Nyeri neuropatik adalah nyeri yang terjadi jika sistem saraf mengalami kerusakan atau masalah pada fungsi. Nyeri ini bersifat kronis dan bisa terjadi akibat penyakit, cedera, infeksi, dan amputasi.
2023-03-28 18:25:17
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala nyeri neuropatik adalah rasa sakit yang menyentak-nyentak atau sensasi terbakar
Table of Content
Nyeri yang kita rasakan dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Untuk klasifikasi berdasarkan penyebabnya, nyeri dapat dikelompokkan menjadi nyeri nosiseptif, nyeri psikogenik, dan nyeri neuropatik. Artikel ini akan membahas khusus seputar nyeri neuropatik serta kemungkinan penyebabnya.
Advertisement
Nyeri neuropatik atau neuropathic pain adalah nyeri yang terjadi bila sistem saraf mengalami gangguan atau tidak bekerja sebagaimana mestinya. Nyeri yang dirasakan akibat masalah saraf ini dideskripsikan sebagai nyeri yang menyentak-nyentak atau sensasi terbakar. Nyeri neuropatik juga biasanya bersifat kronis dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Nyeri neuropatik berbeda dengan nyeri nosiseptif. Nyeri nosiseptif biasanya terjadi sebagai respons terhadap situasi atau penyakit spesifik, seperti ketika kaki terantuk meja atau tertimpa benda berat. Saat terantuk, sistem saraf akan mengirimkan sinyal menuju otak sehingga nyeri pun terasa di kaki tersebut.
Pada kasus nyeri neuropatik, rasa sakit yang dirasakan tidak dipicu oleh kejadian spesifik, melainkan, tubuh mengirimkan sinyal ke otak begitu saja tanpa ‘diminta’.
Gejala yang bisa dirasakan pasien bila mengalami nyeri neuropatik, yaitu:
Penyebab nyeri neuropatik dapat diklasifikasikan atas empat kelompok, yaitu:
Nyeri neuropatik dapat terjadi sebagai gejala maupun komplikasi dari berbagai penyakit. Sekitar 30% neuropatik bisa terjadi akibat diabetes. Selain diabetes, nyeri neuropatik juga bisa dipicu oleh multiple sclerosis, multiple myeloma, beberapa jenis kanker, hingga neuralgia trigeminal. Diperkirakan terdapat ratusan penyakit yang menyebabkan nyeri neuropatik.
Pada kasus yang jarang terjadi, nyeri neuropatik dapat disebabkan oleh cedera di jaringan, otot, dan sendi. Namun, walau cedera pada pasien sudah pulih, pasien masih mengalami kerusakan pada sistem sarafnya. Sebagai akibatnya, pasien pun mengalami nyeri yang persisten bertahun-tahun setelah cedera.
Infeksi juga bisa menimbulkan nyeri neuropatik walau jarang terjadi. Salah satu infeksi yang bisa menjadi biang nyeri neuropatik yaitu cacar ular akibat reaktivasi virus Varicella Zoster. Virus Varicella Zoster juga memicu cacar air. Infeksi menular seksual, seperti sifilis dan infeksi HIV, juga berisiko menimbulkan nyeri neuropatik.
Nyeri neuropatik juga mungkin terjadi saat seseorang menjalani amputasi kaki atau lengan. Nyeri jenis ini disebut dengan phantom limb syndrome, yaitu saat saraf di area amputasi menjadi tidak berfungsi sehingga mengirimkan sinyal yang salah ke otak dan menimbulkan nyeri.
Ada kondisi lain yang mungkin menimbulkan nyeri neuropatik, termasuk:
Penanganan dari dokter bertujuan untuk meredakan nyeri, membantu pasien tetap beraktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Bentuk strategi penanganan nyeri neuropatik yang mungkin dilakukan dokter, yaitu:
Beberapa pasien juga mungkin akan membutuhkan alat medis invasif yang ditanamkan di bagian tubuhnya. Alat ini dapat mengirimkan impuls yang menghentikan transmisi sinyal nyeri sehingga meredakan gejala yang dirasakan pasien.
Baca Juga
Nyeri neuropatik adalah nyeri yang terjadi jika sistem saraf mengalami kerusakan atau gangguan fungsi. Nyeri ini bersifat kronis dan bisa terjadi akibat penyakit, cedera, infeksi, dan amputasi.
Bila masih memiliki pertanyaan terkait nyeri neuropatik, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ bisa di-download gratis di Appstore dan Playstore sebagai sumber informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pilihan vitamin neurotropik yang bagus untuk mencegah gangguan saraf, yaitu vitamin B, minyak ikan, hingga acetyl-L-carnitine. Sumber vitamin saraf ini dapat Anda peroleh dari makanan dan suplemen saraf.
Mekanisme gerak refleks terjadi ketika adanya rangsangan yang diterima oleh sel saraf. Walaupun setiap gerakan berasal dari sel saraf, gerakan refleks terjadi secara tiba-tiba.
Operasi hernia bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu operasi terbuka dan bedah minimal invasive hernia (laparoskopi). Tidak semua kasus hernia dapat ditangani dengan tindakan laparoskopi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved