Keluarnya cairan vagina atau keputihan pada wanita di berbagai usia dianggap normal, termasuk keputihan pada anak-anak. Akan tetapi, Anda perlu waspada jika terjadi perubahan pada jumlah cairan, warna, dan aroma keputihan pada anak karena bisa mengindikasikan adanya infeksi.
2023-03-29 05:08:21
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Keputihan juga bisa dialami anak-anak yang belum haid
Table of Content
Vagina merupakan organ yang dirancang untuk memiliki kondisi lembap. Oleh karena itu, keluarnya cairan vagina atau keputihan pada wanita di berbagai usia dianggap normal, termasuk keputihan pada anak yang belum haid.
Advertisement
Keputihan pada anak biasanya terjadi dalam jumlah kecil. Selain itu, kondisi keputihan yang normal akan terlihat bening, berwarna putih, atau kekuningan dan tidak berbau.
Keputihan yang normal juga berguna untuk menjaga kebersihan vagina dengan membawa sel kulit mati, jamur, dan bakteri ke luar.
Akan tetapi, Anda perlu waspada jika terjadi perubahan pada jumlah cairan, warna, dan aroma keputihan pada anak. Sebab, kondisi tersebut dapat mengindikasikan tanda keputihan tidak normal yang disebabkan infeksi.
Keputihan pada anak yang berlangsung lama bisa menandakan adanya infeksi. Anda dapat memperhatikan perubahan pada keputihan yang terjadi ketika mereka buang air kecil atau saat berlatih menggunakan toilet.
Waspadai jika keputihan pada anak yang belum haid disertai gejala-gejala berikut:
Jika salah satu tanda bahaya keputihan pada anak terjadi, sebaiknya segera periksakan mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab keputihan pada anak yang belum haid cukup beragam dan dapat berbeda, baik keputihan terjadi yang saat bayi, anak-anak, maupun menjelang pubertas.
Berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab keputihan pada anak.
Ketika mengandung, sebagian hormon ibu mungkin terkirim kepada bayi melalui plasenta. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk keputihan pada bayi perempuan.
Keputihan ini bisa berlangsung selama 1-3 hari sejak kelahiran dan mungkin dapat bertahan hingga beberapa bulan.
Infeksi bakteri juga dapat menjadi penyebab keputihan pada anak. Masalah ini biasanya disebabkan cara menyeka vagina yang salah setelah dari kamar mandi.
Menyeka dari belakang ke depan dapat menyebabkan penyebaran bakteri dari anus masuk ke vagina.
Selain itu, penyebab infeksi bakteri yang lebih jarang terjadi adalah bakteri Streptococcus. Kondisi ini dapat terjadi ketika anak mengorek hidungnya kemudian menyentuh vagina sehingga bakteri berpindah dan menyebabkan infeksi.
Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi telinga, hidung, atau tenggorokan, dapat meningkatkan risiko infeksi jamur vagina yang merupakan salah satu penyebab keputihan pada anak yang belum haid.
Benda kecil yang tersangkut pada vagina, misalnya tisu toilet, dapat menyebabkan peningkatan sekresi vagina sehingga memicu keputihan pada anak.
Selain itu, pasir yang masuk ke dalam vagina anak juga bisa mengiritasi dan menyebabkan infeksi yang membuatnya mengalami keputihan. Hal tersebut bisa terjadi jika mereka tidak menjaga kebersihan organ intimnya dengan baik.
Vaginitis adalah kemerahan, nyeri, atau pembengkakan di dalam atau sekitar vagina. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan rasa gatal dan terbakar di vagina anak.
Dalam kasus yang lebih jarang terjadi dan perlu diwaspadai, peningkatan jumlah keputihan bisa menjadi tanda terjadinya pelecehan seksual.
Selain itu, infeksi parasit cacing kremi dan penggunaan bahan kimia, seperti parfum, pewarna detergen, hingga pelembut pakaian, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gatal pada vagina dan keputihan pada anak akibat vaginitis
Anak perempuan juga bisa mengalami keputihan saat pubertas dimulai. Ketika akan memasuki masa pubertas, perubahan dalam tubuh sering kali terjadi beberapa tahun sebelum periode menstruasi pertama.
Oleh sebab itu, keluarnya keputihan pada anak umur 11 tahun atau di usia pubertas lainnya, terkadang bisa menjadi pertanda terjadinya pubertas.
Kondisi belum pernah haid tapi sudah keputihan dapat terjadi akibat paparan hormon.
Krim kulit tertentu yang digunakan ibu bisa jadi mengandung estrogen. Ketika anak sering bersentuhan dengan krim ini, maka mereka dapat terpapar oleh hormon estrogen.
Akibatnya, anak bisa mengalami keputihan, pembengkakan vulva, atau perkembangan payudara.
Sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui kondisi kesehatan anak, termasuk kesehatan kelamin. Anda bisa memperhatikan dan menyadari perubahan pada kondisi keputihannya saat ia latihan menggunakan toilet.
Jika anak sudah bisa ke toilet sendiri, minta mereka untuk memberitahu apabila ada perubahan tiba-tiba pada tubuhnya, tanpa perlu merasa takut atau malu untuk menceritakannya.
Tahukah Anda kalau keputihan juga bisa terjadi pada bayi baru lahir? Kondisi ini disebabkan hormon estrogen dan progesteron yang menembus plasenta saat bayi masih dalam kandungan. Saat lahir, bayi kehilangan pasokan hormon-hormon tersebut dari ibu.
Khusus untuk bayi perempuan, hilangnya jumlah hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah banyak, dapat memicu respons pada tubuh mereka.
Kondisi ini menyebabkan keputihan berwarna putih atau terkadang diikuti oleh darah. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir karena keputihan pada bayi baru lahir tergolong normal.
Yang perlu Anda khawatirkan adalah jika keputihan bayi berwarna kuning, hijau, atau berbau. Begitu pula jika keputihan tersebut terjadi lebih dari dua minggu.
Segera periksakan bayi Anda ke dokter karena berbagai gejala tersebut dapat menandakan adanya infeksi.
Baca Juga
Berikut adalah cara mengatasi dan mencegah keputihan pada anak yang belum haid agar tidak bertambah parah.
Tidak ada obat tradisional keputihan pada anak. Namun, Anda dapat memberinya makanan bergizi seimbang untuk melawan infeksi yang menyebabkan keputihan.
Jika kondisi keputihan tidak berubah atau menunjukkan ciri-ciri infeksi, misalnya keputihan berwarna hijau pada anak yang diiringi dengan rasa gatal dan bau, segera periksakan putri Anda ke dokter.
Apabila hasil pemeriksaan mendiagnosis adanya infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik atau antijamur untuk mengatasi keputihan pada anak yang belum haid.
Punya pertanyaan seputar masalah kesehatan? Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Supaya anak tidak melulu bergantung kepada orangtuanya, terdapat beberapa strategi yang dapat dicoba agar anak mandiri, mulai dari mengajarkan tanggung jawab, membantu belajar membuat keputusan, hingga membiarkan anak menghadapi konsekuensi ketika membuat kesalahan.
Omega 3 adalah asam lemak yang sangat baik untuk perkembangan otak anak. Secara keseluruhan, omega 3 juga bermanfaat bagi kesehatan Si Kecil.
Infeksi vulva vagina terjadi pada bagian luar dari alat kelamin wanita. Infeksi ini dapat terjadi pada wanita dari semua usia. Faktor penyebabnya adalah bakteri, ragi, parasit, kebersihan yang kurang terjaga.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved