logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit

Daftar Jenis Obat Diabetes yang Biasa Diresepkan oleh Dokter

open-summary

Beberapa jenis obat diabetes tipe 1 dan 2 yang biasanya diresepkan dokter untuk menurunkan gula darah di antaranya adalah metformin, sulfonilurea, GLP-1, suntik insulin, hingga meglitinide. Pemberian jenis obat dan dosis yang diresepkan bisa saja berbeda tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.


close-summary

28 Apr 2023

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Obat diabetes antara lain metformin dan sulfonilurea

Obat diabetes antara lain metformin dan sulfonilurea

Table of Content

  • Macam-macam obat diabetes
  • Apakah penderita diabetes harus minum obat seumur hidup?
  • Pesan dari SehatQ

Mengontrol kadar gula darah adalah tujuan utama pengobatan diabetes. Jika pola makan dan olahraga tidak mampu membantu mengendalikan gula darah, kamu mungkin butuh minum obat diabetes sesuai anjuran dokter. 

Advertisement

Namun, apakah orang diabetes harus minum obat seumur hidup? Apa saja jenis obat penurun gula darah yang dapat diminum oleh penderita diabetes? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Macam-macam obat diabetes

Pengobatan diabetes bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan mengonsumsi obat-obatan rutin. Obat diabetes dibutuhkan untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah, sehingga dapat mencegah komplikasi.

Melansir Mayo Clinic, perawatan dan pengobatan diabetes akan menyesuaikan dengan jenis diabetes tipe 1 atau tipe 2, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Secara umum, berikut adalah jenis obat diabetes yang biasa diresepkan oleh dokter:

1. Metformin 

Metformin adalah obat diabetes yang paling umum diresepkan
Metformin adalah obat diabetes yang paling umum diresepkan

Metformin adalah obat diabetes tipe 2 golongan biguanid yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah yang diproduksi oleh hati dan yang diserap oleh usus atau lambung. 

Obat golongan biguanid juga bekerja menurunkan gula darah dengan cara membuat jaringan otot lebih sensitif terhadap insulin, sehingga lebih banyak glukosa yang diserap untuk menghasilkan energi. Efek samping mengonsumsi metformin di antaranya adalah diare, sakit perut, hingga rasa logam pada mulut yang membuat kamu cepat mual. 

2. Sulfonilurea

Selain biguanid, obat diabetes golongan sulfonilurea juga  umum diresepkan untuk mengobati diabetes tipe 2.

Obat ini bekerja dengan cara merangsang pankreas memproduksi insulin dan meningkatkan efektivitas kerja insulin tersebut. Karena bekerja untuk meningkatkan produksi insulin, mengonsumsi obat ini akan meningkatkan risiko kamu mengalami kadar gula darah rendah (hipoglikemia). 

Obat sulfonilurea tidak disarankan untuk penderita diabetes yang memiliki obesitas, karena salah satu efek sampingnya adalah memicu kenaikan berat badan. 

Penggunaan obat diabetes ini bisa memicu reaksi alergi, seperti ruam kemerahan dan gatal, selama enam hingga delapan minggu pertama. 

Beberapa contoh obat golongan sulfonilurea meliputi glimepiride, gliclazide, glyburide, glipizide, chlorpropamide, dan tolazamide. 

3. Penghambat alfa-glukosidase

Penghambat alfa-glukosidase adalah obat untuk penderita diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara menghambat proses pemecahan zat pati dan gula dari makanan serta minuman yang terjadi di usus. 

Pati adalah karbohidrat dalam makanan seperti kentang, roti, dan nasi. Karbohidrat yang tersusun dari pati dan gula bisa meningkatkan kadar gula darah lebih banyak dibandingkan nutrisi lain, seperti lemak atau protein. 

Beberapa jenis obat penurun gula darah yang termasuk ke dalam alfa-glukosidase adalah acarbose dan miglitol. 

Setiap obat diabetes, termasuk penghambat alfa-glukosidase, harus dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dokter karena berisiko memicu terjadinya penurunan gula darah ekstrem atau hipoglikemia. Risiko terjadinya penurunan gula darah berlebihan akan meningkat jika kamu mengonsumsinya bersamaan dengan obat lain. 

4. Thiazolidinedione

Thiazolidinedione adalah jenis obat diabetes yang bekerja dengan cara menurunkan gula darah di dalam hati, sekaligus membantu sel-sel lemak dalam menggunakan insulin. 

Rosiglitazone, rosiglitazone-glimepiride, pioglitazone-alogliptin, pioglitazone-glimepiride, dan pioglitazone-metformin adalah contoh obat diabetes tipe 2 golongan thiazolidinedione.

Perlu diingat bahwa thiazolidinediones dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Itu sebabnya, dokter akan memantau fungsi jantung diabetesi secara ketat selama pengobatan.

5. Dipeptidyl peptidase-4 inhibitors

Obat gula darah tinggi dipeptidyl peptidase-4 inhibitors atau DPP-4 inhibitors bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin dan menurunkan gula darah tanpa menyebabkan hipoglikemia.  

DPP-4 juga bisa mencegah pemecahan GLP-1, senyawa dalam tubuh yang secara alami dapat mengurangi kadar glukosa dalam darah namun mudah rusak dan dapat berhenti bekerja dengan cepat.

Mengonsumsi obat jenis DPP-4 memungkinkan GLP-1 lebih lama aktif di dalam tubuh, sehingga peningkatan kadar gula darah tidak terjadi. 

Obat ini juga bisa membantu membuat kenyang lebih lama, sehingga tidak membuat kamu makan berlebihan dan mencegah gula darah melonjak. 

Beberapa contoh obat diabetes tipe 2 jenis DPP-4 meliputi alogliptin, linagliptin, saxagliptin, serta sitagliptin. Beberapa efek samping dari pengobatan DPP-4 adalah sakit kepala dan masalah pencernaan. 

6. GLP-1 receptor agonist

GLP-1 receptor agonist jenis obat diabetes yang efektif
GLP-1 receptor agonist jenis obat diabetes yang efektif

GLP-1 receptor agonist adalah jenis obat diabetes yang dapat  meningkatkan pertumbuhan sel beta dan jumlah insulin. Obat ini biasanya diberikan dengan cara disuntik. 

Selain menurunkan gula darah, obat kencing manis ini juga bisa mempertahankan atau menurunkan berat badan serta mengurangi nafsu makan maupun kadar glukagon, sehingga bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2.

GLP-1 receptor agonist juga dianjurkan untuk pasien diabetes pengidap gagal jantung, aterosklerosis, dan gangguan ginjal kronis yang lebih dominan dari diabetesnya.

Contoh obat GLP-1 receptor agonist, meliputi albiglutide, dulaglutide, exenatide, liraglutide, dan juga semaglutide.

Baca Juga: Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami

7. Meglitinide

Meglitinide adalah obat diabetes tipe 2 yang berfungsi dalam membantu proses pelepasan insulin. Cara kerja obat ini hampir sama dengan sulfonilurea, tetapi bekerja untuk waktu yang lebih singkat. Obat meglitinide diresepkan untuk dikonsumsi penderita diabetes tipe 2 dalam waktu setengah jam sebelum makan.

Karena obat ini bekerja lebih singkat dibandingkan sulfonilurea, efek samping kenaikan berat badan akibat obat ini lebih kecil. Namun, obat ini juga dapat menyebabkan penurunan gula darah secara berlebihan, sehingga belum tentu cocok untuk semua pasien. Biasanya, ini terjadi jika kamu menderita penyakit ginjal lanjutan.

Beberapa contoh golongan obatnya, seperti nateglinide, repaglinide, dan repaglinide-metformin.

8. Sodium-glucose transporter 2 inhibitors (SGLT2 inhibitor)

SGLT2 inhibitors akan membantu membuang gula darah dari dalam tubuh penderita melalui urine. Dengan ini, ginjal tidak lagi menyimpan terlalu banyak glukosa.

Sama seperti GLP-1 receptor agonist, penggunaan obat diabetes tipe 2 ini juga dianjurkan untuk penderita diabetes dengan gagal jantung, aterosklerosis, dan gangguan ginjal kronis.

Efek samping pengobatan SGLT2 dapat mencangkup infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi jamur vagina. Meski jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius yang disebut ketoasidosis terkait diabetes (DKA). 

Beberapa jenis obat SGLT2 inhibitor di antaranya adalah canagliflozin, dapagliflozin, empagliflozin. 

9. Dopamine-2 agonist

Jenis obat diabetes lain yang juga diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2 adalah golongan dopamine-2 agonist. Belum diketahui secara pasti bagaimana obat ini dapat membantu mengatasi diabetes tipe 2.

Namun, para ahli menduga bahwa dopamine-2 agonist dapat mencegah resistensi insulin dan memperbaiki ritme kerja tubuh. Obat ini memengaruhi kerja hormon dopamine. Dengan begitu, hipotalamus akan mendapatkan sinyal untuk menurunkan toleransi glukosa, asam lemak bebas (free fatty acid), dan trigliserida.

Salah satu contoh obat diabetes ini adalah bromocriptine.

10. Terapi insulin

Terapi insulin umumnya digunakan sebagai obat untuk mengendalikan diabetes tipe 1 yang tidak bisa menghasilkan insulin dalam tubuhnya. 

Walau begitu, dalam kondisi tertentu, orang dengan diabetes tipe 2 juga mungkin membutuhkannya. Nantinya, dokter akan memberitahu cara suntik insulin dan meresepkan jenis insulin yang sesuai.

Jenis insulin yang diresepkan akan bergantung pada sensitivitas tubuh kamu terhadap insulin dan tingkat keparahan diabetes yang dialami.

Beberapa jenis insulin yang mungkin diresepkan adalah:

  • Insulin kerja pendek atau reguler. Obat ini dapat mencapai aliran darah selama 30 menit setelah injeksi dan bisa bekerja 3 sampai 6 jam. Beberapa jenis insulin reguler di antaranya adalah humulin R U-100, Novolin R FlexPen dan Novolin R RelinOn
  • Insulin kerja cepat. Beberapa obat insulin kerja cepat di antaranya adalah insulin inhalasi, insulin aspart, dan insulin glulisine
  • Insulin kerja menengah. Bekerja sekitar 2 sampai 4 jam setelah injeksi dan dapat bertahan antara 12 sampai 18 jam. Contoh insulin kerja menengah adalah isophane dan Novolin
  • Insulin kerja panjang. Obat ini dapat membantu menurunkan gula darah hingga 24 jam atau lebih dan mencapai aliran darah secara bertahap. Contoh insulin kerja panjang adalah insulin degludec, insulin glargine, dan insulin SoloStar. 

11. Suntikan amilinomimetik

Suntikan non-insulin juga bisa digunakan oleh pasien diabetes tipe 1 dan 2

Biasanya, obat diabetes ini diberikan pada pasien yang gula darahnya tidak dapat dikontrol hanya dengan insulin saja.

Kamu perlu menggunakannya sebelum makan, karena fungsinya adalah untuk mengurangi hormon glukagon atau menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Baca Juga: Beli Obat Diabetes Di Sini

Apakah penderita diabetes harus minum obat seumur hidup?

Diabetes adalah penyakit kronis seumur hidup yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah. Artinya, hingga saat ini belum ada obat diabetes yang bisa menyembuhkan penyakit gula. Cara mengobati diabetes yang utama seperti menjalankan pola hidup sehat, makan rendah kalori dan gula, hingga olahraga dilakukan hanya untuk mengontrol agar gejala penyakit diabetes tidak semakin memburuk dan mencegah komplikasi.

Mengutip NHS, penderita diabetes tipe 1 perlu mendapatkan suntikan insulin secara teratur seumur hidup.

Namun, penyakit ini bisa berada dalam fase remisi. Artinya, tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda diabetes meskipun penyakit ini secara teknis masih ada. Walau demikian, suntikan insulin tetap harus dilakukan karena diabetes tipe ini tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sendiri.

Penderita diabetes tipe 2 lebih mudah mengalami remisi. Jika dapat menurunkan berat badan, mengubah pola makan, serta beraktivitas fisik secara rutin, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi obat diabetes.

Sekalipun dokter menghentikan pengobatan diabetes bagi diabetesi tipe 2, kamu tetap harus menjalani pola makan yang sehat dan tetap rutin berolahraga. 

Baca Juga: Obat Herbal Diabetes yang Berpotensi Turunkan Gula Darah

Pesan dari SehatQ

Ada baiknya kamu selalu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memilih pengobatan yang tepat untuk diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2. . Sebab, beberapa bahan alami dapat berisiko menurunkan kadar gula darah terlalu jauh jika diminum bersamaan dengan obat diabetes.

Selain itu, mengubah pola hidup untuk membantu mengatasi diabetes bukanlah hal yang mudah. Tidak ada salahnya bagi kamu untuk mengikuti komunitas kelompok dukungan atau berbicara dengan ahlinya.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pengobatan diabates? Tanyakan langsung pada dokter di Klinik Online Spesialis Penyakit Dalam yang ada di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

penyakitdiabeteskomplikasi diabetesdiabetes melitus tipe 1diabetes melitus tipe 2obat antidiabetes

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved