Obat diare anak, seperti oralit, probiotik, suplemen zinc, hingga jahe dapat membantu mengatasi masalah pencernaan tersebut dan mencegah terjadinya dehidrasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
20 Apr 2023
Diare pada anak bisa menyebabkan dehidrasi
Table of Content
Diare pada anak tentu bisa membuat orangtua khawatir. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan keluarnya feses dalam bentuk cairan (mencret) dan berlangsung beberapa kali dalam sehari. Untuk mengatasinya, sebagian orangtua mungkin memilih obat diare anak.
Advertisement
Diare bisa disebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit. Pemicu utamanya adalah kondisi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi akibat keracunan makanan, alergi, intoleransi laktosa, hingga efek samping obat.
Ketika mencret, anak biasanya juga mengalami gejala lain, seperti perut kembung, demam, lemas, nyeri perut, dan tidak nafsu makan.
Tidak jarang pula diare dibarengi dengan mual dan muntah, yang dikenal sebagai penyakit muntaber (muntah dan berak).
Orangtua tidak boleh memberikan obat diare untuk anak-anak yang dijual bebas secara sembarangan, terutama jika usia anak masih di bawah 6-12 tahun. Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukannya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan menyatakan pemberian obat diare balita justru bisa menghadirkan efek buruk.
Meski demikian, berikut adlaah cara cepat hentikan diare anak sekaligus mengurangi risikonya terkena dehidrasi.
Oralit atau solusi rehidrasi oral adalah cairan yang diberikan untuk membantu mengembalikan elektrolit yang keluar dari tubuh melalui feses anak yang encer.
Anda bisa membuat oralit sendiri dari campuran air hangat, gula, dan garam, tetapi beberapa apotek atau toko obat juga menyediakan oralit kemasan dengan berbagai rasa maupun merek dagang.
Larutan ini dapat diminum sebanyak beberapa mililiter (ml) dalam 15-30 menit sekali atau sesuai rekomendasi dokter.
Oralit kerap dianggap sebagai obat diare anak 1 tahun karena dapat membantu penyerapan sodium, kalium, dan air ke dalam tubuh sehingga feses anak menjadi lebih padat.
Obat mencret anak ini juga dibutuhkan karena konsumsi air putih saja tidak cukup untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh anak saat diare.
Selain itu, obat ini turut membantu mengobati dehidrasi akibat banyaknya cairan tubuh yang hilang.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare pada anak adalah memberikan probiotik.
Penelitian mengungkapkan bahwa minuman probiotik (terutama yang mengandung Lactobacillus) dianggap sama seperti obat diare anak.
Probiotik merangsang bakteri baik dalam usus untuk melawan bakteri jahat yang menyebabkan diare dan menetralisir racun.
Obat mencret anak ini juga terbukti dapat meringankan gejala diare akut pada anak, termasuk yang disebabkan gastroenteritis.
Bukan hanya itu, anak yang minum probiotik juga mengalami diare lebih singkat dibandingkan yang tidak mengonsumsinya.
Meski demikian. klaim ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian suplemen zinc saat diare, terutama pada anak di bawah usia 5 tahun.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya defisiensi zinc karena infeksi virus diare, terutama pada anak yang tinggal di wilayah dengan tingkat sosio-ekonomi rendah.
Meski demikian, pemberian suplemen zinc kadang menimbulkan efek samping berupa muntah sehingga konsumsi obat diare untuk anak ini tidak boleh sembarangan.
Jika anak muntah setelah mengonsumsi suplemen zinc yang diresepkan dokter, sebaiknya konsultasikan lagi atau minta diresepkan obat lainnya.
Diare bisa menyebabkan anak kehilangan banyak kalium. Untuk mengembalikannya, Anda bisa memberikan buah pisang.
Bukan hanya kalium, pisang juga mengandung zinc, zat besi, kalsium, magnesium, vitamin A, dan vitamin B6. Berbagai nutrisi tersebut dapat membantu memulihkan energi anak yang lesu akibat diare.
Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut juga membuat obat mencret anak 1 tahun ini banyak digemari.
Jahe dipercaya baik untuk kesehatan pencernaan sehingga dapat dijadikan obat diare anak alami. Herbal ini dinilai membantu menenangkan perut sekaligus mengurangi iritasi.
Untuk membuat teh jahe, Anda hanya perlu mencampurkan satu sendok teh jahe parut, sedikit kayu manis, sedikit bubuk jinten, dan satu sendok teh madu ke dalam air hangat.
Apel punya banyak kandungan serat larut pektin yang dapat mencegah diare terus terjadi, serta mengembalikan energi yang dibutuhkan anak.
Anda bisa mencuci apel dan merebusnya untuk dijadikan puree. Obat mencret anak ini juga lebih lembut dan mudah dicerna si kecil.
Air kelapa adalah salah satu obat diare alami untuk anak. Cairan ini dapat membantu memulihkan tubuh dari serangan diare.
Selain menyegarkan, air kelapa bisa mengembalikan cairan tubuh anak yang hilang akibat mencret agar terhindar dari dehidrasi.
Ketika mengalami diare, Anda perlu membantu anak mengisi kembali energinya yang hilang. Wortel dapat menjadi sumber energi yang bernutrisi.
Jika anak berusia 1 tahun ke atas, Anda bisa memberikannya jus atau puree wortel beberapa kali dalam sehari.
Obat mencret alami untuk anak ini dapat lebih mudah dicerna perut si kecil.
Jika anak sudah mulai mengonsumsi makanan semipadat atau padat, Anda bisa memberikan makanan bertepung seperti kentang.
Obat mencret anak ini mengandung banyak pati yang membantu mengatasi diare dengan cepat.
Untuk mengolahnya, rebus kentang dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit garam ke dalamnya sebelum dikonsumsi.
Bukti menunjukkan madu dapat membantu meringankan diare. Bahan alami ini juga efektif sebagai terapi rehidrasi oral untuk dehidrasi akibat diare.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi madu sebanyak 1–2 sendok makan memiliki efek positif pada diare. Namun, mengonsumsi madu dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sembelit.
Jika bayi Anda masih menyusu, tetap berikan ASI sebagai obat mencret untuk anak. Sebab, ASI mengandung antibodi yang tinggi sehingga dapat mempercepat pemulihan.
Sementara itu, apabila si kecil mengonsumsi susu formula, Anda juga bisa tetap memberikan asupan tersebut agar mereka tidak kehilangan nutrisi.
Namun, jika bayi mengonsumsi dua-duanya, sebaiknya tingkatkan jumlah ASI yang dikonsumsi karena lebih mudah dicerna.
JIka diare disebabkan bakteri atau parasit, pemberian antibiotik diperlukan untuk mengatasinya. Namun, keputusan untuk memberikan antibiotik hanya bisa diambil setelah anak diperiksakan ke dokter.
Memberi antibiotik pada anak yang mengalami diare karena virus adalah penanganan yang keliru.
Selain berpotensi membunuh bakteri baik di usus, tindakan ini juga bisa memperparah diare karena beberapa golongan antibiotik terbukti tidak ramah bagi lambung anak.
Baca Juga
Diare kemungkinan membuat anak rentan mengalami dehidrasi akibat terlalu banyak cairan yang keluar dari tubuhnya. Kondisi ini dapat yang membahayakan nyawa anak.
Untuk mewaspadainya, segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan tanda-tanda berikut.
Jangan tunda pemeriksaan bila anak memperlihatkan gejala-gejala dehidrasi. Kondisi ini mengharuskan anak untuk segera mendapatkan penanganan medis.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai obat diare anak, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Necrotizing enterocolitis (NEC) biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Penyakit ini bisa menyebabkan usus bayi meradang bahkan membentuk lubang jika keadaannya sudah memburuk. Untuk mencegahnya, perhatikan tanda-tanda NEC, seperti pembengkakan perut, muntah, diare.
27 Agt 2019
Perut sakit saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi sehubungan dengan bertambah besarnya ukuran rahim. Penyebab perut sakit pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh nyeri akibat peregangan, kembung, dan sembelit.
2 Mei 2019
Penyebab sakit perut bagian bawah pada pria antara lain radang usus buntu, hernia inguinal, torsio testis, dan radang prostat. Periksakan ke dokter untuk dapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
5 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved