4 Obat Alergi Makanan yang Perlu Anda Ketahui

Ketika gejala alergi makanan menyerang, akan muncul ketidaknyamanan hingga kondisi yang mengancam nyawa, atau disebut reaksi anafilaksis. Jika sudah begini, Anda bisa mengonsumsi obat alergi makanan sesuai resep dokter. Untuk lebih jelasnya, simak lengkapnya dalam artikel ini.

Jenis makanan yang bisa menjadi pemicu alergi

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh segera setelah makan makanan tertentu.

Anda perlu lebih berhati-hati, karena sejumlah kecil makanan penyebab alergi bisa memicu reaksi, dari yang ringan hingga berat sampai mengancam nyawa. Beberapa gejala alergi makanan yang mungkin muncul, antara lain masalah pencernaan, gatal-gatal, atau pembengkakan saluran napas.

Sebenarnya, hampir semua makanan dapat menyebabkan reaksi alergi. Namun, menurut American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology, berikut adalah makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi:

• Susu sapi
• Telur
• Kacang-kacangan
• Ikan
• Kerang
• Gandum
• Beberapa buah dan sayuran

Obat alergi makanan

Cara paling ampuh untuk mengatasi reaksi alergi adalah menghindari makanan pemicunya.

Meski demikian, tanpa disadari pemicunya bisa saja muncul sehingga memicu reaksi atau gejala alergi makanan. 

Beberapa reaksi alergi dapat mengganggu aktivitas atau bahkan mengancam nyawa. Obatnya sendiri sebenarnya sama dengan obat alergi pada umumnya.

Mengonsumsi obat alergi segera setelah reaksi muncul bisa membantu meredakannya dengan cepat pula. Berikut ini adalah obat untuk mengatasi alergi makanan yang bisa Anda konsumsi:

1. Antihistamin

Antihistamin adalah obat alergi makanan yang bisa selalu Anda bawa. Pada umumnya, antihistamin dapat membantu meringankan gejala reaksi alergi ringan atau sedang.

Cara kerjanya dengan memblokir efek zat yang disebut histamin dalam tubuh.

Anda bisa meminumnya setelah terpapar penyebab alergi untuk membantu meredakan gatal, bentol, kulit melepuh, serta gejala ringan lainnya.

Walaupun tidak dapat mengobati reaksi alergi parah, dosis antihistamin yang lebih tinggi dapat berfungsi untuk mengendalikan gejala alergi akut.

Beberapa jenis obat antihistamin untuk alergi makanan juga bisa Anda beli dengan mudah, baik dengan resep ataupun secara bebas. Beberapa contoh obat antihistamin di apotek untuk mengatasi gejala alergi makanan, antara lain cinnarizine, diphenhydramine, promethazine, cetirizine, loratadine, fexofenadine.

Selain dalam bentuk obat minum, antihistamin juga tersedia dalam bentuk tablet, sirup, nasal spray, hingga obat tetes mata. Anda bisa pilih yang sesuai dengan kondisi Anda.

Yang perlu diperhatikan, beberapa obat antihistamin bisa menyebabkan kantuk. Anda perlu berhati-hati sebelum minum obat, terlebih jika setelahnya Anda masih harus melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus.

2. Dekongestan

Umumnya, dekongestan digunakan sebagai obat pilek. Namun, ada pula obat dekongestan untuk membantu mengatasi gejala alergi makanan, seperti pilek atau hidung tersumbat.

Akan tetapi, dekongestan tidak direkomendasikan jika Anda mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau hipertiroidisme. 

Beberapa jenis obat alergi berupa dekongestan, seperti cetirizine, desloratadine, loratadine, oxymetazoline, dan juga tetrahydrozoline.

3. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah jenis obat alergi makanan yang dapat membantu meredakan gejala ringan hingga berat dengan cara menekan peradangan.

Beberapa obat alergi makanan dari golongan kortikosteroid, antara lain prednisolone dan methylprednisolone digunakan untuk mengobati gejala reaksi alergi yang cukup berat.

Selain obat minum, ada pula kortikosteroid berupa krim. Biasanya salep atau krim kortikosteroid ini berguna untuk meredakan reaksi alergi makanan yang menyerang kulit, seperti menyebabkan gatal, ruam, kemerahan, hingga bersisik.

Beberapa krim kortikosteroid tersedia bebas di apotek, tetapi ada baiknya konsultasikan dahulu dengan dokter. Sebab, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, meskipun dalam bentuk topikal (oles) tetap memiliki efek samping.

Beberapa obat alergi dalam bentuk krim kortikosteroid, antara lainbetamethasone, desonide, hydrocortisone, mometasone, dan triamcinolone.

4. Epinefrin (adrenalin)

Obat lain yang bisa digunakan untuk mengatasi reaksi alergi makanan adalah epinefrin atau adrenalin. Biasanya, epinefrin digunakan untuk mengatasi reaksi alergi makanan yang cukup parah, atau bahkan reaksi anafilaksis.

Bukan diminum, sebagian orang menggunakan autoinjector epinefrin. Ini adalah perangkat darurat yang di dalamnya terdapat satu dosis obat untuk menyuntikkannya ke area paha agar obat bisa langsung bekerja.

Obat alergi makanan ini tak hanya untuk meredakan gatal, tetapi untuk mengatasi gejala darurat anafilaksis. Cara kerjanya adalah dengan melemaskan otot-otot saluran napas.

Apabila dokter telah meresepkan autoinjector epinefrin, pastikan Anda atau orang terdekat mengetahui cara menggunakannya. Lalu, pastikan untuk menggantinya sebelum tanggal kedaluwarsa atau mungkin sudah tidak berfungsi dengan baik.

Tips untuk Anda yang mempunyai kondisi alergi makanan

Ketika memiliki alergi makanan, Anda tentu perlu lebih waspada terhadap apa yang masuk ke dalam mulut. Selalu sedia obat alergi tentu jadi cara antisipasi yang baik. 

Akan tetapi, cara terbaik untuk mencegah atau membuat reaksi alergi tidak bertambah parah adalah dengan menghindari makanan yang jadi penyebabnya. 

Selain menyediakan obat, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti jika memiliki alergi makanan:

• Sebelum mengonsumsi makanan kemasan, pastikan membaca label dengan saksama
• Saat reaksi alergi muncul, berikan tanda pada orang di sekitar
• Kalau sudah parah, konsultasikan dengan dokter agar Anda bisa membawa epinefrin
• Sampaikan dengan pelayan restoran bahwa Anda memiliki alergi jenis makanan tertentu. Pastikan bahwa pesanan Anda tidak mengandung alergen
• Catat atau ingat makanan yang mungkin menyebabkan Anda alergi sehingga dapat menghindarinya di kemudian hari
• Bawalah camilan atau makanan yang sudah Anda siapkan sendiri dari rumah

Catatan SehatQ

Beberapa orang mungkin meremehkan reaksi alergi. Padahal, reaksi alergi bisa juga terjadi dalam tingkat berat yang membahayakan nyawa (anafilaksis).

Ini bisa menyebabkan saluran pernapasan membengkak sehingga tak ada udara yang dapat masuk.

Selalu sedia obat alergi di rumah dapat membantu Anda mengendalikan gejala alergi yang muncul baik karena makanan atau penyebab lainnya.

Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter ahli alergi bila kesulitan mengetahui penyebab alergi.

Segera ke UGD rumah sakit terdekat atau cari bantuan medis apabila Anda mengalami sulit bernapas, syok, mengalami penurunan tekanan darah yang parah, denyut nadi cepat, serta sakit kepala.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai obat apa saja untuk kondisi alergi makanan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.