Obat amandel penting Anda ketahui untuk mencegah radang amandel semakin parah. Mulai dari obat di apotik, hingga alami seperti air garam, teh madu hangat, dan air lemon bisa Anda coba.
2023-03-15 21:31:24
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Obat amandel ada beragam, mulai dari yang alami hingga yang medis
Table of Content
Obat amandel ada bermacam-macam, mulai dari yang medis hingga alami. Obat amandel di apotik bisa Anda dapatkan secara bebas ataupun dengan resep dokter, seperti antibiotik golongan penisilin yang perlu dikonsumsi selama 10 hari. Sementara itu yang alami, bisa didapat dengan mudah di rumah, seperti air garam, kunyit, dan kayu manis.
Advertisement
Radang amandel bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Maka dari itu, sebelum meresepkan obat, dokter akan mencari tahu terlebih dahulu asal-muasal penyakit ini muncul. Pasalnya, pengobatan infeksi bakteri berbeda dengan infeksi virus.
Radang amandel, atau dalam bahasa medisnya tonsilitis, bisa jadi salah satu penyakit yang cukup mengganggu. Penyakit ini bisa menyebabkan rasa sakit yang dapat merambat menjadi keluhan lain, seperti sulit menelan, hilang suara, demam, hingga bau mulut.
Untuk mengobati kondisi ini, dokter biasanya akan memastikan dulu penyebabnya. Berikut beberapa jenis obat amandel di apotik yang biasa diresepkan dokter.
Apabila penyebab radang amandel yang Anda alami adalah bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik sebagai obat amandel. Umumnya, jenis antibiotik golongan penisilinlah yang akan dipilih.
Antibiotik adalah obat amandel di apotik yang harus ditebus menggunakan resep dokter. Umumnya dokter akan meresepkan antibiotik kurang lebih selama 10 hari dengan dosis yang disesuaikan berdasarkan usia, kondisi fisik, dan faktor lainnya.
Obat antibiotik harus dihabiskan. Sebab jika tidak, bukan tidak mungkin infeksi akan kembali muncul. Mengonsumsi antibiotik tidak sesusai anjuran juga akan meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik atau kebalnya bakteri terhadap obat sehingga semakin sulit dihilangkan.
Sementara itu, jika penyebab radang amandel yang Anda derita adalah virus, dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala radang yang muncul, seperti obat demam dan obat pereda nyeri.
Berikut ini contoh obat yang akan biasa diresepkan dokter untuk meredakan gejala radang amandel:
Obat ini dipercaya dapat menurunkan panas dan rasa sakit yang muncul akibat radang amandel. Paracetamol bekerja terutama di sistem saraf pusat mengurangi intensitas sinyal rasa sakit ke otak, serta mencegah pelepasan zat yang disebut prostaglandin yang dapat meningkatkan rasa sakit dan suhu tubuh.
Anda bisa mendapatkan obat amandel yang satu ini secara bebas di apotik, tanpa menggunakan resep dokter.
Sama halnya dengan paracetamol, Ibuprofen bekerja sebagai penurun demam dan pereda nyeri. Bedanya, Ibuprofen sebaiknya tidak dikonsumsi bagi penderita iritasi lambung. Ibuprofen juga merupakan salah satu obat pereda nyeri akibat tonsilitis yang dapat dibeli secara bebas di apotik.
Aspirin juga dapat digunakan sebagai obat amandel yang bengkak dan menyakitkan. Meski bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan peradangan, obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Contoh obat dari golongan ini adalah dexamethasone dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu tertentu. Obat ini dapat meredakan peradangan pada amandel.
Baca Juga: 5 Cara alami untuk mengobati amandel pada anak
Selain menggunakan obat sakit tenggorokan di apotek, Anda juga dapat mencoba obat alami untuk membantu meredakan gejala radang amandel ataupun sebagai pendamping pengobatan medis. Berikut ini beberapa cara alami untuk mengobati amandel:
Asupan cairan yang cukup berguna untuk menjaga tenggorokan tetap lembap dan mencegah dehidrasi. Konsumsi air putih sebanyak 2 liter atau 8 gelas per hari.
Tidur yang cukup akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan di dalam tubuh untuk melawan infeksi virus atau bakteri. Jangan memaksakan untuk tetap bekerja atau sekolah bagi anak-anak, karena berkegiatan seperti biasanya ketika kondisi radang seperti ini hanya akan memperlambat penyembuhan.
Makanan hangat, seperti sup, kaldu dan bubur dapat meringankan iritasi dan membantu mengatasi nyeri saat menelan akibat amandel yang bengkak. Teh hangat yang dicampur perasan air lemon, jahe, atau madu juga dipercaya bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan dapat melawan infeksi pada radang amandel.
Rempah-rempah yang biasa kita temukan di dapur, rupanya juga dapat membantu mengobati radang amandel. Berikut ini jenis rempah-rempah sebagai obat amandel alami:
Bawang putih kaya akan senyawa antioksidan, antibakteri, serta antivirus. Sehingga, tanaman yang satu ini dipercaya dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh guna melawan infeksi penyebab radang amandel.
Kayu manis berfungsi sebagai antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya yang menempel pada amandel.
Adapun kunyit diyakini berguna sebagai antiradang dan antiseptik alami yang ampuh untuk melegakan gejala radang amandel. Untuk mengonsumsinya sebagai obat amandel, Anda bisa mengonsumsinya langsung atau dicampurkan pada minuman hangat, seperti teh atau susu.
Berkumur dengan air garam dapat meredakan rasa sakit akibat radang atau gatal di belakang tenggorokan. Kandungan garam juga bisa mengurangi peradangan, bahkan dapat membantu mengobati infeksi.
Meski demikian, berkumur dengan air garam tidak dianjurkan untuk anak sebagai cara mengobati radang tenggorokan atau amandel. Hal ini karena ada risiko anak tersedak atau tidak sengaja meminum air garam. Konsumsi garam berlenih pada anak tidak disarankan.
Baca Juga: 7 Manfaat air garam untuk kesehatan yang jarang orang tahu
Alat pelembap udara atau humidifier digunakan untuk memberikan kelembapan pada cuaca kering. Kelembapan yang cukup dapat meredakan ketidaknyamanan pada sakit tenggorokan atau mulut kering akibat tonsilitis, terutama yang disebabkan oleh virus.
Atur humidifier Anda ketika tidur di malam hari sampai radang amandel mereda. Jika Anda tidak memiliki pelembap udara, menghirup uap air hangat juga dapat mengganti fungsi alat ini.
Salah satu manfaat pelega tenggorokan adalah memberikan pelega rasa sakit secara langsung ke tempat peradangan. Beberapa pelega tenggorokan memiliki antiradang sehingga dapat menenangkan sakit tenggorokan, mengurangi pembengkakan, dan membasmi tonsilitis yang disebabkan oleh infeksi virus.
Meskipun banyak manfaatnya, sebaiknya Anda tidak memberikan pelega tenggorokan yang umumnya berbentuk tablet hisap pada anak untuk menghindari risiko tersedak.
Teh adas dan teh jahe merupakan dua contoh teh dengan kandungan senyawa antiradang tertinggi yang diketahui dapat meredakan nyeri dan melegakan tenggorokan.
Kombinasi teh hangat dan madu bisa menjadi salah satu pilihan obat alami Anda untuk membuat kerongkongan terasa lebih nyaman sekaligus mencegah infeksi. Madu memiliki kandungan senyawa antibakteri yang kuat dan bermanfaat untuk melawan infeksi pada radang amandel.
Campurkan satu sendok teh madu ke dalam secangkir teh jahe hangat, lalu, aduk hingga madu larut seluruhnya. Anda bisa meminumnya secara rutin setiap hari saat amandel mulai terasa nyeri. Saat mengonsumsi minuman ini, Anda sebaiknya memperhatikan suhu dari teh agar tidak terlalu panas. Hal ini penting untuk mencegah amandel kembali terganggu.
Khasiat lemon untuk kesehatan memang sudah dikenal. Lemon memiliki sifat anti-bakteri, anti-virus, dan anti-inflamasi yang ampuh melawan infeksi dan peradangan. Selain itu, kandungan vitamin C yang melimpah di dalamnya juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi.
Anda bisa menggunakan perasan air lemon (1 buah) yang dicampurkan dengan sedikit garam, dan satu sendok teh madu ke dalam segelas air hangat. Aduk sampai seluruhnya larut, lalu minum secara perlahan. Lakukan sebanyak 2 kali sehari untuk membantu meredakan keluhan.
Baca Juga
Tonsilektomi atau operasi amandel adalah cara pengobatan terakhir yang mungkin harus ditempuh, bila radang amandel tak juga sembuh dengan semua perawatan yang sudah disebutkan sebelumnya. Indikasi operasi amandel adalah:
Pada umumnya operasi amandel dibagi menjadi dua jenis, yaitu operasi amandel total atau operasi amandel sebagian. Setelah operasi, durasi pemulihan yang dibutuhkan untuk kembali seperti semula biasanya memakan waktu tujuh sampai 14 hari.
Jangan tergesa-gesa memberi sembarang obat di apotik untuk mengatasi radang amandel. Umumnya, radang akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Meski demikian, mengupayakan untuk penyembuhan yang lebih cepat sangat dianjurkan, mengingat radang amandel dapat menular. Penularan radang amandel yang disebabkan virus dapat terjadi dalam 7-10 hari, sementara yang disebabkan oleh bakteri dapat ditularkan dalam waktu 2 minggu.
Untuk mengetahui apakah radang amandel yang diderita disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, Anda dapat berkonsultasi pada dokter. Pada umumnya prinsip pengobatan radang amandel yang disebabkan infeksi bakteri membutuhkan antibiotik yang hanya bisa didapatkan dari resep dokter.
Sedangkan untuk radang yang disebabkan virus, Anda bisa mencoba obat amandel dengan bahan-bahan alami atau dibantu dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang obat amandel baik yang alami maupun medis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ketika anak mengalami radang amandel, mereka akan merasakan berbagai gejala seperti halnya sakit tenggorokan. Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan jajan yang sembarangan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena terdapat berbagai cara mengobati amandel yang dapat Anda lakukan.
Ciri-ciri amandel meradang dapat ditandai dengan sakit tenggorokan, sulit menelan, suara serak, napas bau, batuk, sakit kepala, dan leher nyeri atau kaku.
Tak selalu butuh operasi, ada beberapa cara mengobati amandel (tonsilitis) yang bisa Anda lakukan di rumah, seperti berkumur air garam, minum obat tertentu, bahkan makan es krim. Semua bergantung pada tingkat keparahannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved