berapa pun. Hingga kini, belum ada bukti medis yang mengatakan penggunaan obat ini dapat membahayakan bayi maupun ibu hamil.
Meskipun demikian, cukup konsumsi paracetamol dosis rendah dan tidak dalam jangka panjang. Apabila belum juga meredakan gejala Anda (misalnya demam tetap tinggi setelah 3 hari), periksakan diri ke dokter.
Obat ini dapat meredam batuk yang menyertai flu dan aman digunakan oleh ibu hamil dalam jangka pendek.
Meski demikian, penggunaannya harus tetap dengan pengawasan bidan atau dokter yang menangani Anda.
Dextromethorphan termasuk dalam obat golongan C. Artinya, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin.
Baca Juga
Mengutio Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), obat antivirus juga bisa menjadi salah satu obat flu yang aman untuk ibu hamil. Obat ini paling efektif diminum dalam kurun waktu 48 jam setelah gejala flu muncul.
Selain itu, obat antivirus juga dapat mencegah komplikasi flu serius, seperti pneumonia.
Pseudoephederine adalah dekongestan yang bermanfaat untuk mengobati hidung tersumbat saat flu, pilek, atau alergi. Sebenarnya, jenis obat flu ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil, karena dapat mengurangi aliran darah ke plasenta dan bayi.
Namun, jika usia kehamilan berada di trimester kedua atau ketiga serta telah direkomendasikan dokter, Anda bisa tetap mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter.
Nasal spray berfungsi untuk melembapkan hidung, mengurangi lendir, serta melancarkan pernapasan. Umumnya, penggunaan nasal spray yang Anda buat sendiri di rumah tergolong aman untuk ibu hamil.
Akan tetapi, sebaiknya Anda juga berkonsultasi lebih dulu dengan dokter ketika akan menggunakan nasal spray yang mengandung obat tertentu.
Temui dokter terlebih dahulu sebelum minum sembarang obat. Hindari obat yang mengandung banyak bahan serta ditujukan untuk menyembuhkan berbagai gejala flu, misalnya demam, batuk, dan pilek dalam satu kapsul.
Ada beberapa obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil karena berisiko membahayakan janin. Anda hanya boleh meminumnya jika dokter merekomendasikannya.
Berikut adalah beberapa obat flu yang tidak boleh untuk ibu hamil:
Anda juga bisa mempertimbangkan mendapatkan vaksin flu saat hamil, karena tergolong aman. Vaksin flu untuk ibu hamil terbuat dari virus yang tidak aktif, sehingga tidak memberikan risiko bagi Anda atau bayi dalam kandungan.
Baca Juga
Selain mengonsumsi obat flu, Anda juga bisa mencoba obat alami sebagai cara mengatasi flu saat hamil.
Berikut adalah cara alami untuk meredakan flu yang bisa langsung Anda lakukan di rumah:
Meskipun sebagian besar flu akan sembuh sendiri dan tidak menyebabkan komplikasi kehamilan, perlu diingat bahwa akan tetap ada risiko virus flu menyebar ke organ lainnya, sehingga mengakibatkan infeksi yang sifatnya lebih serius.
Untuk itu, segera temui dokter apabila ibu hamil mengalami gejala flu berat sebagai berikut:
Baca Juga
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Dalam kasus ini, terdapat banyak cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah flu selama hamil, di antaranya:
Lakukanlah berbagai cara pencegahan di atas untuk menghindari flu atau penyakit lainnya.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan Anda selama masa kehamilan, terutama di trimester pertama. Sekalipun dokter mungkin tidak mewajibkan minum obat flu untuk ibu hamil, setidaknya Anda akan merasa tenang karena telah ditangani secara tepat.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai obat flu dan batuk yang aman untuk ibu hamil? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Ketika muncul jerawat di dalam hidung, dua hal yang mungkin sedang terjadi adalah sekadar keluhan ringan atau infeksi. Kondisi ini bisa muncul juga apabila seseorang mencukur bulu hidungnya secara berlebihan.
17 Mar 2021
Manfaat pisang untuk ibu hamil tak boleh sangat banyak mulai dari menjadi asupan zat besi, pisang juga dapat mencegah kelahiran prematur dan menambah energi.
25 Apr 2023
HELLP syndrome atau sindrom HELLP adalah gangguan darah dan organ hati pada ibu hamil (bumil) yang seringkali dikaitkan dengan preeklamsia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa mengancam nyawa.
29 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved