Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopticus adalah vektor penyakit chikungunya yang banyak ditemukan di Indonesia. Kedua jenis nyamuk ini memiliki karakteristik yang berbeda. Namun, mereka memiliki persamaan, yaitu hidup di genangan air atau wadah tempat air.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Mei 2019
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopticus merupakan vektor penyakit chikungunya
Table of Content
Chikungunya adalah salah satu penyakit yang disebarkan oleh binatang (zoonosis), khususnya nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopticus.Nama nyamuk chikungunya tidak asing di telinga karena memang nyamuk ini ternyata sama dengan nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD) yang banyak berjangkit di Indonesia.
Advertisement
Nyamuk Aedes aegypti berukuran kecil, dengan kaki yang khas berwarna hitam-putih. Nyamuk ini aktif sepanjang tahun, dengan puncak aktivitas di bulan Agustus sampai Oktober.
Nyamuk Aedes aegypti pada mulanya hidup di hutan, tepatnya di cekungan berisi genangan air. Namun, seiring dengan perubahan habitat manusia, nyamuk Aedes aegypti banyak berkembang biak di pemukiman manusia, pada wadah rumah tangga yang dapat berisi air, seperti tong, pot tanaman, dan ban yang tidak terpakai.
Di dalam ruang, nyamuk Aedes aegypti berkembang dengan baik karena suhu yang lebih hangat. Namun, adaptasi mulai terjadi, sehingga nyamuk Aedes aegypti mulai ditemukan dapat bertahan di ruang terbuka. Hal ini yang mungkin menjadi penyebab sulitnya pembasmian nyamuk ini.
Nyamuk chikungunya ini lebih banyak berada di pemukiman manusia, tidak lebih dari radius 100 meter. Nyamuk dewasa tidak dapat terbang lebih dari 400 meter.
Walaupun musim hujan mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, namun kemampuannya untuk beristirahat dan beradaptasi dalam genangan air buatan (seperti yang banyak ditemukan di pemukiman), menyebabkan nyamuk ini dapat berkembang biak sepanjang tahun tanpa dipengaruhi musim.
Baca Juga
Nyamuk Aedes albopticus mungkin tidak banyak disebut seperti nyamuk Aedes aegypti. Namun seiring dengan era globalisasi, distribusi nyamuk ini semakin meluas. Karakteristiknya yang lebih adaptif, menyebabkan nyamuk ini mulai menjadi vektor penyakit penting di berbagai negara karena dengan meluasnya persebaran nyamuk Aedes albopticus, penyakit yang disebarkannya juga meluas.
Nyamuk ini mampu bertahan hidup pada banyak jenis ekosistem, baik tropis maupun subtropis. Dengan perubahan iklim global, suhu bumi yang makin panas menyebabkan meluasnya distribusi nyamuk Aedes albopticus.
Nyamuk ini juga menunjukkan adaptasi yang baik pada suhu yang lebih dingin, berkebalikan dengan nyamuk Aedes aegypti yang hanya bisa bertahan pada suhu panas. nyamuk Aedes Albopticus tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan peliharaan ataupun liar, seperti hewan reptil, burung, dan amfibi. Secara fisik, spesies ini mirip dengan nyamuk Aedes Aegypti.
Habitat nyamuk chikungunya seperti Aedes yang dekat dengan pemukiman manusia dan kecenderungannya untuk berkembang biak di tempat-tempat yang biasa digunakan sebagai wadah air, menyebabkan nyamuk ini sulit dibasmi.
Beberapa upaya pencegahan dapat Anda lakukan untuk mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk chikungunya, baik di dalam maupun di luar ruangan, yaitu mengurangi/membuang wadah yang menjadi tempat genangan air:
Pencegahan gigitan nyamuk juga penting. Perlu diingat nyamuk Aedes aktif di siang hari, baik di dalam maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk di waktu tersebut.
Perlindungan terhadap gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan cara:
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Adelina Haryono
Referensi
Artikel Terkait
Bunga pengusir nyamuk bantu cegah hewan kecil mematikan ini masuk ke dalam rumah. Kamu pun bisa sekaligus mempercantik taman di rumah dengan warna-warnanya.
18 Mei 2022
Pemberian obat chikungunya bertujuan untuk meredakan gejalanya, seperti nyeri sendi dan demam. Penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan tindakan 3M plus.
24 Mar 2023
Bubuk abate sangat efektif memberantas larva nyamuk pembawa penyakit demam berdarah atau malaria. Perhatikan cara penggunaannya dengan benar agar hasilnya maksimal.
27 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved