BAB bayi cair tanpa ampas dengan frekuensi yang sering biasanya terjadi karena fungsi usus belum sepenuhnya sempurna. Normalnya, feses bayi berwarna kuning, hijau, atau cokelat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Sep 2023
Pup bayi encer akibat diare biasanya disertai dengan gejala dehidrasi
Table of Content
Penting bagi orangtua untuk mengenali setiap perubahan yang terjadi pada bayi, termasuk saat buang air besar. Pasalnya, perubahan pada kebiasaan atau bentuk feses bayi bisa menandakan adanya masalah kesehatan tertentu.
Advertisement
Lantas, normalkah BAB bayi cair tanpa ampas? Apakah ini pertanda diare atau gangguan pencernaan? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
BAB bayi cair tanpa ampas adalah kondisi normal, terutama di masa 2 bulan pertama kelahiran.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi baru lahir hingga usia 2 bulan biasanya memiliki feses yang cair, berbusa, dan berbau asam. Ini terjadi karena usus bayi belum berfungsi sempurna.
Kondisi ini terutama terjadi pada bayi yang telah mendapat ASI. Laktosa atau gula susu tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus halus bayi. Selanjutnya, laktosa ini masuk ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri.
Selain itu, bayi baru lahir juga biasanya lebih sering BAB, bahkan hingga 10 kali sehari. Hal ini terjadi akibat refleks gastrokolik, yaitu respons tubuh terhadap makanan yang masuk ke lambung dan meningkatkan pergerakan usus besar. Inilah yang membuat bayi buang air besar segera setelah menyusu.
Jadi, selama bayi tidak menunjukkan tanda dehidrasi, memiliki kenaikan berat badan yang baik, tenang, dan tampak sehat, pup bayi encer tanpa ampas merupakan hal yang normal.
Memasuki usia di atas 2 bulan, feses bayi mulai memiliki tekstur yang lunak dan frekuensi BAB berkurang. Ini menandakan saluran cerna bayi yang mulai berkembang.
Selanjutnya, konsistensi dan frekuensi BAB bayi juga akan berubah ketika mulai mengonsumsi makanan padat atau MPASI di usia 6 bulan ke atas.
Baca Juga: BAB Normal Bayi Baru Lahir, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
BAB bayi berair dan sering memang hal normal, terutama saat baru lahir. Namun, ibu tetap harus mengenali bentuk feses bayi yang mengalami diare untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan.
Bentuk feses bayi yang diare bisa lebih encer. Frekuensi buang air besar bayi pun jadi lebih sering dan volume BAB lebih banyak dari biasanya.
Tak jarang, feses bayi juga disertai lendir.
Anda juga perlu mengenali gejala diare lainnya pada bayi, seperti lemas, rewel, pucat, sulit menyusu, muntah, demam, hingga dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, mata dan ubun-ubun cekung, kulit kering, atau feses berdarah. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter.
Selain itu, perubahan warna feses bayi juga perlu mendapat perhatian. Normalnya, feses bayi berwarna kuning, hijau, atau cokelat.
Jika terjadi perubahan warna feses menjadi hitam, merah, atau pucat, ini menandakan adanya masalah pada sistem pencernaan bayi.
Baca Juga: Pahami Ciri-Ciri Bayi Diare
Pada umumnya, diare terjadi karena infeksi bakteri. Infeksi bisa menular ke bayi melalui kontaminasi makanan maupun kontak dengan kotoran atau benda yang terkontaminasi.
Intoleransi atau kesulitan tubuh mencerna makanan tertentu juga bisa menjadi penyebab diare pada bayi.
Jika Anda mendapati perubahan bentuk feses dan gejala diare lainnya, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Beberapa cara mengatasi diare pada bayi yang mungkin direkomendasikan oleh dokter antara lain:
BAB bayi cair tanpa ampas adalah normal pada bayi baru lahir hingga usia 2 bulan. Pup bayi encer dengan frekuensi yang sering bisa terjadi karena fungsi saluran pencernaan bayi belum sepenuhnya sempurna. Selama bayi dalam kondisi sehat, Anda tidak perlu khawatir.
Segera periksakan bayi ke dokter jika mengalami perubahan bentuk feses menjadi lebih encer, lebih sering, dan lebih banyak. Terlebih jika bayi mengalami gejala diare lainnya, seperti lemas, rewel, dehidrasi, atau muntah.
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Obat pencahar untuk bayi yang mengalami sembelit yang diberikan berdasarkan resep dokter terdiri dari tiga macam. Ketiga jenis obat tersebut adalah docusate, lactulose, dan sennoside B.
7 Agt 2023
Bayi sering buang air besar (BAB) tetapi tidak mencret, sering membuat para orangtua bingung dan panik. Padahal, kondisi ini tergolong normal asalkan tidak mengalami gejala lainnya. Perhatikan beberapa hal dalam artikel ini.
9 Feb 2022
Bayi sakit perut bisa menjadi tanda keracunan makanan. Waspadai ciri sakit perut pada bayi yang bahaya, seperti menangis kencang dan menarik-narik kakinya.
25 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved