Obat cacar air pada anak adalah soda kue, kompres dingin, obat pereda nyeri, hingga obat antivirus. Untuk mencegah cacar air pada anak, lakukan vaksin varicella sejak dini sebanyak dua kali.
29 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Obat cacar air pada anak tersedia dalam bentuk bahan alami maupun obat-obatan medis.
Table of Content
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan virus varicella-zoster. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya ruam kemerahan dan gatal dengan lepuh kecil berisi air pada kulit. Untuk meredakan gejalanya, terdapat beberapa obat cacar air pada anak yang bisa Anda berikan.
Advertisement
Mulai dari oatmeal hingga salep calamine, berikut adalah berbagai obat cacar air tradisional dan medis yang dapat diberikan kepada anak.
Obat alami cacar air yang pertama adalah mandi dengan oatmeal. Bahan makanan ini dipercaya bisa meredakan gejala gatal yang sering kali dirasakan penderitanya.
Terlebih lagi, obat cacar air pada anak ini bisa mencegah penyebaran penyakit ke area kulit tubuh lainnya.
Cara menggunakan oatmeal sebagai obat cacar air untuk anak juga cukup mudah. Siapkan satu cangkir oatmeal, kemudian blender hingga teksturnya halus.
Selanjutnya, siapkan air hangat di bak mandi dan taburkan serbuk oatmeal yang sudah dihaluskan. Ajak anak untuk berendam di dalamnya selama 20 menit.
Selain itu, Anda juga bisa langsung mengoleskan losion oatmeal ke bagian kulit anak yang gatal akibat cacar air.
Sama seperti oatmeal, soda kue juga dipercaya sebagai obat alami cacar air yang bisa meredakan gejala gatal-gatal pada penderitanya.
Campurkan satu cangkir soda kue ke dalam bak mandi berisikan air hangat, kemudian ajak anak untuk berendam di dalamnya selama 15-20 menit.
Jika obat cacar air tradisional ini ampuh dalam menghilangkan gejala gatal, Anda dapat menggunakannya sebanyak tiga kali dalam sehari.
Selanjutnya, obat alami cacar air adalah teh chamomile. Selain diminum, kantong teh chamomile dapat dimasukkan ke dalam bak mandi air hangat.
Teh chamomile dipercaya bisa meredakan rasa gatal akibat cacar air karena mengandung senyawa antiradang dan antibakteri.
Kompres dingin adalah salah satu obat alami cacar air yang patut dicoba.
Anda bisa meletakkan kompres dingin di bagian kulit anak yang mengalami gatal-gatal akibat cacar air.
Metode ini dipercaya efektif untuk menghilangkan rasa gatal yang mengganggu.
Permen tanpa gula juga dapat dijadikan obat alami cacar air, tepatnya untuk meredakan gejala yang terjadi di dalam mulut.
Pasalnya, cacar air dapat menimbulkan rasa nyeri di dalam mulut jika tidak ditangani.
Mengisap permen yang tidak mengandung gula dianggap mampu meredakan rasa sakit yang ditimbulkan cacar air di dalam mulut.
Selain itu, produksi air liur juga akan bertambah sehingga anak bisa mendapatkan banyak cairan dan terhindar dari dehidrasi.
Sakit cacar pada anak dinilai mampu diredakan dengan madu. Menurut sebuah riset, madu memiliki kemampuan untuk melawan virus varicella-zoster.
Walaupun madu punya banyak manfaat, sebaiknya Anda jangan memberikan obat herbal cacar air ini pada anak berusia di bawah 12 bulan karena berisiko menyebabkan penyakit botulisme.
Popsicle adalah makanan ringan seperti es lilin. Belum banyak yang tahu kalau makanan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat cacar air pada anak.
Khususnya, jika si kecil mengalami nyeri dan gatal di bagian mulutnya. Mengisap popsicle dipercaya bisa meredakan gejala tersebut.
Popsicle yang sehat dan rendah gula dapat Anda buat sendiri dengan membekukan buah-buahan.
Lidah buaya juga bisa digunakan sebagai salah satu cara mengobati cacar air pada anak berkat senyawa antiradang yang dimilikinya.
Tumbuhan ini memiliki gel yang bisa menciptakan efek menyejukkan sekaligus meredakan gatal dan peradangan pada kulit.
Untuk mencoba obat cacar air pada balita atau anak ini, Anda hanya perlu mengambil gel dari dalam lidah buaya, lalu oleskan ke ruam cacar air pada kulit anak.
Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional ini dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali per hari.
Obat pereda nyeri, seperti acetaminophen, dapat mengatasi demam tinggi dan rasa sakit yang dialami penderita cacar air.
Namun, orangtua perlu memperhatikan instruksi penggunaan dan dosis yang tepat saat memberikannya pada anak.
Hindari obat pereda nyeri seperti aspirin karena bisa memicu komplikasi berbahaya.
Di samping itu, hindari juga pemberian ibuprofen saat anak mengalami cacar air. Pasalnya, obat tersebut dinilai bisa meningkatkan risiko strep throat atau radang tenggorokan.
Sebelum memberikan obat-obatan apa pun kepada anak, termasuk acetaminophen, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter agar terhindar dari efek sampingnya.
Dokter juga dapat meresepkan obat antivirus jika anak mengalami komplikasi akibat virus varicella atau berisiko terkena efek sampingnya.
Kelompok yang berisiko tinggi ini meliputi anak-anak, orang dewasa, atau mereka yang memiliki masalah medis tertentu.
Perlu dipahami, obat antivirus tidak bisa menyembuhkan cacar air, tetapi dipercaya ampuh menurunkan tingkat keparahan gejala dan memperlambat aktivitas virus.
Obat ini juga memungkinkan sistem kekebalan tubuh anak lebih cepat pulih.
Lagi-lagi, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memberikan obat antivirus kepada anak untuk mengetahui anjuran pemakaian dan dosis tepatnya.
Salah satu salep cacar air untuk bayi atau anak adalah calamine. Anda tidak perlu khawatir karena penggunaan salep calamine dianggap aman untuk sebagian besar bayi.
Salep ini dapat membantu meredakan rasa gatal, eksim, atau masalah kulit lainnya.
Selain salep, mungkin sebagian dari Anda juga bertanya-tanya: apakah ada antibiotik untuk cacar air?
Sebenarnya cacar air tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Pasalnya, kondisi ini disebabkan virus.
Meski begitu, ada juga kasus cacar air yang dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder atau lanjutan.
Jika hal ini terjadi, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri tersebut.
Baca Juga
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mencegah cacar air pada anak adalah mendapatkan vaksin varicella sejak dini, setidaknya sebanyak dua kali.
Anda tidak perlu khawatir karena vaksin varicella terbukti aman dan efektif untuk mencegah cacar air pada anak.
Faktanya, sebagian besar orang yang sudah mendapatkan vaksin varicella umumnya tidak akan menderita cacar air.
Jika anak yang sudah menerima vaksin varicella terkena cacar air, gejala yang terjadi umumnya lebih ringan (hanya bintik merah) tanpa demam.
Perlu diingat, berbagai cara mengatasi cacar air pada anak secara alami tidak bisa dijadikan pengobatan cacar air pada anak yang utama.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk anak.
Selain itu, jika beberapa hal di bawah ini terjadi, segera periksakan si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berbagai obat alami cacar air di atas tidak diperlukan jika Anda bisa mencegahnya sejak dini.
Pastikan anak mendapatkan vaksin varicella untuk melindungi dari cacar air. Jika sewaktu-waktu mereka terinfeksi virus varicella-zoster, gejalanya tidak akan parah.
Selain itu, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba berbagai obat alami cacar air di atas pada anak.
Diskusikan juga mengenai cara mengobati cacar air pada anak yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping berbahaya.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan ciri-ciri tetanus dalam hitungan hari atau bulan. Beberapa ciri tetanus, antara lain kejang otot di rahang dan sulit mengunyah.
Salah satu penyakit yang disebabkan virus dan sangat menular adalah cacar air. Salah satu penanganan yang mungkin digunakan adalah mengoleskan salep cacar air, seperti acyclovir.
Meningitis atau radang otak menjadi salah satu penyakit yang menghantui para orang tua. Penyebab utama meningitis adalah infeksi virus dan bakteri. Pemberian vaksin pada anak dapat menurunkan risiko terjadinya meningitis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved