8 Obat Alergi Alami untuk Atasi Reaksi Alergi yang Mengganggu

Obat alergi alami memang tidak bisa menggantikan peran pengobatan medis. Meski begitu, terdapat berbagai obat alergi alami yang terbukti ampuh mengatasi reaksi alergi seperti gatal-gatal maupun pembengkakan.

Sebelum mencoba beragam obat alergi alami ini, ingatlah bahwa mengonsumsi obat-obatan medis masih perlu dilakukan. Sebab, obat alergi alami tidak bisa dijadikan pengobatan utama. Selain itu, hasil penyembuhannya tidak akan maksimal tanpa bantuan dokter.

Obat alergi alami dan penjelasan ilmiahnya

Obat alergi alami sangat beragam, mulai dari madu hingga minyak atsiri peppermintr. Sebelum mencobanya, pastikan Anda sudah berkonsultasi pada dokter dan pahami juga penjelasan ilmiahnya.

1. Butterbur

Butterbur (Petasites hybridus) adalah tanaman herbal yang dianggap bisa menjadi obat alergi alami. Dalam sebuah penelitian, butterbur dianggap memiliki efektivitas yang sama seperti obat antihistamin oral untuk mengatasi reaksi alergi mata gatal.

2. Bromelain

Bromelain adalah enzim yang dimiliki buah pepaya dan nanas. Beberapa praktisi pengobatan tradisional percaya bahwa bromelain dapat mengobati pembengkakan dan gangguan pernapasan sebagai reaksi alergi.

3. Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik untuk kesehatan, terutama sistem pencernaan. Ternyata, sebuah riset membuktikan bahwa probiotik mampu mengatasi berbagai gejala rhinitis alergi, seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, sampai bersin.

4. Madu

Sebelum mencoba obat alergi yang satu ini, pastikan bahwa Anda tidak memiliki alergi terhadap madu. Sebab, reaksi alergi yang dirasakan bisa semakin parah jika ternyata Anda memiliki reaksi terhadap madu.

Meskipun belum ada penelitian yang mampu membuktikan efektivitas madu sebagai obat alergi alami, beberapa orang percaya bahwa madu bisa mengurangi berbagai macam reaksi alergi dari waktu ke waktu.

5. Pendingin udara

Dengan menghilangkan kelembapan dari udara, mesin pendingin udara atau air conditioner ternyata dianggap bisa membatasi pertumbuhan jamur.

Perlu diketahui, jamur adalah salah satu alergen yang bisa memperparah reaksi alergi yang Anda rasakan.

6. Spirulina

Spirulina, salah satu makanan bernutrisi tinggi yang terbuat dari ganggang laut, ternyata juga dianggap bisa menjadi obat alergi alami. Sebuah riset memperlihatkan kemampuan spirulina dalam menjaga tubuh dari rhinitis alergi.

7. Jelatang

Jelatang (Laportea) adalah tumbuhan dari suku Urticaceae. Orang-orang yang menjalani pengobatan tradisional percaya, tumbuhan jelatang bisa jadi obat alergi alami karena memiliki kemampuan yang sama seperti obat antihistamin.

Namun, belum ada penelitian yang bisa membuktikan keampuhan jelatang sebagai obat alergi alami.

8. Minyak atsiri peppermint

Minyak atsiri peppermint dianggap mampu menjadi obat alergi alami karena memiliki efek antiinflamasi. Efek anti-inflamasi inilah yang bisa mengatasi berbagai gejala rhinitis alergi dan asma.

Sayangnya, klaim ini didasari oleh studi pada tahun 1998, sehingga studi terbaru masih diperlukan untuk membuktikannya.

Anda bisa menggunakan minyak atsiri peppermint dengan menghirupnya atau mencampurkannya dengan minyak pelarut (carrier oil) sebelum mengoleskannya ke kulit.

Peringatan sebelum mencoba obat alergi alami

Ingat, jangan pernah menggunakan obat alergi alami tanpa pengawasan dan izin dokter. Apalagi reaksi alergi yang terjadi sangat parah, seperti anafilaksis yang bisa mengancam nyawa.

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang tidak bisa diatasi dengan obat alergi alami. Gejalanya pun dapat mengancam nyawa, seperti:

• Sulit bernapas
• Nyeri dada
• Pusing
• Pingsan
• Ruam
• Muntah

Jika Anda mengalami berbagai gejala di atas, segera datang ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis.

Catatan dari SehatQ:

Walaupun berbagai penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, Anda tetap diwajibkan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mencobanya.

Jangan sekali-kali menjadikan obat alergi alami di atas sebagai pengobatan alami untuk mengatasi reaksi alergi yang Anda rasakan. Sebab, tidak ada yang lebih ampuh dalam mengatasi reaksi alergi dibandingkan obat-obatan medis dari dokter, yang diberikan berdasarkan diagnosis.