logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Pilihan Obat Demam yang Bisa Dibeli Tanpa Resep untuk Turunkan Panas

open-summary

Paracetamol adalah obat demam yang paling sering digunakan dan dapat dibeli secara bebas di apotek. Obat ini tak hanya bisa sebagai penurun demam, tapi juga untuk menghilangkan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, hingga kram menstruasi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

13 Agt 2023

obat demam penurun panas

Redakan ketidaknyamanan saat demam dengan minum obat penurun panas

Table of Content

  • Jenis obat demam di apotek tanpa perlu resep
  • Kapan waktu yang tepat untuk minum obat demam?
  • Macam-macam obat demam alami

Saat mengalami demam dan membuat tubuh terasa tidak nyaman, tidak ada salahnya bagi Anda mengonsumsi obat demam untuk membantu meredakan panasnya.

Advertisement

Ada beberapa jenis obat penurun panas yang bisa Anda beli secara bebas di apotek. Meski demikian, bukan berarti Anda bisa meminumnya sesuka hati. Apa saja obat demam yang bisa dibeli di apotek tanpa resep? Simak lengkapnya dalam artikel ini.

Jenis obat demam di apotek tanpa perlu resep

Selain minum obat demam, tetap jaga asupan cairan
Selain minum obat demam, tetap jaga asupan cairan

Demam adalah kenaikan suhu tubuh sementara yang menjadi bagian dari respons sistem kekebalan tubuh. Umumnya, demam terjadi akibat tubuh mengalami infeksi.

Apabila demam yang dialami tidak terlalu tinggi, misalnya 37,5 derajat Celcius, Anda mungkin tidak langsung membutuhkan obat demam. Sebab, bisa jadi, ini terjadi karena dehidrasi. Mencukupi kebutuhan cairan bisa menurunkan suhu tubuh Anda.

Meski demikian, Mayo Clinic menyebutkan, Anda bisa minum obat penurun panas jika demam yang Anda alami cukup tinggi dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Jenis obat demam yang bisa dibeli bebas adalah paracetamol dan obat-obatan dari golongan antiinflamasi non-steroidal (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin.

Berikut adalah beberapa jenis obat demam untuk menurunkan panas yang bisa Anda beli di apotek:

1. Paracetamol

Paracetamol atau acetaminophen adalah obat penurun demam (antipiretik) dan antinyeri (analgesik). Paracetamol berguna untuk menurunkan panas, menghilangkan sakit kepala, dan meredakan nyeri, seperti kram menstruasi atau sakit gigi.

Paracetamol tersedia dalam berbagai sediaan, mulai dari tablet, kapsul, puyer, hingga sirup.

Paracetamol aman untuk dikonsumsi sebagai obat penurun panas untuk bayi berusia di atas 6 bulan hingga orang dewasa. Akan tetapi, tentu dengan dosis yang berbeda pula.

Dosis paracetamol untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet 500 mg dalam sehari, setiap 4-6 jam. Dosis maksimal dalam sehari untuk dosis dewasa adalah 4 tablet.

Paracetamol sebagai obat menurunkan panas dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Anda harus mengikuti instruksi dalam kemasan dan jangan melebihi dosis yang disarankan.

Pada beberapa orang, obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, susah tidur, gatal-gatal, dan kemerahan.

2. Ibuprofen

Tak hanya membantu menurunkan panas, ibuprofen juga dapat meredakan peradangan (inflamasi) dan rasa nyeri. Obat demam ini bisa dikonsumsi bayi sejak usia 6 bulan ke atas dan orang dewasa.

Dosis yang umum untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet 200 mg sebanyak 3 kali dalam sehari.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin saja meresepkan dosisi yang lebih tinggi hingga 600 mg.

Secara umum, ibuprofen aman dikonsumsi. Bagi beberapa orang bisa menimbulkan efek samping berupa mual atau sakit perut. Itu sebabnya, ibuprofen sebaiknya diminum setelah makan.

3. Naproxen

Obat demam selanjutnya adalah naproxen. Obat ini baru boleh dikonsumsi oleh anak berusia 12 tahun ke atas. Penggunaan naproxen untuk anak di bawah 12 tahun harus melalui konsultasi dokter.

Dosis yang biasa diminum orang dewasa sebagai obat panas tinggi adalah tablet 220 mg setiap 8 hingga 12 jam sampai gejala mereda.

Sama seperti ibuprofen, naproxen juga merupakan obat golongan NSAID. Jadi, selain obat penurun panas, naproxen juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang mungkin disebabkan oleh inflamasi (peradangan).

Efek samping naproxen mirip dengan efek samping ibuprofen, yaitu bisa menimbulkan sakit perut. Sehingga, Anda disarankan untuk mengonsumsi obat ini setelah makan.

4. Aspirin

Jika dibandingkan dengan obat demam penurun panas golongan NSAID lainnya, aspirin cenderung lebih keras, sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak tanpa konsultasi dokter.

Aspirin hanya boleh dikonsumsi secara bebas oleh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Dosis jenis obat demam ini adalah 300-650 mg setiap 4 hingga 6 jam sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, dosis maksimumnya adalah empat kali dalam 24 jam.

Selain sakit perut, aspirin juga berpotensi menimbulkan efek samping yang lebih serius seperti alergi, perdarahan, dan tukak lambung.

Baca Juga

  • 9 Penyebab Osteoporosis dan Cara Mencegahnya
  • Sederet Obat Kencing Tidak Lancar untuk Susah Buang Air Kecil
  • Kenali Berbagai Kelainan pada Sistem Gerak Manusia

Kapan waktu yang tepat untuk minum obat demam?

Seperti penjelasan di atas, obat demam sebaiknya tidak langsung Anda konsumsi saat mengalami kenaikan suhu badan. Begitu juga ketika anak mengalami demam.

Terlebih jika suhu tubuh sekitar 37,5 derajat Celcius. Bisa jadi ini karena tubuh kekurangan cairan. Dengan demikian, banyak minum bisa membantu menurunkan demam.

Hal pertama yang perlu dilakukan saat demam adalah mengukur suhu tubuh secara pasti menggunakan termometer.

Setelah itu, berikut adalah panduan mengenai waktu yang tepat untuk minum obat demam sesuai dengan usia:

1. Usia 0-3 bulan

Jika anak berusia 0-3 bulan mengalami demam, periksa suhu tubuh si kecil melalui rektal (anus). Jika suhunya mencapai 38°C atau lebih, segera hubungi dokter untuk mengetahui dosis obat penurun panas yang tepat, sekalipun kenaikan suhu badan tidak disertai dengan gejala lainnya.

2. Usia 3-6 bulan

Untuk bayi berusia 3-6 bulan, cek suhu anak secara rektal. Jika suhu tubuh mengalami kenaikan, tetapi belum melebihi 38,9°C, sebaiknya jangan berikan obat demam terlebih dahulu.

Biarkan ia beristirahat dengan cukup dan banyak minum. Ketika suhu badannya sudah melebihi 38,9°C, segera bawa ke dokter.

3. Usia 6-24 bulan

Pada anak yang sudah memasuki usia 6-24 bulan, Anda bisa memberikan obat penurun demam saat suhu tubuhnya mencapai lebih dari 38,9°C. Selain obat demam yang dibeli di apotek, Anda juga bisa memberikan obat demam alami, seperti jahe atau bawang merah.

Apabila dalam 24 jam demam tak juga turun dalam 24 jam setelah minum obat, segera hubungi dokter.

4. Usia 2-17 tahun

Pada anak berusia 2-3 tahun, ukur suhunya secara rektal. Sedangkan pada anak di atas usia 3 tahun suhu sudah bisa diambil secara oral ataupun lewat ketiak. Jika suhu tubuhnya sedikit di atas normal, tetapi belum melebihi 38,9°C, tidak perlu memberikan obat demam. Biarkan anak beristirahat yang cukup dan minum air yang banyak.

Namun, apabila demam membuat anak merasa sangat tidak nyaman atau kesakitan, segera hubungi dokter.

Sementara itu, apabila suhu tubuh anak di atas 38,9°C, Anda bisa memberikan paracetamol, ibuprofen, atau naproxen. Segera hubungi dokter apabila demam terus kembali setelah tiga hari setelah minum obat penurun panas.

5. Di atas 18 tahun

Orang dewasa yang suhu tubuhnya naik, tetapi belum melebihi 38,9°C, disarankan banyak istirahat dan minum air putih. Sebaiknya tidak minum obat demam kecuali suhu sudah melebihi 38,9°C.

Semua jenis obat demam di atas, bisa dikonsumsi orang yang sudah berusia di atas 18 tahun.

Macam-macam obat demam alami

Tak hanya mengonsumsi obat di apotek, Anda juga bisa mencoba berbagai cara menurunkan demam secara alami, seperti:

  • Menjaga asupan cairan
  • Beristirahat yang banyak
  • Kompres dengan air hangat
  • Mengonsumsi sayur dan buah
  • Minum air kelapa
  • Mengonsumsi sup ayam

Selain itu ada pula beberapa obat demam alami yang berasal dari bahan herbal, antara lain:

  • Jahe
  • Echinacea
  • Bawang merah

Segera hubungi dokter jika suhu tubuh naik hingga di atas 39,4°C dan demam tidak kunjung reda setelah tiga hari.

Perlu diingat bahwa mekanisme tubuh dalam menghadapi demam bisa berbeda bagi setiap orang.

Pada beberapa anak, suhu tubuh sedikit melebihi normal sudah bisa memicu kejang. Itu sebabnya, panduan di atas bisa saja dimodifikasi sesuai anjuran dokter atau kondisi masing-masing orang.

Advertisement

penyakitdemamparacetamolpenurun panasminum obatobat bebas terbatas

Ditulis oleh Atifa Adlina

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved