Kata dokter, menggunakan masker meski sedang berkendara sendiri di dalam mobil, bisa memberikan perlindungan ekstra yang mungkin saja dibutuhkan. Intinya, masker adalah proteksi penting yang penggunaannya perlu terus digalakkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Sep 2020
Table of Content
Baru-baru ini beredar foto seorang pekerja medis terkena razia akibat tidak menggunakan masker saat sedang berkendara sendirian di dalam mobilnya. Hal ini kemudian memicu berbagai reaksi. Benarkah kita perlu masker saat sedang menyetir sendirian?
Advertisement
Banyak suara terpecah. Sebagian menyatakan hal tersebut berlebihan dan tidak perlu dilakukan. Sebagian lagi menganggap sanksi tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas.
Penggunaan masker saat pandemi adalah hal yang sangat penting dan tidak bisa dibantah. Namun pertanyaannya, kapan saat yang tepat untuk kita melepas masker atau memakainya? Perlukah kita menggunakan masker bahkan saat sendiri di dalam mobil?
Menjawab pertanyaan tersebut, medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri menyebutkan bahwa sebenarnya hal ini perlu dilihat dari berbagai sisi.
Di satu sisi, saat kita berada sendirian di dalam mobil, risiko terjadinya penularan sebenarnya rendah. Jadi, apabila kita tidak menggunakan masker saat menyetir sendiri di dalam mobil, kemungkinan kita tertular Covid-19 hampir tidak ada.
Namun, hal tersebut hanya berlaku apabila selama berkendara, Anda:
Sementara di sisi lain, sebenarnya tidak ada ruginya apabila kita tetap memakai masker saat berkendara seorang diri.
“Saat di mobil, kita tidak tahu, misalnya ada kejadian tiba-tiba kita harus buka kaca mobil. Lalu, karena tidak pakai masker, jadi lupa dan berkontak tanpa perlindungan,” ujar dr. Anandika.
Ia pun menjelaskan, saat pengemudi membuka kaca meski tidak ada orang lain di dekatnya, tetap ada potensi virus di sana. Jika virus itu akhirnya masuk ke dalam mobil, maka infeksi pun bisa saja terjadi.
Jadi, dr. Anandika mengungkapkan, sebenarnya penggunaan masker meski sedang seorang diri adalah untuk mencegah risiko semacam itu.
Intinya, menggunakan masker saat berkendara sendiri di dalam mobil adalah langkah Anda mengambil skenario paling aman selama masa pandemi ini.
• Komplikasi corona: Penyakit komplikasi yang bisa muncul pada pasien positif Covid-19
• Jenis masker: Pilihan jenis masker yang bisa bantu cegah infeksi Covid-19
• Persiapan pandemi: Jenis obat dan alat medis yang harus selalu ada di rumah selama pandemi
Aturan mengenai menggunakan masker dalam kendaraan bermotor tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta (PERGUB DKI Jakarta) Ppasal 4a nomor 79 tahun 2020.
Peraturan tersebut berbunyi:
Setiap orang yang berada di Provinsi DKI Jakarta wajib melaksanakan perlindungan kesehatan individu, yang meliputi:
a. Menggunakan masker yang menutupi hidung, mulut, dan dagu, ketika:
b. Mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas;
c. Melakukan pembatasan interaksi fisik dengan rentang jarak paling sedikit 1 (satu) meter antarorang; dan
d. Menerapkan PHBS pencegahan Covid-19; dan
e. Membatasi kapasitas angkut mobil penumpang perseorangan paling banyak untuk 2 (dua) orang per baris kursi, kecuali dengan penumpang berdomisili di alamat yang sama.
Sementara dari sisi medis, penggunaan masker saat berada di dalam mobil, harus dilakukan pada kondisi-kondisi di bawah ini.
Perlu diingat, membuka dan memasang masker berkali-kali, bisa mengurangi efektivitas perlindungannya.
Saat membuka dan memasang masker kembali, tangan Anda akan menyentuh masker tersebut. Perlu diingat, tangan adalah media yang paling sering dihinggapi oleh virus maupun faktor penyebab lainnya.
Jadi, saat melakukan perjalanan menggunakan mobil, meskipun sendirian, sebaiknya tetaplah gunakan masker jika memang ada banyak tempat yang harus Anda kunjungi. Tujuannya, agar Anda tidak terlalu sering menyentuh masker dan menyebabkan kontaminasi ke alat perlindungan tersebut.
Melakukan perlindungan ekstra di masa pandemi seperti sekarang, tidak ada ruginya. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar penggunaan masker, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Rapid test dan pemeriksaan swab memang sama-sama bertujuan untuk mendeteksi virus corona. Namun ternyata, keduanya memilki perbedaan mendasar. Rapid test tidak bisa dijadikan acuan diagnosis COVID-19, sedangkan pemeriksaan swab bisa. Mengapa begitu?
24 Mar 2020
Pemberian vaksin Covid-19 terus dilakukan di Indonesia. Namun, kehalalan vaksin ini mengundang pertanyaan di benak sebagian masyarakat. Lantas, apakah vaksin corona halal?
3 Jun 2021
Cara agar kacamata tidak berembun saat memakai masker termasuk memilih masker yang pas, gunakan klip hidung, cuci dengan sabun dan air hangat, serta bernapas ke bawah.
25 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved