Nafas pendek bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari Covid-19 hingga obesitas. Penanganannya pun akan tergantung pada penyebab ini.
9 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Asma berisiko menimbulkan nafas pendek.
Table of Content
Mengalami sesak nafas atau nafas pendek mungkin jadi pengalaman yang menakutkan, apalagi hal tersebut merupakan salah satu gejala infeksi Covid-19. Namun, Anda jangan berpikiran negatif terlebih dahulu karena kondisi ini bisa dikategorikan normal dalam beberapa situasi.
Advertisement
Sesak napas, atau dalam dunia medis disebut sebagai dyspnea, adalah kondisi ketika dada terasa seperti menyempit. Anda bukan hanya merasakan sesak nafas, tapi juga sulit bernapas lega, dada nyeri, hingga rasa tercekik.
Nafas pendek normal dialami oleh orang yang baru saja melakukan olahraga intens, mengalami perubahan suhu secara drastis, berada di ketinggian, maupun obesitas. Jika Anda kerap merasakan dyspnea tanpa kondisi yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dalam banyak kasus, nafas pendek disebabkan oleh munculnya serangan panik maupun cemas karena situasi tertentu, maupun akibat penyakit kronis. Serangan panik ini kerap disalahartikan sebagai serangan jantung sehingga membuat penderitanya makin panik.
Jika Anda yakin tidak sedang mengalami rasa cemas atau panik, bisa jadi nafas pendek disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu, seperti:
Pada orang yang mengalami kegemukan atau obesitas, nafas pendek juga bisa terjadi berulang-ulang. Begitu pula penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) maupun disfungsi jantung.
Jika nafas pendek berlangsung terus-menerus, bahkan hingga menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan, jangan tunda untuk periksa ke dokter, agar penyebabnya segera ditemukan dan Anda mendapat pengobatan yang tepat.
Baca Juga
Penanganan nafas pendek akan tergantung dari penyebabnya. Sebagai pertolongan pertama, terdapat langkah sederhana yang dapat Anda lakukan, seperti:
Ini adalah teknik paling sederhana untuk meringankan sesak nafas atau nafas pendek. Yang harus Anda lakukan adalah melemaskan leher dan pundak, bernafas lewat hidung, kemudian keluarkan secara perlahan lewat mulut dalam posisi bibir seperti bersiul.
Pursed-lip breathing dapat membantu mengeluarkan udara yang terjebak di paru-paru. Teknik ini juga aman digunakan di sela-sela aktivitas berat, seperti membungkuk, mengangkat barang berat, atau menaiki tangga.
Jika Anda dalam posisi duduk, cobalah mencondongkan badan ke depan dengan bertumpu pada siku, kemudian bernapas seperti biasa. Bila ada meja yang berada di depan Anda, baringkan kepala ke atas meja dengan bertumpu pada lengan atau bantal.
Posisi rileks untuk mengurangi nafas pendek bisa Anda lakukan dengan berbaring ke samping. Posisikan bantal lebih tinggi, agar kepala terangkat. Selain itu, tempatkan bantal di antara kedua kaki. Sebagai alternatif, Anda bisa berbaring terlentang dengan bantal menyangga.
Teknik pernafasan ini dilakukan dalam posisi duduk. Pastikan bahu, kepala, leher dalam kondisi rileks. Tempatkan telapak tangan di perut, bernafaslah perlahan lewat hidung serta rasakan gerakan perut saat bernafas.
Kemudian, keluarkan napas dengan posisi mulut seperti bersiul, namun rasakan juga bahwa perut Anda mengempis. Lakukan teknik ini selama setidaknya 5 menit.
Jika nafas pendek akibat obesitas, Anda juga harus melakukan perubahan gaya hidup untuk menghilangkan kondisi ini. Apabila alergi menyebabkan nafas pendek, sebisa mungkin kenali alergennya dan hindari hal tersebut.
Selebihnya, penanganan nafas pendek akan tergantung penyakit yang menyebabkannya. Bagi penderita penyakit paru atau jantung misalnya, hindari kebiasaan merokok maupun kemungkinan menjadi perokok pasif. Bila perlu, konsultasikan kondisi kesehatan Anda pada dokter spesialis.
Untuk mengetahui penyebab nafas pendek lebih lanjut, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pencegahan ISPA perlu dilakukan sedini mungkin saat Anda harus berada di lingkungan polusi yang buruk. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satunya.
Nyeri saat buang air kecil adalah gejala dari infeksi saluran kemih. Antibiotik seperti amoxicillin, ceftriaxone, dan cephalexin dapat mengobati infeksi tersebut.
Bronkodilator adalah obat untuk meredakan gejala asma hingga PPOK. Obat ini bekerja dengan cara melancarkan aliran udara dari dan menuju paru-paru. Ada apa saja jenisnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved