Ejakulasi dini dapat diobati. Selain cara alami, ada beberapa obat ejakulasi dini yang mungkin diresepkan dokter. Golongan obat antidepresan salah satunya.
3 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pengobatan medis dan cara lainnya untuk mengatasi ejakulasi dini
Table of Content
Ejakulasi dini adalah salah satu masalah seksual pria yang bisa membuat frustrasi. Namun, tak perlu khawatir dulu karena ejakulasi dini adalah kondisi yang dapat diobati. Dokter mungkin saja meresepkan beberapa jenis obat ejakulasi dini untuk mengatasi masalah Anda.
Advertisement
Apa saja jenis obat serta cara mengatasi ejakulasi dini lainnya? Simak lengkapnya di sini.
Ejakulasi dini adalah salah satu jenis disfungsi seksual saat pria mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani lebih cepat. Ini dapat terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi.
Dalam Mayo Clinic dijelaskan, sebelum membeli obat ejakulasi dini, Anda perlu berkonsultasi dulu dengan dokter. Obat akan diberikan sesuai dengan gejala dan penyebabnya.
Ada beberapa kategori obat yang dapat membantu mengatasi ejakulasi dini, seperti:
Berikut adalah macam-macam obat ejakulasi dini yang mungkin akan diresepkan dokter:
Dapoxetin adalah golongan obat antidepresan SSRIs jenis baru, yang diklaim aman dan efektif untuk membantu mengatasi ejakulasi dini.
Obat ini hanya bisa digunakan jika Anda sudah didiagnosis mengalami ejakulasi dini oleh dokter. Cara kerjanya adalah dengan mengontrol serta memperpanjang waktu ejakulasi.
Biasanya, Anda perlu meminumnya satu kali sekitar 1-3 jam sebelum berhubungan seks.
Efek samping yang mungkin muncul seperti pusing, sakit kepala, mual, dan berkeringat.
Jenis antidepresan SSRIs lainnya, seperti dapoxetine dan paroxetine juga diklaim efektif dalam membantu mengobati ejakulasi dini. Namun, pada sebagian kecil orang muncul efek samping seperti gangguan ereksi dan ejakulasi.
Efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan, seperti gangguan tidur, mulut kering, sakit kepala, kelelahan, mual, atau kehilangan nafsu makan.
Obat ini biasanya memakan waktu 5-10 hari untuk mulai bekerja. Namun, perlu waktu 2 hingga 3 minggu perawatan agar hasil dari obat ini terlihat.
Tak seperti dapoxetine yang bisa diminum sebelum berhubungan seks, Anda perlu mengonsumsi obat ini lebih lama.
Ada pula jenis obat golongan SSRIs lainnya, seperti escitalopram, citalopram, sertraline, atau fluoxetine yang biasa dipakai untuk mengatasi ejakulasi dini.
Jika obat golongan SSRIs tidak membantu mengobati ejakulasi dini, dokter mungkin akan meresepkan antidepresan lainnya, seperti clomipramine.
Ini adalah jenis antidepresan trisiklik yang cara kerjanya meningkatkan aktivitas serotonin di otak.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Eurology menyebutkan, serotonin terbukti dapat menunda ejakulasi.
Kelompok obat pereda rasa nyeri yang dapat membantu mengatasi ejakulasi dini adalah tramadol.
Tramadol mempunyai efek samping untuk menunda ejakulasi dini. Obat ini mungkin akan diresepkan dokter apabila SSRIs tidak bekerja secara efektif.
Dokter akan memberikan dosis rendah secara bertahap. Misalnya, setiap lima hari sekali.
Efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan seperti mual, mengantuk, sakit kepala, dan pusing.
Baca Juga
Sildenafil adalah jenis obat kelompok penghambat phosphodiesterase-5, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi (impotensi) pada pria. Anda mungkin lebih mengenal obat ini dengan nama Viagra.
Cara kerja sildenafil adalah dengan melemaskan otot pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke area tubuh tertentu. Obat ini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini.
Biasanya, diminum hanya saat dibutuhkan, yaitu sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum berhubungan seksual. Cukup mengonsumsinya satu kali sehari.
Beberapa efek samping yang mungkin Anda rasakan, seperti sakit kepala, pusing, nyeri otot, tubuh menjadi hangat, serta rasa mual.
Tadalafil juga termasuk obat jenis penghambat phosphodiesterase-5. Obat ini dijual dengan merek Cialis. Cialis umumnya juga digunakan untuk mengobati impotensi dan gejala pembesaran prostat.
Bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, tadalafil juga berfungsi sebagai obat ejakulasi dini.
Cukup mengonsumsinya satu kali dalam sehari, tadalafil dapat dapat digunakan hingga 36 jam sebelum berhubungan intim. Ini bisa membantu Anda mengendalikan ereksi saat terangsang.
Avanafil juga termasuk ke dalam kelompok obat penghambat phosphodiesterase-5 yang sebenarnya adalah obat untuk mengatasi impotensi (disfungsi ereksi).
Cara kerjanya adalah dengan mencegah enzim phosphodiesterase-5 agar tidak bekerja terlalu cepat. Hal ini pula yang membuat avanafil juga dapat menjadi obat ejakulasi dini.
Krim atau semprotan anestesi bisa digunakan sebagai obat ejakulasi dini, seperti prilocaine, benzocaine, atau lidocaine. Ketiganya mengandung senyawa-senyawa yang dapat membuat kulit dan jaringan mati rasa.
Umumnya, krim anestesi lidocaine dan prilocaine hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
Sementara semprotan anestesi yang berisi senyawa lidocaine bisa Anda beli langsung di apotek secara bebas. Krim atau semprotan anestesi biasanya cukup efektif dan bisa ditoleransi.
Namun, terdapat efek samping yang masih bisa dirasakan oleh pria dan pasangannya seperti, penurunan kepuasaan seksual dan menurunnya sensitivitas.
Anda bisa menggunakan krim atau semprotan anestesi pada ujung penis sekitar 10 atau 15 menit sebelum melakukan hubungan intim.
Cara lainnya, membiarkannya selama 30 menit. Lalu, dibilas sebelum melakukan hubungan seksual agar Anda tetap bisa mengalami ereksi serta tidak menghilangkan sensasi pada pasangan.
Selain beberapa jenis obat di atas, ada lagi beberapa obat yang mungkin dapat membantu mengobati ejakulasi dini, tetapi masih diperlukan studi lebih lanjut, seperti:
Baca Juga
Selain minum obat ejakulasi dini, ada pilihan perawatan lainnya yang bisa Anda coba. Misalnya, mengubah pola makan, latihan dasar panggul, atau melakukan teknik tertentu.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi ejakulasi dini tanpa obat:
Latihan dasar panggul atau senam Kegel untuk pria juga bisa dilakukan untuk membantu mengatasi ejakulasi dini tanpa obat. Otot dasar panggul yang lemah mungkin membuat Anda kesulitan menunda ejakulasi, sehingga Anda perlu menguatkan otot panggul kembali.
Ada beberapa makanan yang dapat membantu mengatasi ejakulasi dini. Mengonsumsinya secara rutin dapat membantu Anda menunda ejakulasi dengan lebih baik.
Beberapa makanan tersebut, antara lain makanan yang mengandung zinc dan magnesium diklaim dapat membantu menambah waktu mencapai klimaks dan ereksi. Konsumsi ginseng juga dipercaya mampu menambah vitalitas pria.
Masturbasi menjadi salah satu terapi untuk mengatasi ejakulasi dini. Coba mastubasi pada satu atau dua jam sebelum berhubungan seksual. Ini memungkinkan Anda untuk menunda ejakulasi.
Ada pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi ejakulasi dini, seperti obat herbal cina.
Dosis mingguan atau harian tablet yimusake atau pil qilin dipercaya dapat membantu mengobati ejakulasi dini.
Caranya, dengan meningkatkan stamina dan energi. Meski begitu, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi herbal sebab beberapa di antaranya masih memerlukan penelitian yang lebih dalam.
Baca Juga
Jika Anda mengalami ejakulasi dini, jangan malu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan serta obat yang sesuai dengan Anda.
Penanganan ejakulasi dini tidak hanya berupa obat, tetapi juga bisa dengan mengikuti konseling dengan psikolog atau psikiater. Konseling akan membantu mengurangi kecemasan dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi stres akibat ejakulasi dini. Biasanya, konseling dikombinasikan dengan terapi obat.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pengobatan dan cara mengatasi ejakulasi dini? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Vakum penis disebut dapat membantu mengatasi impotensi. Beberapa orang juga memakai pompa penis untuk memperbesar penis. Apakah aman?
Cara mengatasi ejakulasi dini pada pria cukup beragam, mulai dari teknik berhubungan seks tertentu hingga konsumsi obat seperti tramadol.
Meski tidak selalu, benjolan pada payudara pria bisa jadi pertanda kanker. Apalagi bila diikuti gejala lain, seperti perubahan kulit payudara. Cari tahu ciri-ciri lainnya serta cara mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved