Obat diuretik alami sangatlah beragam, mulai dari teh hijau hingga kopi. Penelitian medis sudah membuktikan keampuhan berbagai obat diuretik alami ini. Sudahkah Anda mencobanya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Nov 2020
Ternyata, teh hijau dapat menjadi obat diuretik alami karena kandungan kafeinnya.
Table of Content
Obat diuretik digunakan untuk mengeluarkan cairan dan garam berlebih dari dalam tubuh. Biasanya, obat ini dikonsumsi oleh mereka yang menderita tekanan darah tinggi, gagal jantung, hingga penyakit ginjal.
Advertisement
Selain obat diuretik yang diresepkan dokter, ternyata ada obat diuretik alami yang dapat membantu tubuh mengeluarkan cairan berlebih lewat urine. Apa saja?
Sejumlah makanan, minuman, hingga rempah-rempah dipercaya sebagai obat diuretik alami. Sebelum mencobanya, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek sampingnya.
Kopi adalah salah satu minuman sejuta umat yang sangat digemari masyarakat. Siapa sangka, ternyata kandungan kafein yang dimiliki kopi dianggap sebagai obat diuretik alami.
Menurut sebuah riset, dosis tinggi kafein (250-300 miligram) atau setara dengan 2-3 gelas kopi, memiliki efek diuretik yang bisa membuat Anda mengeluarkan cairan tubuh dengan meningkatkan produksi urine.
Namun, efek diuretik ini dianggap tidak berpengaruh bagi orang yang sering minum kopi karena tubuh mereka sudah kebal.
Hati-hati, mengonsumsi kafein lebih dari 400 miligram per hari dapat menimbulkan efek samping yang merugikan, seperti rasa gugup, insomnia, iritasi lambung, mual, hingga muntah.
Ekstrak bunga dandelion dikenal sebagai suplemen herbal yang memiliki efek diuretik saat dikonsumsi. Menurut sebuah studi, ekstrak dandelion berpotensi menjadi obat diuretik alami karena mengandung kadar kalium tinggi.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium dapat membuat ginjal membuang lebih banyak natrium dan cairan berlebih.
Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk membuktikan kemampuan ekstrak bunga dandelion sebagai obat diuretik alami.
Tanaman ekor kuda (Equisetum arvense) sering kali dijadikan suplemen herbal dalam bentuk teh dan juga kapsul. Suplemen herbal ini dipercaya sebagai obat diuretik alami.
Dalam sebuah studi, suplemen ekor kuda dianggap memiliki efektivitas yang sama seperti obat diuretik bernama hidroklorotiazid.
Namun, obat diuretik alami ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, orang yang punya riwayat sakit ginjal dan diabetes juga tidak boleh mengonsumsinya.
Peterseli atau parsley adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menyedapkan makanan. Namun, sebagian masyarakat mengonsumsinya dalam bentuk teh karena dianggap bisa mengurangi cairan berlebih di dalam tubuh.
Studi pada hewan uji membuktikan peterseli bisa meningkatkan aliran urine dan memberikan efek diuretik yang ringan.
Tidak ada penelitian mengenai keampuhan peterseli sebagai obat diuretik alami pada manusia. Itulah mengapa masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk membuktikan keampuhannya.
Salah satu bagian dari tumbuhan kembang sepatu, calyces, dijadikan sebagai bahan untuk membuat teh. Teh inilah yang kemudian dipercaya sebagai obat diuretik alami.
Beberapa studi juga telah membuktikan bahwa teh yang dibuat dari calyces memang memiliki efek diuretik yang ringan. Meski begitu, hasil penelitian mengenai keampuhan kembang sepatu sebagai obat diuretik alami masih simpang siur.
Jintan hitam alias nigella sativa digadang-gadang sebagai obat diuretik alami yang sangat efektif. Rempah ini dapat meningkatkan produksi urine dan menstabilkan kadar natrium serta kalium di dalam tubuh.
Namun hati-hati, dosis tinggi jintan hitam dipercaya dapat merusak organ hati. Berkonsultasilah dulu pada dokter sebelum mencoba jintan hitam untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Teh hitam dan hijau mengandung kafein yang bisa bertindak sebagai obat diuretik alami. Dalam sebuah studi pada hewan uji, teh hitam terbukti dapat menimbulkan efek diuretik ringan karena mengandung kafein.
Sama seperti kopi, orang-orang yang sudah sering minum teh hitam atau hijau akan kebal dengan efek diuretik yang dimilikinya. Itu artinya, efek diuretik teh hitam dan hijau hanya akan dirasakan oleh mereka yang jarang meminumnya.
Satu hal yang perlu Anda perhatikan, jangan menjadikan obat diuretik alami sebagai pengobatan utama karena obat yang diresepkan dokter jauh lebih ampuh dalam mengeluarkan cairan dan garam berlebih di dalam tubuh.
Baca Juga
Meski penelitian terkait obat diuretik alami di atas memang menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan, penelitian lanjutan masih perlu dilakukan untuk benar-benar membuktikan manfaatnya.
Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu penggunaan obat diuretik alami ke dokter untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Untuk bertanya lebih lanjut mengenai obat diuretik alami, jangan malu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ di App Store atau Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Lokio adalah bawang terkecil dari genus Allium. Sering dijadikan pendamping lumpia, lokio memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti menyehatkan jantung hingga meningkatkan sistem imun.
13 Jan 2021
Salah satu life skill yang harus dimiliki setiap orang adalah bisa mengelola ekspektasi dan kekecewaan ketika situasi berjalan tak sesuai harapan. Jika tidak, maka seseorang bisa mudah merasa stres bahkan depresi. Padahal, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi.
12 Jun 2020
Kista nabothi adalah kista berukuran kecil yang dapat muncul di permukaan mulut rahim. Kondisi medis ini bisa terjadi saat lendir dari kelenjar serviks tersumbat oleh sel kulit. Apakah berbahaya?
29 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved