Makan es batu yang banyak bisa menimbulkan kekurangan nutrisi pada tubuh. Pagophagia juga akan menyebabkan masalah gigi dan mulut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
12 Apr 2021
Pagophagia membuat seseorang ingin mengunyah es secara berlebihan
Table of Content
Keinginan untuk mengunyah es batu saat udara panas memanglah wajar. Sensasi dingin yang diberikannya akan bantu menyegarkan tubuh. Namun, ngidam makan es batu menjadi dipertanyakan apabila terjadi secara obsesif. Lebih parahnya lagi hal ini dilakukan setiap hari bahkan berpengaruh signifikan terhadap kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Untuk menentukan apakah keinginan gigit es batu ini normal atau tidak, lihat beberapa faktor. Mulai dari intensitas, frekuensi, hingga kondisi yang muncul. Bukan tidak mungkin, ngidam es ini berkaitan dengan masalah kesehatan mental.
Salah satu jenis gangguan makan adalah pica, yaitu kebiasaan mengonsumsi zat yang bukan merupakan makanan. Bahkan, tidak ada nutrisi dan bisa jadi berbahaya seperti rambut, kertas, pasir, metal, dan termasuk es batu.
Lebih spesifik lagi, kondisi medis dengan ngidam es batu berlebihan – bahkan berlangsung lebih dari 1 bulan – disebut dengan pagophagia. Kerap kali, penyebab keinginan mengonsumsi minuman dingin ini terjadi karena kekurangan zat besi, baik dengan maupun tanpa anemia.
Saat seseorang mengalami kekurangan zat besi, ada kecenderungan lidahnya menjadi bengkak. Menurut sebuah studi, 16% orang yang kekurangan zat besi terus menerus merasa ingin minum dingin atau makan es batu. Mengonsumsi minuman dingin ini dianggap bisa membuat lidah yang bengkak terasa lebih nyaman.
Lebih jauh lagi, mengingat salah satu gejala defisiensi zat besi adalah tubuh terasa lesu, ada spekulasi lain yang muncul. Ketika tubuh lesu, muncul keinginan makan es batu atau minuman dingin agar tetap merasa berenergi.
Selain itu, ada pula beberapa kondisi medis yang bisa memicu terjadinya hal ini seperti:
Baca juga: Bahaya Minum Air Es yang Penting untuk Dihindari
Gejala paling utama sekaligus mudah dikenali dari pagophagia adalah ngidam es batu secara berlebihan dan berlangsung cukup lama. Konsekuensinya, orang yang mengalami kondisi ini terus menerus ingin mengonsumsi es batu baik dari freezer maupun minuman dingin.
Selain itu, gejala lain yang menyertai adalah:
Sekilas keinginan terus menerus mengonsumsi es batu tidak terlihat berbahaya karena memang ini adalah objek yang aman dimakan. Tidak seperti melihat orang yang ingin makan pasir atau kotoran.
Meski demikian, akan menjadi serius apabila kondisi ini terjadi karena kondisi medis kesehatan mental yang bermasalah. Tak hanya itu, kondisi juga jadi parah apabila seseorang mengonsumsi es batu sebagai pengganti makanan lainnya. Akibatnya, nutrisinya mustahil terpenuhi.
Untuk penanganan pagophagia, dokter akan melakukan pemeriksaan apakah terjadi kekurangan zat besi. Jika tidak, penelusuran akan dilanjutkan ke arah indikasi masalah kesehatan mental.
Sementara untuk penanganan, akan disesuaikan dengan pemicunya. Jika akibat defisiensi zat besi, dokter akan memberikan suplemen. Tak hanya itu, pola makan juga akan diarahkan agar mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti ikan dan daging.
Di sisi lain, penanganan pagophagia akibat masalah kesehatan mental juga akan menyesuaikan. Contohnya apabila terjadi karena depresi, dokter akan menangani dengan pemberian antidepresan atau terapi perilaku kognitif.
Fokus dari terapi perilaku kognitif adalah mengalihkan pikiran orang dengan pagophagia agar tidak selalu fokus pada keinginan makan es batu. Terapis akan membantu mengidentifikasi apa pemicu stresnya.
Tak kalah penting, ada kemungkinan terjadi masalah atau komplikasi akibat pagophagia. Contohnya masalah gigi dan mulut apabila kuantitas dan frekuensi makan es batu terlalu banyak.
Belum lagi masalah lain seperti kekurangan nutrisi karena hanya mengonsumsi es batu dari hari ke hari. Bahkan, kelebihan cairan yang dikonsumsi ini dapat mengakibatkan masalah metabolik seperti hiponatremia, rendahnya level sodium dalam darah.
Baca juga: Alasan Makan Es Krim Sebabkan Otak Beku
Mengingat makan es batu kerap menjadi hal biasa dan cukup umum, sering kali kondisi pagophagia tidak terdiagnosis dengan baik. Untuk itu, selalu perhatikan kapan ngidam es batu ini mulai melewati batas kewajaran.
Ketika sudah mendapatkan penanganan pun, ingat bahwa perilaku ini tidak akan serta merta berhenti. Jadi, sangat perlu dukungan dari orang-orang terdekat sebagai pengingat agar tidak mengulang siklus yang sama. Cara paling sederhana bisa dengan tidak menyimpan es batu di freezer.
Selain itu, saat berkonsultasi dengan dokter pun selalu sampaikan dengan jujur apa saja yang menjadi keinginan. Menyembunyikannya hanya akan menghambat pemeriksaan dan penanganan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara untuk mencegah keinginan tak wajar terhadap hal tertentu seperti ngidam es batu, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Saat melihat iklan suplemen kecantikan, Anda mungkin sering mendengar khasiat produknya yang dapat menangkal radikal bebas. Meski terdengar familiar, tapi tahukah Anda apa itu radikal bebas? Mengapa radikal bebas berbahaya?
8 Agt 2019
Gejala diabetes pada wanita memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dialami oleh pria. Meski demikian, penyakit diabetes dapat menyerang siapapun tanpa mengenal gender.
2 Mei 2019
Beberapa penyebab batuk berdarah, antara lain penumonia, bronkitis, TBC, hingga kanker. Ini terjadi karena rusaknya pembuluh darah di paru-paru atau saluran pernapasan.
13 Jun 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved