Terdapat beberapa obat diabetes yang kerap diresepkan dokter, salah satunya adalah golongan sulfonilurea. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan insulin sehingga kadar gula darah terkendali.
2023-03-30 06:38:35
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Obat diabetes golongan sulfonilurea membantu meningkatkan produksi insulin
Table of Content
Sulfonilurea adalah golongan obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 sendiri terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan benar sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah.
Advertisement
Golongan obat ini sering kali menjadi salah satu dari rencana perawatan pasien diabetes tipe 2.
Simak penjelasan lengkap tentang mekanisme kerja obat golongan sulfonilurea, beserta contoh obat dan kemungkinan efek sampingnya berikut ini.
Peningkatan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes tipe 2 terjadi akibat tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik atau produksi insulin berkurang.
Hormon insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas. Fungsinya, untuk mengontrol gula dalam darah. Hormon insulin bertugas membantu gula untuk diubah menjadi energi.
Saat tubuh tidak mampu merespons insulin (resistensi insulin) atau produksinya kurang, gula pun tidak dapat diubah. Kadarnya menjadi tinggi dalam darah.
Di sinilah peran sulfomilurea. Cara kerja obat golongan sulfonilurea adalah dengan meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas. Dengan demikian, kadar gula dalam darah bisa dikendalikan.
Namun, perlu diingat bahwa obat golongan ini hanyalah salah satu pengobatan diabetes tipe 2.
Agar hasilnya maksimal, orang diabetes harus menjalani pola makan sehat dan olahraga teratur.
Dengan begitu, gula darah dapat terkontrol dan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Baca Juga
Obat golongan sulfonilurea adalah obat oral (diminum). Terdapat beberapa obat diabetes yang masuk ke dalam golongan sulfonilurea, yaitu:
Merangkum Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, obat golongan sulfonilurea cenderung minim efek samping dan aman, bahkan jika dikombinasikan dengan obat lain.
Obat ini juga sering dikonsumsi bersama dengan obat lain, metformin.
Meski demikian, seperti juga berbagai obat lainnya, ada kemungkinan efek samping obat sulfonilurea yang mungkin terjadi, antara lain;
Baca Juga
Konsultasi dengan dokter merupakan cara tepat dan aman sebelum mengonsumsi obat golongan sulfonilurea.
Pasalnya, ada beberapa kondisi yang mungkin butuh perhatian ekstra, seperti:
Seperti obat gula darah lainnya, obat golongan ini bisa membuat gula darah anjlok atau bahkan tak ada perubahan sehingga terus tinggi. Itu sebabnya, Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk dosis yang tepat.
Pengobatan ini juga memerlukan penyesuaian dosis dan pemantauan berkala.
Informasikan seluruh kondisi kesehatan Anda pada dokter sebelum mengonsumsi obat golongan sulfonilurea. Begitu juga dengan obat-obatan lain yang sedang Anda minum.
Mengonsumsi dua obat secara bersamaan dapat menyebabkan interaksi obat. Informasikan pula kepada dokter jika Anda sedang hamil dan menyusui.
Dokter mungkin akan melakukan penyesuaian dosis atau mengganti obat. Akan tetapi, Anda tidak boleh menghentikan pengobatan tanpa berdiskusi dengan dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi seputar cara mengatasi diabetes lainnya secara online menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tes medical check up adalah pemeriksaan yang bertujuan memastikan kondisi kesehatan calon karyawan. Ada beberapa penyakit yang dapat membuat tes medical check up gagal, seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV/AIDS, TBC, Efusi Pleura, Malaria, dan Kondisi kejiwaan atau neurologis.
Komplikasi dibetes pada mata antara lain retinopati diabetik, edema makula diabetik, katarak, glaukoma, dan sindrom mata kering. Pada kondisi paling parah, komplikasi tersebut bisa menyebabkan kebutaan.
Jenis makanan dan minuman tertentu bisa menjadi penyebab diabetes. Apabila tidak dihindari dan membatasi porsinya, bisa meningkatkan kadar insulin dan gula darah, peradangan, hingga risiko penyakit kronis lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved