logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Mengenal Neurotransmitter, Si Pembawa Pesan Dalam Tubuh

open-summary

Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf target di otot, kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh.


close-summary

2023-03-21 19:21:01

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi otak yang sangat krusial keberadaan dan fungsinya.

Neurotransmitter adalah penyampai pesan dari sel saraf yang satu, ke sel saraf yang menjadi targetnya

Table of Content

  • Apa itu neurotransmitter?
  • Apa saja jenis-jenis neurotransmitter?
  • Beberapa neurotransmitter yang terkenal
  • Catatan dari SehatQ

Istilah “neurotransmitter” mungkin kurang awam bagi beberapa orang. Namun, jika mendengar beberapa contohnya yang terkenal seperti oksitosin dan serotonin, Anda mungkin sudah akrab.

Advertisement

Sebenarnya, apa itu neurotransmitter? Apa perannya untuk kesehatan medis dan kondisi psikologis?

Apa itu neurotransmitter?

Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas untuk menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf target. Sel-sel target ini dapat berada di otot, berbagai kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh.

Neurotransmiter memainkan peran yang sangat penting untuk otak dalam mengatur kinerja berbagai sistem tubuh. Sistem tubuh tersebut termasuk:

  • Detak jantung
  • Pernapasan
  • Siklus pengaturan tidur
  • Pencernaan
  • Suasana hati
  • Konsentrasi
  • Nafsu makan
  • Gerakan otot

Apa saja jenis-jenis neurotransmitter?

Berikut tipe-tipe neurotransmitter berdasarkan cara kerjanya:

1. Neurotransmitter eksitasi (excitatory)

Neurotransmitter eksitasi bekerja dengan mendorong neuron target untuk melakukan sebuah aksi. Beberapa contoh neurotransmitter eksitasi yang terkenal adalah epinephrine dan norepinephrine.

2. Neurotransmitter inhibisi (inhibitory)

Neurotransmiter ini dapat menghambat aktivitas neuron, sehingga berkebalikan dengan cara kerja neurotransmitter eksitasi. Salah contoh neurotransmitter inhibisi adalah serotonin.

Beberapa neurotransmitter dapat bekerja sebagai eksitasi maupun inhibisi. Contoh dari neurotransmitter ini yaitu dopamin dan asetilkolin.

3. Neurotransmitter modulator

Neurotransmitter modulator, atau sering disebut sebagai neuromodulator, merupakan neurotransmitter yang dapat memengaruhi neuron dalam jumlah besar pada satu waktu. Selain itu, neurotransmitter modulator juga dapat berkomunikasi dengan neurotransmitter lainnya.

Beberapa neurotransmitter yang terkenal

Sebagian neurotransmitter sudah akrab di telinga kita. Di antara yang terkenal tersebut, termasuk:

1. Asetilkolin

Asetilkolin adalah neurotransmitter yang berperan dalam kontraksi otot, merangsang aktivitas beberapa hormon, serta mengendalikan detak jantung. Selain itu, neurotransmitter ini berkontribusi dalam fungsi otak dan daya ingat. Asetilkolin merupakan salah satu contoh neurotransmitter eksitasi.

Kadar asetilkolin yang rendah telah dikaitkan dengan beragam gangguan medis, seperti Alzheimer. Hanya saja, level asetilkolin yang terlalu tinggi juga menimbulkan masalah berupa kontraksi otot berlebihan.

2. Dopamin

Dikenal sebagai neurotransmitter rasa senang, dopamin memainkan peran penting untuk daya ingat, perilaku, mempelajari sesuatu, hingga koordinasi gerak tubuh. Selain itu, neurotransmitter ini juga berfungsi dalam pergerakan otot.

Apabila tubuh kekurangan dopamin, risiko penyakit Parkinson pun dapat terjadi. Anda dapat menjaga kadar dopamin dengan berolahraga secara teratur.

3. Endorfin

Endorfin bekerja dengan menghambat sinyal rasa sakit dan menciptakan suasana diri yang berenergi dan perasaan euforia. Selain itu, neurotransmitter ini juga dikenal sebagai pereda nyeri alami tubuh.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kadar endorfin adalah dengan mencari aktivitas yang memancing tawa, serta melakukan latihan aerobik, seperti bersepeda dan jalan santai. Hal ini penting dilakukan karena kadar endorfin yang rendah berkaitan dengan beberapa jenis sakit kepala serta fibromyalgia (nyeri pada tulang dan otot).

4. Epinephrine

Neurotransmitter ini mungkin lebih dikenal sebagai adrenalin. Epinephrine memainkan fungsi sebagai neurotransmitter sekaligus hormon. Epinephrine dilepaskan tubuh saat Anda stres dan ketakutan, sehingga memengaruhi detak jantung serta laju pernapasan. Tak hanya itu, epinephrine memengaruhi otak untuk segera membuat keputusan.

5. Serotonin

Serotonin berperan dalam mengatur suasana hati seseorang. Selain itu, serotonin juga mengatur pembekuan darah, nafsu makan, aktivitas tidur, serta ritme sirkadian.

Serotonin erat kaitannya dengan antidepresan untuk penanganan depresi. Salah satu golongan antidepresan, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dapat meredakan gejala depresi dengan meningkatkan kadar serotonin di otak.

Bisakah kadar neurotransmitter serotonin ditingkatkan secara alami? Menurut penelitian ilmiah, jawabannya bisa. Beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan kadar neurotransmitter ini, yaitu:

  • Terpapar cahaya, terutama cahaya matahari. Anda bisa mendapatkan paparan sinar mentari dengan berjemur selama 20-30 menit saat pagi hari.
  • Beraktivitas fisik.

6. Oksitosin

Oksitosin dihasilkan dalam hipotalamus pada otak dan menjalankan fungsi neurotransmitter maupun hormon sekaligus. Oksitosin memainkan sejumlah peranan penting, seperti dalam mengenali lingkungan sosial, menjalin ikatan batin, serta reproduksi seksual.

Oksitosin juga telah dipromosikan dalam penanganan berbagai kondisi psikologis, seperti depresi pascamelahirkan, fobia sosial, dan autisme.

Baca Juga

  • 10 Cara Mengendalikan Emosi dengan Tepat saat Marah
  • Kecanduan Alkohol Picu Masalah Kesehatan, Ini Tanda-tandanya
  • Waspadai Dampak Negatif Self Talk dan Cara Mengatasinya

Catatan dari SehatQ

Neurotransmitter adalah senyawa organik yang membawa sinyal di antara neuron. Menjadi bagian tubuh yang krusial untuk hidup, neurotransmitter perlu dijaga keseimbangannya. Pada beberapa kasus, gaya hidup sehat dapat dilakukan untuk menurunkan risiko ketidakseimbangan neurotransmitter.

Advertisement

kesehatan mentalanatomi manusiasistem saraf

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved