Beberapa jenis obat cacing anak adalah ivermectin, albendazole, atau mebendazole. Cara pemberiannya tidak boleh sembarangan karena harus mementingkan keamanan anak.
2023-03-23 09:04:33
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Obat cacing untuk anak biasanya diberikan berdasarkan usia dan keparahan infeksi
Table of Content
Cacingan adalah infeksi parasit berupa cacing yang ditularkan melalui tanah sehingga bisa merugikan kesehatan. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak dan membuatnya merasa tidak nyaman. Pemberian obat cacing anak bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Advertisement
Obat antelmintik adalah obat-obatan untuk mengatasi cacingan. Macam-macam obat cacing ini bisa Anda beli langsung di apotek atau menggunakan resep dokter.
Berikut adalah beberapa jenis obat cacing anak dan cara memberikannya dengan benar.
Albendazole adalah salah satu obat cacing yang cukup populer dan digunakan secara nasional oleh pemerintah Indonesia.
Obat albendazole untuk anak mampu mengatasi berbagai jenis cacing parasit, seperti cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi.
Dosis dan lamanya pemberian Albendazole bisa bervariasi, tergantung infeksi yang terjadi dan usia anak.
Menurut WHO, dosis albendazole untuk anak 2 tahun diberikan dalam dosis tunggal sebanyak 400 mg secara oral. Namun, pada kondisi askariasis (infeksi cacing gelang) berat dapat diberikan selama 2-3 hari.
Sementara itu, dosis yang lebih kecil (200 mg) bisa diberikan sebagai obat cacing untuk anak 1 tahun.
Cara minum albendazole dapat ditelan bersama makanan, terutama makanan yang berlemak karena bisa membantu penyerapan obat dalam tubuh. Tablet ini juga bisa digerus, dikunyah, atau ditelan langsung.
Albendazole cukup aman jika tidak dikonsumsi lebih dari 3 hari. Namun, tetap ada kemungkinan efek samping obat antelmintik jenis ini, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, dan rambut rontok.
Nama obat cacing untuk anak selanjutnya adalah mebendazole. Memiliki mekanisme kerja yang sama dengan albendazole, obat cacing ini mampu menghambat pembentukan energi cacing sehingga membuatnya mati.
Obat antelmintik jenis mebendazole biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi cacing gelang (cacing tambang dan cacing kremi) dan infeksi cacing parasit lainnya.
Sebagai obat cacing kremi pada anak, aturan minum obat cacing mebendazole dalam bentuk tablet kunyah 100-500 mg diberikan satu kali.
Variasi dosis lain bisa digunakan selama 3 atau 28 hari sebagai obat cacing parasit yang berbeda, tergantung indikasi.
Misalnya, untuk anak 2 tahun ke atas dan dewasa bisa diberikan 2 x 100 mg/hari selama 3 hari untuk kasus askariasis. Oleh karena itu, mebendazole termasuk salah satu obat cacing kremi untuk anak.
Bagi anak di bawah 2 tahun, penggunaan mebendazole tidak direkomendasikan.
Berdasarkan Permenkes Nomor 15 tahun 2017, data penggunaan mebendazole untuk anak di bawah 2 tahun masih terbatas dan ada laporan kejang.
Piperazine adalah obat yang digunakan sejak tahun 1950-an sebagai antelmintik atau obat cacing. Piperazine mampu mengatasi infeksi cacing benang pada anak, infeksi cacing gelang, dan cacing kremi.
Piperazine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Dosis piperazine bisa berbeda pada tiap individu. Untuk itu, penggunaan berdasarkan resep dokter atau aturan pada kemasan perlu diperhatikan.
Dikutip dari Mayo Clinic, pemberian obat piperazine harus didasarkan pada berat badan dan usia anak.
Obat cacing untuk anak 2 tahun ke atas ini dapat diberikan sebanyak 600 mg setiap 4 jam dengan total 3 dosis dalam 1 hari.
Praziquantel adalah obat antelmintik yang mampu melumpuhkan cacing dan mencegah larva baru menetas dan berkembang biak pada tubuh.
Praziquantel umumnya digunakan untuk melumpuhkan cacing skistosoma atau cacing darah. Cacing ini menyebabkan skistosomiasis, infeksi cacing pipih, dan cacing hati penyebab klonorkiasis.
Dosis penggunaan praziquantel harus sesuai dengan resep dokter. Penggunaan obat ini menyesuaikan usia dan jenis cacing yang menginfeksi.
Contohnya, aturan minum obat cacing untuk anak 1 tahun ke atas yang mengalami skistosomiasis sebanyak 20 mg/kg berat badan.
Obat dapat diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari dengan jarak 4-6 jam setiap dosisnya. Cara minum obat cacing ini seperti obat pada umumnya.
Jika anak tidak bisa menelan tablet, Anda bisa menghancurkan dan mencampurkannya dalam makanan atau cairan.
Pirantel adalah obat golongan antelmintik yang mampu melumpuhkan cacing dan membuangnya melalui feses.
Obat cacing pirantel efektif untuk mengatasi infeksi cacing tambang dan cacing kremi.
Pemberian obat cacing pirantel untuk anak dan dewasa sebanyak 11 mg/kg berat badan (maksimal 1 gram) sebagai dosis tunggal. Pemberian obat cacing untuk anak 3 tahun ini bisa diulang dalam 2 minggu.
Efek samping obat cacing pirantel cukup jarang terjadi, bersifat ringan, dan sementara. Efek sampingnya dapat berupa sakit kepala, mual, dan gangguan pencernaan.
Ivermectin adalah obat antiparasit yang mampu melawan beberapa parasit, seperti cacing gelang dan arthropoda.
Ivermectin untuk dewasa biasanya diberikan dalam dosis tunggal sebanyak 15 mg atau 200 g/kg berat badan. Dosis penggunaan obat disesuaikan dengan berat badan, kondisi medis, dan respons terhadap pengobatan.
Pada anak-anak dengan berat badan 15 kg atau lebih, ivermectin diberikan sebanyak 150 mcg per kg berat badan sebagai dosis tunggal secara oral (tablet). Jika perlu, pengobatan diulang setiap 3-12 bulan.
Sekali lagi, penggunaan ivermectin bisa berbeda pada setiap individu. Termasuk jika jenis cacing yang menginfeksi berbeda. Untuk itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Konsumsi ivermectin cukup aman jika mengikuti anjuran dokter. Namun, ada beberapa kasus efek samping, seperti demam, gangguan pencernaan, ruam, dan gatal. Efek samping ini biasanya timbul akibat reaksi obat dalam melawan cacing parasit.
Sewaktu memberikan obat cacing anak, pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan pada label kemasan atau sesuai dengan resep dokter.
Jika anak menunjukkan gejala efek samping setelah pemberian obat, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Tidak hanya obat-obatan, Anda juga harus memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak, hindari mengonsumsi makanan dan air minum yang tidak higienis, serta menjaga kebersihan diri dan rumah.
Baca Juga
WHO menyatakan bahwa lebih dari 610 juta anak usia sekolah memiliki risiko cacingan. Infeksi cacing bisa berawal dari masuknya telur atau larva cacing dari tanah ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit atau mulut.
Anak-anak rentan mengalaminya karena sering bermain di tanah, pasir, atau permukaan lain yang kerap dipenuhi telur cacing.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab anak bisa terkena cacingan.
Setelah tertelan, telur cacing masuk ke usus kecil anak. Telur tersebut kemudian menetas menjadi cacing dan bertelur lagi di sana, terutama di area sekitar anus.
Berikut adalah beberapa ciri anak cacingan yang biasanya muncul:
Pada kondisi kronis, cacingan bahkan bisa menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik, hingga obstruksi usus yang mengharuskan tindakan pembedahan.
Baca Juga: Sederet Manfaat Cacing Tanah untuk Kesehatan dan Lingkungan
Selain pengobatan, mempraktikkan kebersihan yang tepat dapat membantu mencegah infeksi berulang. Berikut adalah yang harus dilakukan agar cacingan tidak kembali:
Dengan minum obat cacingan pada anak dan mengikuti beberapa tips pencegahan di atas, mereka bisa terbebas dari infeksi ini dalam waktu singkat.
Pemberian obat cacing untuk anak yang tepat dapat memberantas infeksi cacing hingga menurunkan angka penyakit dan kematian.
Beberapa obat cacing anak bisa Anda dapatkan bebas di apotek, sebagian lainnya membutuhkan resep dokter.
Gunakan obat antelmintik sesuai dengan resep dokter atau aturan pakai pada kemasan untuk memaksimalkan kerja obat dan menurunkan risiko efek samping.
Selain pemberian obat cacing pada anak, penerapan pola hidup bersih dan sehat juga perlu ditanamkan sejak dini.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan bisa menjadi langkah preventif atau pencegahan terhadap penularan infeksi cacing.
Jika masih ada pertanyaan terkait obat cacing yang cocok untuk anak, Anda juga bisa berkonsultasi secara online menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Siklus hidup cacing kremi mulai dari telur, larva hingga berkembang menjadi dewasa terjadi di dalam tubuh manusia. Cacing ini sangat mudah menyebar dari satu manusia ke manusia lain, dan menyebabkan infeksi. Siklus hidup cacing kremi bisa diputus, selama orang yang terinfeksi menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
Obat cacing biasa dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi cacingan. Contoh obat cacing adalah levamisole.
Cacingan pada anak umumnya terjadi pada usia 5-10 tahun. Kondisi ini dapat ditandai dengan gatal di sekitar anus, sering sakit perut, kurang nafsu makan, hingga berat badan turun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved