logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

Neuroblastoma, Kanker Langka pada Saraf yang Mengincar Anak-anak

open-summary

Neuroblastoma adalah kanker yang bermula dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang. Kanker ini bisa berkembang saat anak masih dalam kandungan, walau biasanya baru terdeteksi sebelum anak berumur lima tahun.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

13 Agt 2020

Nueroblastoma adalah kanker saraf langka yang mengincar anak-anak dan menyerang bahkan saat penderitanya masih dalam kandungan

Dokter biasanya mendiagnosis anak penderita neuroblastoma saat anak berumur kurang dari lima tahun

Table of Content

  • Neuroblastoma, kanker langka yang incar anak-anak  
  • Apa sebenarnya penyebab neuroblastoma?
  • Gejala neuroblastoma
  • Penanganan neuroblastoma dari dokter
  • Mendukung anak yang menderita neuroblastoma
  • Catatan dari SehatQ

Kanker bisa menyerang seseorang bahkan saat penderitanya masih dalam kandungan. Salah satu jenis kanker langka namun mengincar anak-anak yakni neuroblastoma. Kanker ini menyerang sel saraf dan bisa terbentuk saat Si Kecil masih dalam perut sang ibu. Kenali gejala dan penanganan neuroblastoma.

Advertisement

Neuroblastoma, kanker langka yang incar anak-anak  

Neuroblastoma adalah tumor atau kanker yang bermula dari sel saraf yang belum dewasa atau neuroblast. Neuroblast merupakan sel saraf yang belum matang dan diperlukan janin untuk perkembangannya. 

Pada kondisi yang ideal, neuroblast akan tumbuh menjadi sel-sel saraf yang berfungsi dengan normal. Namun, pada kasus neuroblastoma, sel-sel tersebut menjelma menjadi kanker.

Neuroblastoma paling sering berkembang dari kelenjar adrenal, kelenjar yang berlokasi di atas ginjal. Namun, neuroblastoma juga dapat bermula di bagian tubuh lain. Neuroblastoma kemudian juga dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh tertentu, seperti nodus limfa, kulit, hati, dan tulang.

Beberapa kasus neuroblastoma mulai terbentuk sebelum anak lahir. Namun biasanya, kanker ini baru terdeteksi apabila tumor mulai tumbuh dan menimbulkan gejala pada tubuh Si Kecil. Dokter biasanya mendiagnosis anak penderita neuroblastoma saat anak berumur kurang dari lima tahun. 

Semakin cepat deteksi neuroblastoma, semakin besar kemungkinan anak untuk pulih. 

Apa sebenarnya penyebab neuroblastoma?

Sebagai jenis kanker, neuroblastoma terjadi akibat neuroblast yang bermutasi dan tumbuh tidak terkontrol. Akumulasi sel abnormal tersebut kemudian akan berkumpul membentuk massa tumor. 

Penyebab mutasi sel tersebut tidak diketahui dengan pasti. Pada sebagian kecil kasus, neuroblastoma dapat terjadi akibat faktor keturunan. Namun, diperkirakan bahwa 98% neuroblastoma tidak diturunkan dan tidak diketahui penyebabnya.

Gejala neuroblastoma

Tanda dan gejala neuroblastoma akan bergantung pada bagian tubuh yang dipengaruhi oleh neuroblastoma.

1. Neuroblastoma di area perut

  • Sakit perut
  • Massa di bawah kulit yang tidak sakit saat disentuh
  • Perubahan kebiasaan buang air besar, termasuk mengalami diare atau sembelit

2. Neuroblastoma di area dada

  • Napas berbunyi
  • Nyeri di dada
  • Perubahan pada mata, termasuk kelopak mata yang terkulai dan ukuran pupil yang tidak sama

3. Gejala neuroblastoma lainnya

  • Benjolan di bawah kulit
  • Bola mata yang tampak menonjol (proptosis)
  • Lingkaran hitam mirip memar di sekitar mata
  • Sakit punggung
  • Demam
  • Penurunan berat badan yang tidak biasa
  • Nyeri tulang

Penanganan neuroblastoma dari dokter

Penanganan neuroblastoma akan bergantung pada berbagai faktor, seperti stadium kanker, usia anak, hingga jenis sel yang dipengaruhi oleh kanker. Beberapa kemungkinan penanganan neuroblastoma, termasuk:

1. Operasi

Pada kasus neuroblastoma yang risikonya rendah, tindakan operasi dapat dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker.

Namun, beberapa faktor dapat berpengaruh terhadap sempurna tidaknya pengangkatan tumor. Misalnya, tumor yang menempel pada paru-paru atau sumsum tulang belakang mungkin terlalu berisiko untuk disingkirkan.

Pada kasus neuroblastoma risiko sedang dan berat, kombinasi operasi dengan tindakan penanganan lain mungkin akan diperlukan.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan zat kimia untuk menghancurkan sel kanker. Tindakan ini biasanya dilakukan pada neuroblastoma dengan risiko sedang dan berat yang dikombinasikan dengan tindakan lain seperti operasi. Kemoterapi cenderung diberikan sebelum operasi dan sebelum transplantasi sumsum tulang.

3. Terapi radiasi

Terapi radiasi merupakan terapi dengan menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk menghancurkan sel kanker. Terapi radiasi utamanya menargetkan area tubuh yang terpengaruh oleh kanker. Namun sayangnya, beberapa sel sehat mungkin rusak oleh radiasi.

Anak penderita neuroblastoma risiko rendah atau risiko menengah mungkin diberikan terapi radiasi jika operasi dan kemoterapi belum membantu menghancurkan sel kanker. Sementara itu, anak penderita neuroblastoma risiko berat dapat menerima terapi radiasi setelah kemoterapi dan operasi untuk mencegah kanker terulang kembali.

4. Transplantasi sumsum tulang

Anak penderita neuroblastoma risiko tinggi mungkin akan ditawarkan transplantasi menggunakan sel induk atau stem cell yang dikumpulkan dari sumsum tulangnya sendiri (transplantasi sel induk autologus).

Tindakan ini dimulai dengan penyaringan dan pengumpulan sel induk atau sel punca dari darahnya. Kemudian, dokter akan memberikan kemoterapi dosis tinggi untuk membunuh sel kanker yang tersisa di tubuh Si Kecil. Sel induk yang sudah dikumpulkan lalu disuntikkan ke tubuh anak sehingga dapat membentuk sel-sel darah baru yang sehat.

5. Imunoterapi

Imunoterapi adalah terapi menggunakan obat yang memberi sinyal pada sistem imun tubuh untuk membantu melawan sel kanker. Terapi ini biasanya dilakukan pada anak penderita neuroblastoma dengan risiko berat.

Baca Juga

  • Herpes pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
  • ISPA pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • Alergi Dingin pada Anak - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mendukung anak yang menderita neuroblastoma

Tentu tak ada orangtua yang ingin anaknya menderita kanker apa pun, termasuk neuroblastoma. Namun, apabila penyakit ini terjadi pada buah hati Anda, ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri dan banyak dukungan untuk mengoptimalkan perawatan Si Kecil.

Berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan sembari merawat Si Kecil yang menderita neuroblastoma:

  • Mempelajari dengan baik mengenai neuroblastoma yang diderita anak. Banyak sumber terpercaya yang bisa Anda pelajari, termasuk dokter di rumah sakit.
  • Minta bantuan dari anggota keluarga lain dan teman-teman dekat Anda agar Anda tak kewalahan dalam merawat Si Kecil, serta meminta mereka untuk menemani anak.
  • Jika memungkinan, Anda bisa berinteraksi dengan kelompok sebaya keluarga penderita kanker yang ada di rumah sakit.
  • Menjaga agar kondisi tetap terlihat normal bagi anak karena pada dasarnya ia belum terlalu memahami kondisinya.

Catatan dari SehatQ

Neuroblastoma adalah kanker pada saraf yang cenderung langka dialami anak-anak. Gejalanya dapat bervariasi tergantung area tubuh yang terpengaruh oleh kanker. Deteksi dini dapat amat berarti untuk mengoptimalkan pemulihan anak penderita neuroblastoma.

Advertisement

penyakit anakkankertumorneuroblastoma

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved