Alergi pada anak bentuknya bermacam-macam, bisa karena udara dingin, makanan, debu, zat kimia, hingga obat-obatan. Khusus untuk alergi obat, ada berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak Anda terkena alergi ini. Salah satunya adalah faktor keturunan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
24 Apr 2023
Gatal-gatal adalah reaksi alergi yang umum, termasuk alergi obat
Table of Content
Ketika anak terpapar udara dingin, debu, zat kimia, atau hal lainnya, kemudian tubuh anak menimbulkan reaksi, maka ia dipastikan mengalami alergi. Reaksi alergi yang muncul biasanya berupa ruam kemerahan, gatal, batuk, dan pusing.
Advertisement
Terjadinya alergi pada anak dapat dipengaruhi oleh faktor risiko yang dimilikinya. Faktor risiko tersebut bisa meningkatkan kemungkinan alergi pada anak, tak terkecuali alergi obat. Terdapat berbagai faktor risiko alergi obat pada anak yang harus Anda ketahui, namun sebelum itu mari kenali terlebih dahulu seputar alergi obat pada anak.
Sebagian anak memang bisa mengalami alergi ketika mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan tertentu. Alergi obat merupakan reaksi tidak normal yang ditunjukkan sistem kekebalan tubuh terhadap paparan suatu obat. Kondisi ini dapat dipicu oleh jenis obat apa pun, baik bebas resep, dengan resep, oral, injeksi, maupun herbal.
Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak mengenali paparan obat yang masuk ke dalam tubuh secara keliru. Obat pun dianggap sebagai zat berbahaya, seperti virus ataupun bakteri.
Setelah sistem kekebalan tubuh mendeteksinya sebagai zat berbahaya, tubuh akan mengembangkan antibodi khusus untuk menyerang obat tersebut sampai timbul reaksi alergi. Namun, beberapa reaksi alergi bisa terjadi akibat proses yang berbeda.
Alergi obat pada anak lebih banyak terjadi dengan penggunaan obat-obatan berikut:
Jika anak menunjukkan reaksi alergi yang ringan setelah penggunaan obat-obatan di atas, berikan anak Anda obat antialergi. Namun, bila reaksinya parah, segera cari bantuan medis agar mendapat penanganan yang tepat.
Meski siapa pun dapat mengalami alergi obat, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak Anda terkena alergi obat. Beberapa risiko alergi obat pada anak, yaitu:
Jika anak Anda memiliki riwayat alergi lain, misalnya alergi makanan, maka anak Anda bisa berisiko terkena alergi obat juga. Antibodi yang dikembangkan dari alergi sebelumnya dapat menyerang zat yang terkandung dalam obat.
Adanya riwayat keluarga yang memiliki alergi obat, terutama orangtua, dapat membuat anak lebih berisiko terkena alergi obat juga. Jika hanya salah satu orangtua yang memiliki alergi, risiko anak mewarisi alergi diperkirakan sebesar 30-50%. Sementara, jika kedua orangtua memiliki alergi, risiko anak mewarisi alergi mencapai 60-80%. Tidak hanya alergi obat, alergi lain juga bisa dikembangkan.
Peningkatan paparan obat pada anak juga bisa menimbulkan risiko anak terkena alergi obat. Peningkatan paparan ini bisa terjadi karena dosis obat tinggi, obat sering digunakan, atau obat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Penyakit tertentu bisa memengaruhi perkembangan reaksi alergi obat pada anak dengan mengubah metabolisme dan respons kekebalan tubuhnya terhadap obat. Alergi obat sering ditemukan pada penderita infeksi HIV, terutama dalam penggunaan obat nevirapine, abacavir, dan kotrimoksazol. Bukan hanya HIV, anak yang terinfeksi virus Epstein-Barr (penyebab demam, sakit tenggorokan, radang kelenjar getah bening) juga memiliki faktor risiko terkena alergi obat.
Baca Juga
Alergi obat pada anak bisa dicegah dengan menghindari penggunaan obat yang memicu reaksi alerginya. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam mencegah alergi obat pada anak:
Beberapa hal di atas akan membantu Anda mencegah munculnya reaksi alergi obat pada anak. Selalu perhatikan obat yang anak Anda konsumsi, serta catat obat pemicunya apabila reaksi alergi terjadi. Alergi pada anak bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan tersiksa sehingga tindakan pencegahan harus dilakukan.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab eksim kambuh bisa sangat beragam, mulai dari stres, perubahan cuaca, hingga keringat berlebihan. Mengetahui penyebab eksim muncul lagi bisa membuat Anda lebih waspada.
1 Jun 2021
Pada penderita alergi udara, reaksi alergi seperti rasa gatal dan bintik-bintik merah akan muncul beberapa saat setelah terpapar udara dingin atau panas.
26 Mei 2019
Clean medicine menjadi tren baru sebagai pengobatan yang dipercaya bersih dari berbagai zat tambahan yang bisa menimbulkan efek samping. Namun, clean medicine bukanlah obat tradisional.
31 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved