Pengobatan anemia bervariasi tergantung jenisnya. Obat untuk anemia biasanya berupa suplemen zat besi, vitamin, atau prosedur medis tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Apr 2023
Obat anemia dan penanganannya dapat beragam, disesuaikan dengan jenis yang diderita pasien
Table of Content
Anemia adalah kondisi kelainan darah yang paling umum terjadi. Tak perlu khawatir, karena kebanyakan anemia bersifat ringan dan tidak butuh obat khusus.
Advertisement
Meski demikian, beberapa jenis anemia juga mungkin membutuhkan pengobatan tertentu.
Sesuai dengan jenis dan penyebab, tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan sel darah merah. Simak apa saja macam-macam obat penambah darah yang direkomendasikan dokter.
Sebelum menentukan cara mengobati anemia, dokter akan terlebih dulu menentukan jenis anemia yang Anda alami.
Sebab, setiap jenis memiliki penyebab anemia yang berbeda-beda. Itu sebabnya, obat anemia yang diberikan akan disesuaikan, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.
Kebanyakan juga, tidak ada obat khusus untuk mengobati kurang darah. Biasanya, dokter akan memberikan vitamin atau suplemen tertentu untuk membantu meningkatkan produksi sel darah merah.
Berikut adalah berbagai macam obat anemia untuk membantu mengatasi kurang darah:
Salah satu penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan zat besi.
Itu sebabnya, suplemen zat besi yang diminum secara oral biasanya digunakan sebagai salah satu obat untuk membantu mengatasi anemia defisiensi zat besi.
Apabila diperlukan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian zat besi secara suntik, lewat cairan infus. Pemberian zat besi bertujuan untuk meningkatkan produksi hemoglobin.
Anemia juga bisa disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin tertentu yang berperan membantu produksi sel darah merah, yakni vitamin B12 dan folat.
Itu sebabnya, dokter dapat meresepkan vitamin atau suplemen penambah darah, seperti vitamin B12 dan folat untuk mengatasi kurang darah yang Anda alami.
Vitamin B12 dan folat dapat memberikan dalam bentuk suplemen oral. Vitamin B12 suntik juga bisa diberikan sebagai obat untuk anemia defisiensi vitamin.
Selain vitamin B12 dan folat, dokter juga bisa memberikan vitamin C untuk obat anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Sebab, vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi ke tubuh.
Eritropoietin adalah hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah yang diproduksi di ginjal. Saat produksi hormon ini terganggu, produksi sel darah merah juga terdampak.
Orang yang memiliki penyakit kronis, seperti penyakit ginjal kronis, berisiko lebih besar mengalami anemia. Itu sebabnya, dokter dapat memberikan suntikan hormon eritropoietin buatan sebagai obat anemia.
Salah satu obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi anemia sel sabit adalah hidroksiurea. Ini adalah obat oral (minum) yang berfungsi meredakan gejala anemia yang menyakitkan.
Selain itu, obat penambah darah ini juga membantu menurunkan risiko transfusi darah serta kemungkinan rawat inap. Namun, hidroksiurea bisa meningkatkan risiko infeksi. Ikuti anjuran dokter untuk mengonsumsinya.
Salah satu penyebab anemia adalah kehilangan darah dalam jumlah banyak. Itu sebabnya, selain mengatasi sumber perdarahan, transfusi darah bisa direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati kurang darah.
Dalam kasus anemia berat, transfusi darah juga mungkin dianjurkan untuk meningkatkan kadar sel darah merah.
Ini adalah pengobatan yang akan dokter lakukan untuk membantu mengatasi anemia aplastik, thalasemia, sel sabit, dan juga anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang.
Transplantasi sumsum tulang dilakukan saat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat. Prosedur ini melibatkan penggantian sumsum tulang yang sehat.
Biasanya, pendonornya harus cocok dan tidak menderita kondisi anemia yang sama.
Selain itu, prosedur ini direkomendasikan hanya untuk orang dengan gejala serta komplikasi anemia yang signifikan, seperti anak-anak.
Ada pula komplikasi anemia yang berdampak melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda lebih rentan mengalami infeksi. Apabila anemia sampai menyebabkan infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik atau antivirus.
Jika Anda menderita anemia aplastik, segera temui dokter saat muncul gejala infeksi, seperti demam.
Hal ini perlu dilakukan agar infeksi tidak bertambah parah, karena bisa mengancam jiwa.
Bagi penderita anemia yang tidak dapat menjalani transplantasi sumsum tulang, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan yang bisa menekan sistem kekebalan (imunosupresan).
Biasanya, obat ini diberikan pada penderita anemia yang penyebabnya gangguan autoimun.
Obat-obatan seperti siklosporin dan anti-thymocyte globulin bisa menekan aktivitas sel kekebalan yang merusak sumsum tulang. Ini bisa membantu memulihkan sumsum tulang dan menghasilkan sel darah baru.
Sebenarnya, sebagian besar anemia tidak membutuhkan obat khusus, melainkan suplemen tertentu. Namun, Anda tetap perlu ke dokter untuk mengetahui dosis yang tepat.
Meskipun sebagian besar jenis anemia dapat diobati, bahkan membaik dengan sendirinya, Anda tetap perlu waspada karena kondisi kurang darah ini juga dapat berakibat fatal.
Selain konsumsi suplemen, makan makanan penambah darah juga bisa membantu mengatasi anemia.
Apabila Anda terus menerus merasa lelah dan lemah, segera temui dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter akan menganjurkan Anda melakukan tes darah, untuk mencari tahu penyebabnya.
Anda juga bisa bertanya langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk berkonsultasi tentang gejala anemia yang Anda rasakan.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Pneumonia pada lansia berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi berat. Kenali gejala-gejalanya agar langsung mendapatkan penanganan medis.
18 Okt 2022
Abses hepar terjadi apabila ada penumpukan nanah di organ hati yang merupakan dampak dari infeksi bakteri. Pada organ hati penderita abses hepar, nanah terkumpul dalam sebuah kantong. Sama seperti abses di organ tubuh lainnya, abses hepar juga disertai bengkak dan radang di area sekitarnya.
12 Mei 2020
Pernah merasakan sensasi gatal dan menggelitik pada hidung tapi tidak bisa bersin? Cobalah berbagai cara mengatasinya seperti menggunakan tisu, melihat lampu terang, hingga menghirup aroma parfum.
18 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved