logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Mengenal Gejala Endometriosis, Penyakit yang Picu Nyeri Haid Berlebihan

open-summary

Gejala endometriosis antara lain nyeri saat haid, berhubungan seksual,dan buang air kecil. Pengidapnya juga akan sulit hamil dan kerap mengalami perdarahan meski sedang tidak mens.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

29 Okt 2019

Gejala endometriosis adalah dismenore alias rasa nyeri ketika menstruasi

Gejala endometriosis yang paling umum adalah nyeri saat haid

Table of Content

  • Gejala endometriosis
  • Cara mengatasi endometriosis

Endometriosis terjadi saat jaringan mirip endometrium yang biasanya tumbuh di dalam rahim, justru tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa menjadi penyebab nyeri hebat saat menstruasi dan membuat pengidapnya mengalam gangguan kesuburan. 

Advertisement

Saat  menstruasi, jaringan endometrium normalnya akan ke luruh dan keluar melalui vagina. Namun pada endometriosis, jaringan endometrium yang berada di luar rahim ini, walaupun ikut luruh dan berdarah, tidak mempunyai jalan keluar dan terjebak.

Ketika endometriosis tumbuh di ovarium, maka bisa memicu munculnya kista yang disebut ovarium endometriomas. Konsekuensinya, jaringan di sekitarnya akan mengalami iritasi. Lebih jauh lagi, pertumbuhan jaringan yang tidak normal mengakibatkan organ dan jaringan panggul bisa melekat satu sama lain.

Gejala endometriosis

Gejala utama terjadinya endometriosis adalah rasa nyeri pada panggul terutama saat menstruasi. Memang wajar ketika seorang wanita merasa nyeri saat menstruasi. Namun pada penderita endometriosis, rasa nyeri ini jauh lebih dominan.

Berikut penjelasan lengkap tentang gejala endometriosis yang bisa dialami wanita:

1. Dismenore

Dismenore adalah istilah medis untuk rasa nyeri saat menstruasi, seperti perut kram dan nyeri panggul. Kondisi ini bisa terasa sejak beberapa hari sebelum hingga sesudah menstruasi. Kondisi ini umum dialami wanita, tapi pada penderita endometriosis, rasa nyeri yang muncul biasanya jauh lebih hebat. 

2. Nyeri saat bercinta

Penderita endometriosis juga kerap rasa sakit saat bercinta. Hal ini terjadi karena gerakan-gerakan saat berhubungan seksual bisa menarik jaringan endometrial. Contohnya, penetrasi penis ke vagina dapat menarik jaringan endometrial terutama jika tumbuh di belakang vagina atau uterus bagian bawah.

3. Nyeri saat buang air kecil

Gejala endometriosis lainnya adalah rasa nyeri saat buang air kecil. Hal ini semakin terasa ketika sedang menstruasi. Setidaknya 30% wanita yang mengalami endometriosis akan merasa nyeri dan sensasi terbakar ketika akan buang air kecil.

4. Pendarahan

Selain nyeri hebat, pengidap endometriosis juga dapat mengalami perdarahan yang jauh lebih banyak daripada normal saat menstruasi. Bahkan, beberapa wanita mengalami pendarahan di antara periode menstruasi atau intermenstrual bleeding.

5. Ketidaksuburan

Infertilitas menjadi salah satu gejala terjadinya endometriosis. Biasanya ketika seorang wanita mengalami kesulitan dalam memiliki keturunan, dokter akan memeriksa apakah ia menderita endometriosis atau tidak.

Setidaknya 30% wanita yang mengalami endometriosis biasanya kesulitan memiliki keturunan. Gangguan kesuburan ini bisa terjadi karena endometriosis menyebabkan sperma dan indung telur tidak bisa bertemu.

Konsekuensinya, kecil kemungkinan pembuahan dapat terjadi. Bahkan endometriosis juga dapat menghancurkan sperma dan sel telur.

Penyakit ini juga memicu rasa nyeri ketika berhubungan seksual, membuat wanita malas melakukan hubungan seksual. Pengobatan endometriosis berupa pil KB pun akan mencegah terjadinya kehamilan.

6. Lemah dan lesu

Selain beberapa gejala di atas, endometriosis juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun,  merasa lemas, mual, muntah, bahkan mengalami diare hingga konstipasi. Lagi-lagi, hal ini terjadi saat menstruasi.

Tidak semua pengidap endometriosis mengalami gejala yang sama. Sebagian ada yang merasakan gejala yang parah, sebagian lagi ada yang hanya merasakan gejala ringan. Perlu diingat bahwa endometriosis bisa dibagi menjadi beberapa jenis dan tingkat keparahan gejala tidak menggambarkan tingkat keparahan penyakitnya. 

Wanita yang mengalami gejala endometriosis parah bisa saja tingkat keparahan penyakitnya tidak separah yang hanya mengalami gejala ringan, begitupun sebaliknya.

Gejala endometriosis juga hampir mirip dengan kista ovarium dan infeksi radang panggul. Selain itu, masalah pada pencernaan seperti kram, diare, dan konstipasi juga kerap disalahartikan sebagai masalah sindrom pencernaan atau irritable bowel syndromeMaka dari itu, untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

Cara mengatasi endometriosis

Endometriosis tidak bisa disembuhkan, namun Anda bisa menjalani pengobatan untuk mengontrol gejala yang dirasakan. Dengan perawatan yang tepat, rasa nyeri akan berkurang dan kesuburan bisa meningkat.

Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk pengidap endometriosis:

  1. Obat antinyeri

Obat antinyeri akan membantu meredakan rasa sakit saat menstruasi, sehingga Anda merasa lebih nyaman. Contoh obat yang biasa digunakan antara lain ibuprofen dan paracetamol.

  1. Terapi hormon

Terapi hormon bisa membantu meredakan nyeri dan menghambat pertumbuhan jaringan endometriosis. Terapi ini akan membantu menghentikan produksi estrogen, hormon yang dapat memicu pertumbuhan jaringan endometriosis.

Perawatan hormon untuk kondisi endometriosis bisa dilakukan dengan konsumsi pil KB ataupun metode kontrasepsi lainnya seperti KB suntik dan IUD.

  1. Operasi

Pada kondisi endometriosis yang parah, operasi dapat dipilih untuk mengangkat jaringan tersebut sekaligus mengurangi nyeri dan meningkatkan kesuburan. Jenis operasi yang dilakukan biasanya adalah laparoskopi atau histerektomi.

Dokter akan menentukan jenis perawatan endometriosis yang paling tepat sesuai kondisi Anda.

Baca Juga

  • Bahan Pembalut yang Berbahaya Bertebaran, Tingkatkan Kewaspadaan!
  • Adakah Makanan yang Memperlambat Haid? Ini Penjelasannya
  • Bolehkah Cabut Gigi Saat Haid? Ini Saran dari Ahli

Endometriosis adalah penyakit yang bisa memicu rasa nyeri hebat, terutama ketika menstruasi datang. Meski tidak bisa disembuhkan, gejala penyakit ini diredakan dengan perawatan yang tepat. Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar penyakit ini, bisa diskusikan secara langsung pada dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ.

Advertisement

haidpenyakit rahimendometriosisgangguan menstruasi

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved