Obat diare untuk ibu hamil tak boleh sembarangan, sebab mengonsumsi obat yang salah bisa memicu komplikasi. Obat-obatan tertentu seperti, loperamide dan antibiotik umumnya akan diresepkan oleh dokter.
20 Jan 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
obat diare untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi bisa mengurangi gejala sakit selama kehamilan
Table of Content
Selain konstipasi, diare adalah salah satu masalah pencernaan yang akrab dengan ibu hamil. Jika diare sudah sangat mengganggu, Anda dapat meminum obat diare untuk ibu hamil berikut yang relatif aman dikonsumsi.
Advertisement
Dikutip dari American Pregnancy, diare dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga keracunan makanan. Sedangkan diare yang berhubungan dengan kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan pola makan, perubahan kondisi lambung yang menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu, kandungan dalam vitamin prenatal tertentu, maupun perubahan hormon.
Terdapat banyak jenis obat diare yang beredar di pasaran, tapi tidak semuanya aman untuk ibu hamil. Agar tidak terjadi efek samping pada kehamilan, sebaiknya Anda hanya meminum obat diare untuk ibu hamil yang direkomendasikan oleh dokter.
Baca Juga
Pada dasarnya, tidak ada obat yang benar-benar aman digunakan oleh ibu hamil karena zat dalam obat bisa diserap oleh janin, meski dalam jumlah yang sedikit, hal ini bisa tetap berbahaya untuk kesehatan. Tetapi, ada beberapa jenis obat diare untuk ibu hamil yang relatif aman digunakan.
Sebelumnya, perlu dicatat bahwa obat diare di bawah ini sebaiknya hanya digunakan dengan resep dokter, apalagi jika kehamilan Anda masih di bawah 12 minggu. Selain itu, jangan minum obat ini melebihi dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
Obat diare untuk ibu hamil yang aman di antaranya:
Obat diare untuk ibu hamil yang mengandung loperamide bekerja dengan cara memperlambat pergerakan sistem pembuangan di dalam tubuh. Lebih spesifik,loperamide untuk ibu hamil dapat mengurangi aktivitas lambung dalam mencerna makanan sehingga membuat feses lebih padat.
Dokter dapat memberikan obat ini jika diare yang dialami sangat berisiko menimbulkan dehidrasi pada ibu hamil. Oleh karena itu, jangan membeli obat ini sembarangan tanpa resep dokter. Sebaiknya, periksakan masalah diare yang Anda alami terlebih dahulu ke dokter.
Antibiotik hanya dapat digunakan jika diare Anda disebabkan oleh infeksi bakteri. Anda hanya dapat memastikan penyebab ini bila memeriksakan diri dengan dokter terlebih dahulu.
Jangan pernah langsung mengonsumsi obat diare yang mengandung antibiotik tanpa resep dokter. Diare yang disebabkan oleh virus maupun faktor selain bakteri tidak dapat diatasi dengan antibiotik, malah justru dapat menyebabkan resistensi antibiotik di kemudian hari.
Oralit adalah salah satu obat mencret untuk ibu hamil yang aman. Oralit mengandung senyawa elektrolit, natrium klorida, kalium klodira hingga trisodium citrate dihydrate yang mampu mencegah dan mengatasi dehidrasi akibat cairan tubuh yang hilang selama diare. Efek obat ini akan mulai terasa sekitar 8-12 jam setelah dikonsumsi.
Obat diare yang aman dikonsumsi ibu hamil lainnya adalah kaolin dan pektin. Kaolin adalah jenis mineral alami, sedangkan pektin merupakan sumber serat yang larut dalam air.
Kaopectate hanya boleh diberikan untuk ibu hamil apabila diare yang dialaminya cukup parah (feses yang keluar hanya berupa air). Namun, obat ini tidak disarankan untuk diare akut seperti disentri. Selain mengatasi diare, kaopectate juga bisa mencegah dehidrasi serius.
Baca Juga
Ketika Anda harus meminum obat diare, terutama tanpa resep dokter, selalu baca komposisi obat terlebih dahulu. Pasalnya, ibu hamil tidak boleh meminum obat diare yang mengandung diphenoxylate-atropine atau bismuth subsalicylate.
Dalam sebuah penelitian, obat yang mengandung diphenoxylate-atropine dapat membahayakan kondisi janin, terutama jika obat ini dikonsumsi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Sementara obat antidiare yang mengandung bismuth subsalicylate meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah hingga kematian bayi setelah dilahirkan.
Meski relatif aman, obat diare untuk ibu hamil tetap memiliki efek samping yang mungkin terjadi. Loperamide, misalnya, dapat menyebabkan mengantuk, ibu hamil cepat lelah, pusing, hingga konstipasi.
Berita baiknya, diare sebetulnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa Anda harus minum obat apa pun. Sedangkan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat diare, ibu hamil dapat melakukan beberapa tips sehat sebagai berikut:
Cairan seperti air putih, jus, dan sup agar Anda terhindari dari dehidrasi sekaligus menggantikan elektrolit yang terbuang akibat diare. Air putih akan menggantikan cairan yang hilang, jus membantu menaikkan level potassium dalam darah, sedangkan kaldu berfungsi sebagai asupan sodium yang dibutuhkan oleh tubuh.
Agar ibu hamil tidak semakin merasa lemas, sebaiknya Anda memperbanyak istirahat selagi menunggu diare sembuh dengan sendirinya. Posisikan diri Anda untuk dapat duduk atau berbaring dengan nyaman agar keinginan untuk buang air besar bisa menurun.
Baca juga: Potensi Manfaat Air Kelapa untuk Diare Agar Tidak Dehidrasi
Ketika terjadi diare pada ibu hamil, sebaiknya evaluasi obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Bila perlu, konsultasikan hal ini bersama dokter yang menangani Anda untuk mencegah komplikasi.
Agar diare tidak semakin parah, hindari makanan tertentu misalnya gorengan, makanan pedas, dan semua produk susu. Makanan tersebut dapat menjadi penyebab diare atau juga memperparah kondisi diare Anda.
Untuk mengatasi diare tanpa obat, Anda bisa mengonsumsi makanan tertentu sebagai obat diare yang alami dan aman untuk sistem pencernaan. Beberapa makanan yang dikenal ampuh mengatasi gejala diare dan aman untuk ibu hamil di antaranya gandum, makanan dan minuman probiotik, pisang, ubi hingga minuman jahe.
Baca juga: Terserang Diare? Inilah Makanan-makanan yang Dianjurkan dan Dilarang
Namun, saat diare, ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukan pengobatan herbal atau alternatif. Selain belum terbukti khasiatnya, bahan-bahan alami kebanyakan belum diteliti secara lebih mendalam sehingga mungkin memiliki efek samping yang berbahaya bagi ibu hamil maupun janinnya.
Jika diare Anda tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari melakukan home treatment, segera periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat diare untuk ibu hamil yang tepat sesuai dengan gejala dan tingkat keparahan diare Anda.
Jika dokter menemukan gejala dehidrasi atau diare membahayakan janin, Anda mungkin harus menginap beberapa malam di rumah sakit. Dokter juga bisa memberi obat lewat infus.
Apabila ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Trimester 2 adalah fase ketika bayi sudah bisa merespon bunyi yang berasal dari luar. Namun, semakin mendekati hari persalinan, hati-hati dengan risiko ketuban pecah dini.
Tidak hanya baik untuk mata, vitamin A ternyata sangat penting untuk ibu hamil. Kekurangan vitamin A untuk ibu hamil bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil maupun janin.
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks merupakan kontraksi yang sering terjadi pada trimester akhir kehamilan. Meski tidak nyaman, kontraksi jenis ini bukanlah tanda dimulainya tahap partus maupun terbukanya serviks.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved